Sidang perceraian antara Baim Wong dan Paula Verhoeven kembali berlangsung di Pengadilan Agama Jakarta Selatan pada Rabu (12/2/2025). Pada agenda kali ini, Paula melalui kuasa hukumnya menaruh perhatian besar kepada bukti yang akan disampaikan, mengingat sudah banyak spekulasi dan tuduhan yang beredar terkait perceraian ini.
Paula Verhoeven, yang merupakan ibu dari dua anak, menyerahkan sebanyak 42 bukti yang terdiri dari surat-surat dan bukti elektronik. Ainul Yaqin, pengacara Paula, mengatakan bahwa bukti-bukti tersebut merupakan bagian dari proses pembuktian di persidangan. Namun, ketika ditanya apakah bukti tersebut berkaitan dengan tuduhan selingkuh yang dilayangkan oleh Baim, Ainul enggan memberikan penjelasan lebih lanjut. Ia menyatakan, “Karena ini sidang tertutup, kami tidak bisa menyampaikan terkait hal-hal yang berkaitan dengan pokok perkara.”
Sementara itu, pengacara Baim Wong, Fahmi Bachmid, menuturkan bahwa pihaknya belum membaca secara mendalam isi dari dokumen yang diserahkan oleh Paula. Ia mengungkapkan bahwa terdapat pembahasan tentang anak dalam sidang tersebut, namun majelis hakim meminta agar bukti asli disertakan. “Majelis hakim tadi minta agar HP-nya dibawa, supaya bisa dicocokkan. Karena bukti itu berupa percakapan WhatsApp, yang diserahkan itu fotocopy,” ujarnya.
Keputusan untuk memanggil saksi juga diambil oleh tim kuasa hukum Paula. Ainul menyebutkan bahwa mereka akan menghadirkan saksi dan ahli pada sidang berikutnya. Ini menjadi langkah strategis bagi Paula untuk memperkuat posisinya di persidangan, mengingat kasus perceraian ini melibatkan banyak informasi yang belum terungkap sepenuhnya ke publik.
Gugatan perceraian Baim Wong terhadap Paula diketahui dimulai sejak 8 Oktober 2024. Dalam laporan yang beredar, Baim menuduh istrinya berselingkuh dengan seorang pria bernama Nico, yang dilaporkan merupakan rekan kerja Baim sendiri. Tuduhan ini pun memunculkan berbagai spekulasi di kalangan publik dan media.
Seiring dengan berlangsungnya sidang ini, dampak emosional terhadap anak-anak mereka juga menjadi sorotan. Beberapa laporan menyebutkan bahwa kedua anak mereka telah memulai terapi psikologis sebagai respons terhadap perceraian orang tua mereka. Ini menunjukkan betapa kompleksnya dampak yang ditimbulkan oleh situasi ini, tidak hanya bagi pasangan yang terlibat, tetapi juga bagi anak-anak mereka.
Meski sidang berlangsung di balik pintu tertutup, informasi yang bocor ke media mengungkapkan bahwa keduanya tampak fokus dalam menyiapkan argumen dan bukti yang akan memperkuat posisi masing-masing. Ini menunjukkan bahwa baik Baim maupun Paula bersungguh-sungguh dalam menyelesaikan permasalahan yang kini telah menarik perhatian publik.
Sidang ini diharapkan tidak hanya akan mengurai persoalan pribadi antara Baim Wong dan Paula Verhoeven, tetapi juga menjadi pelajaran penting tentang komunikasi dan kerjasama dalam sebuah keluarga ketika menghadapi perpisahan. Dengan adanya bukti yang diserahkan dan rencana untuk menghadirkan saksi, perjalanan menuju putusnya ikatan pernikahan ini semakin mengarah kepada penyelesaian yang lebih jelas, meskipun penuh tantangan.
Akan sangat menarik untuk melihat bagaimana perkembangan sidang-sidang selanjutnya dan apakah semua bukti yang dipresentasikan akan memberikan pencerahan atau bahkan justru menambah kerumitan kasus ini.
