Pelatih Persebaya, Paul Munster, membuat keputusan mengejutkan dengan menempatkan Kadek Raditya sebagai gelandang bertahan selama putaran kedua Liga 1. Meskipun posisi asli Kadek adalah bek tengah, Munster menilai bahwa Kadek memiliki kemampuan untuk beradaptasi dan tampil baik di posisi baru tersebut. Langkah ini diambil sebagai bagian dari strategi tim yang lebih luas, sekaligus memberikan pelajaran penting bagi Kadek agar mampu bermain di beberapa posisi.
Dalam wawancara usai pertandingan melawan PSS, Munster menjelaskan, “Sebagai gelandang, kamu harus banyak berlari.” Pernyataan ini menekankan pentingnya stamina dan mobilitas dalam peran baru yang diemban Kadek. Strategi yang diterapkan Munster menunjukkan bahwa ia memiliki visi jangka panjang untuk tim, di mana fleksibilitas pemain menjadi kunci untuk meraih kemenangan.
Kadek Raditya sendiri terlihat menikmati perannya sebagai gelandang bertahan. Dia tidak keberatan dengan perubahan posisi ini, menganggap bahwa membantu tim meraih kemenangan adalah prioritas utama. “Bersyukur bisa menempati beberapa posisi,” ucap Kadek, menegaskan semangat untuk terus berkontribusi bagi Persebaya.
Sebelum pergeseran posisinya, Kadek tampil cukup gemilang sebagai bek tengah. Ia membentuk duet solid dengan Slavjo Damjanovoc, yang berkontribusi terhadap pertahanan kokoh Persebaya. Statistik menunjukkan bahwa timnya hanya kebobolan 18 gol dan mencatat tujuh clean sheet selama putaran pertama Liga 1. Meskipun demikian, situasi saat ini menjadi tantangan tersendiri bagi tim, terutama setelah kekalahan berturut-turut yang membebani mental dan kepercayaan diri para pemain.
Dengan penempatan Kadek sebagai gelandang bertahan, Munster berharap bisa memberikan asupan energi baru pada tim yang sedang dalam tekanan. Munster juga menyoroti pentingnya evaluasi diri bagi Kadek dan seluruh pemain Persebaya, terutama terkait performa defensif yang menjadi sorotan utama. “Dari tim pelatih juga memberikan evaluasi untuk tim pertahanan,” ungkap Kadek, menambahkan bahwa mereka akan terus memperbaiki diri agar tidak terpuruk lebih jauh.
Persebaya saat ini berada dalam tekanan untuk meningkatkan performa setelah mengalami kekalahan di kandang sendiri saat melawan Malut United. Kekalahan tersebut merupakan yang pertama bagi mereka di Stadion Gelora Bung Tomo dan merupakan yang ketiga secara beruntun setelah dua laga sebelumnya. Dalam situasi sulit ini, penempatan Kadek di posisi baru diharapkan dapat mendiversifikasi strategi dan memberikan peluang baru untuk meraih kemenangan.
Saat ini, tim pelatih Persebaya berupaya keras untuk merumuskan strategi yang tepat dalam menghadapi laga-laga berikutnya. Penyerapan ilmu dan pengalaman yang didapat Kadek di posisi gelandang bertahan diharapkan dapat meningkatkan daya saing tim. Kekuatan mental dan fisik menjadi kunci penting untuk bisa bangkit dari keterpurukan yang dialami, terutama mengingat peran penting Kadek yang diharapkan dapat memberikan stabilitas di lini tengah.
Dengan adanya rotasi pemain dan strategi baru ini, Paul Munster menunjukkan bahwa ia berkomitmen untuk membangun tim yang tidak hanya solid dalam defensif, tetapi juga dinamis dalam menyerang. Dalam dunia sepak bola modern, kemampuan untuk beradaptasi dan tampil di beberapa posisi adalah keunggulan yang sangat berharga. Ini menjadi salah satu alasan mengapa Kadek Raditya, meskipun pemain bertahan asli, bisa diandalkan sebagai gelandang bertahan untuk mengarungi kompetisi yang semakin ketat. Dengan demikian, kebangkitan Persebaya dalam Liga 1 tidak hanya bergantung pada satu pemain, tetapi juga pada kemampuan tim untuk beradaptasi dengan perubahan yang ada.