Kondisi kesehatan Paus Fransiskus saat ini menjadi sorotan tajam di seluruh dunia setelah laporan mengenai keadaannya yang kritis. Dengan usia 87 tahun dan berbagai masalah kesehatan yang mengganggu, banyak yang mulai mengaitkan situasi ini dengan ramalan Nostradamus. Astrolog asal Prancis yang terkenal dengan prophesinya ini diduga telah meramalkan wafatnya seorang Paus tua dalam syairnya di dalam buku Les Prophéties yang diterbitkan pada tahun 1555.
"Setelah kematian seorang Paus yang sangat tua, seorang Romawi berusia lanjut akan terpilih, dan ia akan terlibat dalam banyak aktivitas yang mengagumkan," tulis Nostradamus. Peneliti dan pengamat sejarah memperdebatkan apakah deskripsi ini mencerminkan kondisi Paus Fransiskus, yang saat ini diketahui menderita sejumlah penyakit serius, termasuk gangguan paru-paru kronis dan gagal ginjal ringan.
Paus Fransiskus dilarikan ke Rumah Sakit Gemelli di Roma pada tanggal 14 Februari 2025 akibat kesulitan bernapas, dan kondisinya terus dipantau dengan ketat. Vatikan dalam pernyataannya pada 18 Februari menyebutkan, "Malam berlalu dengan tenang, Paus beristirahat. Ia tetap dalam pengawasan ketat dan masih menerima oksigen melalui kanula hidung." Pernyataan ini menandai kekhawatiran yang mendalam dari pengikutnya di seluruh dunia.
Selama berabad-abad, ramalan Nostradamus selalu memiliki daya tarik tersendiri dan kerap digunakan untuk menjelaskan berbagai peristiwa monumental. Selain ramalan dari Nostradamus, teori lain mengenai masa depan kepemimpinan gereja juga muncul dari ramalan Santo Malachy, seorang uskup Irlandia dari abad ke-12. Ia menyebutkan bahwa Paus terakhir sebelum akhir dunia akan dikenal sebagai "Petrus Romanus". Ramalan ini menyatakan, "Dalam penganiayaan terakhir Gereja Katolik, akan duduk Petrus Romanus, yang akan menggembalakan umatnya dalam banyak penderitaan."
Di tengah spekulasi mengenai isu kesehatan dan masa depan kepemimpinan gereja, banyak kalangan menyoroti posisi Paus Fransiskus yang pernah menyatakan hak seorang Paus untuk mengundurkan diri bila kesehatan memburuk. Namun, sejumlah pengamat juga berpendapat bahwa Paus Fransiskus mungkin bertekad untuk melanjutkan tugasnya hingga akhir hayatnya, terlepas dari tekanan kesehatan yang dihadapinya.
Selain itu, Nostradamus juga diduga meramalkan penerus Paus Fransiskus dalam syairnya yang menyatakan, "Seorang pemuda berkulit gelap dengan bantuan raja agung akan menyerahkan dompet kepada seseorang yang berwarna merah." Banyak yang menafsirkan ramalan ini sebagai indikasi akan terjadinya perubahan signifikan dalam kepemimpinan Gereja Katolik di masa mendatang.
Pada saat yang sama, masyarakat dunia terus mendoakan kesehatan terbaik bagi Paus Fransiskus. Tidak sedikit yang berharap agar pemimpin Gereja Katolik ini dapat pulih dari kondisi kritisnya dan melanjutkan perannya sebagai pengayom umat. Kesehatan Paus yang memburuk mengingatkan umat Katolik akan pentingnya peran pemimpin spiritual dalam menjaga stabilitas iman dan mengarahkan Gereja menuju masa depan yang lebih baik.
Banyak diskusi dan spekulasi muncul mengenai masa depan kepemimpinan gereja jika Paus Fransiskus tidak dapat melanjutkan tugasnya. Ramalan, baik dari Nostradamus maupun Santo Malachy, menambah lapisan ketegangan dan ketidakpastian di kalangan umat. Dalam konteks ini, penting bagi umat Katolik di seluruh dunia agar tetap fokus pada ajaran gereja dan terus berdoa untuk kesehatan dan kesejahteraan Paus Fransiskus.