Paus Fransiskus Dirawat di Rumah Sakit Akibat Bronkitis

Paus Fransiskus dirawat di rumah sakit untuk perawatan bronkitis pada hari Jumat, 14 Februari 2025, di Rumah Sakit Poliklinik Agostino Gemelli, Roma. Menurut keterangan resmi dari Vatikan, kesehatan Paus yang berusia 88 tahun ini memerlukan perawatan intensif setelah mengalami gejala bronkitis selama beberapa hari.

Ketidaknyamanan kesehatan yang dialami oleh Paus Fransiskus terlihat saat dia melaksanakan Misa di Vatikan pekan lalu. Pada kesempatan tersebut, Paus meminta seorang ajudan untuk melanjutkan pidatonya karena kesulitan bernapas. Meskipun mengalami kendala tersebut, Paus masih mampu menjalani audiensi yang telah dijadwalkan, termasuk pertemuan dengan Perdana Menteri Slovakia, Robert Fico, pada pagi hari sebelum dirawat di rumah sakit.

Perawatan bronkitis yang dijalani Paus Fransiskus ini bukanlah masalah kesehatan baru bagi pemimpin Gereja Katolik tersebut. Dalam beberapa tahun terakhir, ia telah menghadapi berbagai tantangan kesehatan. Berikut adalah beberapa peristiwa terkait kesehatan Paus yang perlu dicatat:

  1. Masalah pada Lutut: Pada tahun 2022, Paus terpaksa membatalkan perjalanan yang direncanakan ke Afrika karena keluhan pada lututnya. Hal ini membuatnya harus menggunakan tongkat dan terkadang kursi roda untuk beraktivitas.

  2. Infeksi Pernapasan: Pada Maret 2023, Paus dirawat di rumah sakit karena menderita infeksi pernapasan yang memerlukan perhatian medis. Ini menunjukkan bahwa kesehatan pernapasannya menjadi perhatian utama dalam beberapa waktu terakhir.

  3. Operasi Hernia: Beberapa bulan setelah perawatan infeksi pernapasan, Paus menjalani operasi di bagian perut akibat hernia. Langkah ini diambil untuk mengatasi masalah yang lebih dalam.

  4. Kecelakaan Ringan: Di awal tahun 2024, Paus terjatuh di kediamannya, yang menyebabkan cedera ringan pada lengan kanannya. Meskipun tidak serius, insiden tersebut menambah catatan masalah kesehatannya.

Paus Fransiskus tidak hanya berurusan dengan masalah kesehatan saat ini. Beliau telah menghadapi tantangan kesehatan sejak muda. Pada usia 21 tahun, sebagian paru-parunya harus diangkat akibat pneumonia yang mengancam jiwa, di mana terdapat tiga kista yang juga diangkat. Pengalaman sulit ini menjadi motivasi kuat baginya untuk bergabung dengan ordo Jesuit ketika ia pulih.

Dalam otobiografinya yang baru saja dirilis, Paus menyatakan bahwa meskipun ia kini sudah berusia lanjut, ia merasa sehat dan tidak berniat untuk mengundurkan diri dari jabatannya. "Saya baik-baik saja," tulisnya, menegaskan bahwa usianya yang tua adalah fakta yang ia akui, tetapi kesehatan dan komitmennya tetap menjadi prioritas.

Acara serta kunjungan yang dijadwalkan Paus tetap berlangsung meskipun dalam situasi kesehatan yang tidak sempurna. Tindakan ini menunjukkan dedikasi Paus yang tinggi dalam menjalankan tugasnya sebagai pemimpin spiritual bagi umat Katolik di seluruh dunia.

Vatican City terus memberikan informasi terbaru mengenai kondisi Paus Fransiskus. Dalam menghadapi pelbagai tantangan kesehatan, Paus telah menunjukkan ketahanan dan dedikasi yang luar biasa. Ini menunjukkan bahwa meskipun kesehatan menjadi perhatian, komitmen dan tugas spiritualnya tetap menjadi prioritas utama.

Dengan perawatan bronkitis yang dijalaninya saat ini, diharapkan Paus Fransiskus akan pulih dengan cepat dan dapat melanjutkan tugasnya yang mulia sebagai pemimpin Gereja Katolik, yang menjadi inspirasi bagi jutaan pengikutnya di seluruh dunia.

Berita Terkait

Back to top button