Dunia

Paus Fransiskus Ucapkan Terima Kasih atas Doa untuk Kesehatan

Paus Fransiskus mengungkapkan rasa syukurnya kepada umat Katolik dan masyarakat luas atas doa-doa yang menyertainya selama masa perawatan di Rumah Sakit Gemelli, Roma. Dalam pidato Angelus yang disiarkan oleh Kantor Pers Takhta Suci, Paus meminta agar doa-doa untuk perdamaian di dunia tidak pernah terputus, menegaskan pentingnya dukungan spiritual dalam menghadapi tantangan kesehatan dan kemanusiaan.

Paus Fransiskus, yang telah menjalani perawatan karena masalah pernapasan, berterima kasih kepada para dokter dan tenaga medis yang merawatnya dengan penuh perhatian. Ia menekankan, “Justru pada saat-saat seperti inilah kita belajar lebih banyak untuk percaya kepada Tuhan. Saya bersyukur kepada Tuhan karena memberi saya kesempatan untuk berbagi dalam tubuh dan jiwa kondisi begitu banyak orang yang sakit dan menderita.” Pernyataan ini menggambarkan kedalaman keimanannya dan empati terhadap ketidakberdayaan orang lain yang mengalami sakit.

Setelah mengalami kejang bronkial, kondisi kesehatan Paus dilaporkan stabil. Kantor Pers Takhta Suci menginformasikan bahwa pada hari Minggu malam, Bapa Suci tidak lagi demam, meskipun masih memerlukan oksigen untuk membantu pernapasannya. Dalam pernyataan resmi, mereka menyebutkan bahwa Paus tidak memerlukan ventilasi mekanis non-invasif, melainkan hanya menerima oksigenasi aliran tinggi tambahan. “Hari ini juga, kondisi klinis Bapa Suci tetap stabil,” ungkap mereka, namun menambahkan bahwa prognosis masih belum jelas mengingat kompleksitas gambaran klinis.

Dari hasil pemantauan selama perawatan, Paus Fransiskus mengikuti Misa Kudus pagi hari bersama tim medis yang merawatnya, menunjukkan rasa syukur dan kedekatan dengan mereka yang mendukungnya. Ia menyampaikan, “Saya merasakan semua kasih sayang dan kedekatan Anda, dan pada saat khusus ini, saya merasa seolah-olah saya ‘digendong’ dan didukung oleh semua umat Tuhan. Terima kasih semuanya!”

Masyarakat di seluruh dunia terus mendoakan pemulihan Paus. Dukungan terhadap kesehatan pemimpin Katolik ini tidak hanya datang dari umat Katolik, tetapi juga dari berbagai kalangan, termasuk tokoh masyarakat dan pemimpin agama lainnya. Keberadaan doa lintas agama menjadi sorotan, menunjukkan bahwa agama dan solidaritas dapat bersatu dalam momen-momen sulit.

Dalam pidato tersebut, Paus Fransiskus juga mengingatkan akan tantangan-tantangan global, terutama yang berkaitan dengan perdamaian. Ia menghimbau agar umat tidak hanya berfokus pada kesehatan individu, tetapi juga pada penderitaan dan tantangan yang dihadapi banyak orang di seluruh dunia. Ia berharap agar doa tidak hanya ditujukan untuk dirinya, tetapi juga untuk mereka yang menderita akibat perang, kemiskinan, dan lainnya.

Sejak 14 Februari lalu, Paus Fransiskus mengalami masalah pernapasan yang mengharuskannya dirawat. Meskipun ada laporan tentang kesehatan yang memburuk, semangat dan dedikasinya untuk menjalankan tugas sebagai pemimpin spiritual tetap tinggi. Dia ingin menjadi teladan, menunjukkan bahwa setiap orang, terutama yang berada dalam posisi kekuasaan, memiliki tanggung jawab sosial untuk berdoa dan bertindak bagi mereka yang kurang beruntung.

Paus juga mengingatkan pentingnya menjaga komunikasi dengan Tuhan melalui doa sebagai bentuk ketergantungan spiritual yang sejati. Dalam setiap pidato dan penampilannya, ia selalu menyelipkan pesan damai, menyerukan untuk menghentikan konflik dan menjaga keharmonisan di antara umat manusia. Dengan kondisi kesehatannya yang semakin stabil, masyarakat diharapkan dapat terus memberikan dukungan spiritual dan emosional, menciptakan lingkungan yang penuh kasih dan saling mendukung.

Paus Fransiskus, meski di tengah tantangan kesehatan, terus menjadi sumber inspirasi bagi banyak orang. Pesannya tentang pentingnya doa, perdamaian, dan solidaritas akan terus menggaung, memberikan harapan di saat-saat sulit.

Guntur Wibowo adalah seorang penulis di situs Media Massa Podme. Podme.id adalah portal berita informasi dan aplikasi podcast gaya hidup dan hiburan terdepan di Indonesia.

Berita Terkait

Back to top button