Olahraga

Pemain Anyar Persib Ungkap Perbedaan Sepakbola Indonesia dan Eropa

Gervane Kastaneer, rekrutan anyar Persib Bandung, baru-baru ini mengungkapkan pandangannya mengenai perbedaan yang signifikan antara sepakbola Indonesia dan Eropa. Dalam wawancaranya, ia menjelaskan bahwa meskipun keduanya memiliki kualitas yang baik, karakteristik permainan keduanya sangat berbeda. Hal ini menjadi tema utama diskusi di kalangan pecinta sepakbola Indonesia, terlebih setelah Kastaneer melihat secara langsung pengalaman berkompetisi di Eropa.

Menurut Kastaneer, gaya bermain sepakbola di Indonesia lebih mirip dengan yang diterapkan di Curacao dan beberapa negara Amerika Selatan. Ia menyampaikan, “Perbedaan Eropa dan Indonesia, saya rasa Indonesia lebih seperti Curacao dan Amerika Selatan, karena lebih fisikal. Sangat berbeda, tapi saya tidak bisa membandingkannya karena keduanya ada di level yang bagus.” Dengan penekanan pada aspek fisik dalam permainan, ia mengindikasikan bahwa intensitas fisik yang tinggi menjadi salah satu ciri khas sepakbola Indonesia.

Kastaneer juga tidak menampik adanya perbedaan budaya dan karakter pemain antara kedua wilayah tersebut. “Ada perbedaan dari budaya, perbedaan dari pemain juga. Jadi saya tidak bisa membandingkannya, tapi keduanya ada di level bagus,” ungkapnya. Dalam pandangannya, keberagaman budaya dan gaya bermain ini justru menjadi keunikan tersendiri dalam dunia sepakbola.

Meski mencatat adanya perbedaan, Gervane Kastaneer optimis terhadap perkembangan sepakbola Indonesia. Ia melihat bahwa timnas Indonesia kini menunjukkan performa yang semakin baik, terutama setelah berhasil melaju ke putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. “Ya berkembang dan ini bagus. Kini orang-orang jadi lebih tahu Indonesia karena tim nasionalnya sudah melakukan hal yang baik di level internasional, dan ini bagus,” tambahnya.

Seiring dengan optimisme tersebut, Kastaneer berpendapat bahwa kehadiran pemain berkualitas dari luar negeri akan membantu meningkatkan level permainan sepakbola di Indonesia. “Jika banyak pemain datang ke Indonesia, tentunya ini akan terus berkembang dan level dari Indonesia akan lebih baik, bagi orang-orangnya dan juga bagi kami sebagai pemain asing,” tuturnya. Sikap positif ini menunjukkan betapa pentingnya kolaborasi antara pemain lokal dan asing dalam membangun sepakbola nasional.

Sejak bergabung dengan Persib pada jendela transfer paruh musim Liga 1 2024/2025, banyak harapan yang dipikul oleh Kastaneer. Pelatih Persib mengandalkan pemain berusia 28 tahun ini untuk menambah ketajaman lini serang tim Maung Bandung. Penampilannya di lapangan diharapkan mampu membawa Persib kembali ke jalur kemenangan, apalagi dengan skuad yang mengalami badai cedera sebelumnya.

Kastaneer pun mengungkapkan tantangan yang dihadapinya di lapangan. “Sulit untuk beradaptasi dengan permainan di Indonesia, terutama dalam hal kecepatan dan fisik,” katanya. Namun, ia percaya bahwa pengalaman bermain di Eropa akan mempersiapkannya menghadapi tantangan tersebut. “Saya siap untuk belajar dan berkembang bersama tim.”

Meskipun tantangan itu ada, Kastaneer tetap memiliki keyakinan yang kuat tentang masa depan sepakbola Indonesia. Dengan dukungan dari semua pihak, termasuk manajemen klub, pelatih, dan para pemain lokal, ia optimis bahwa sepakbola Indonesia dapat bersaing lebih baik di kancah internasional.

Dalam konteks luas, pernyataan Gervane Kastaneer membuka diskusi menarik mengenai transformasi sepakbola Indonesia saat ini. Masyarakat pecinta sepakbola, media, dan pengamat harus terus memperhatikan perkembangan ini, terutama dalam upaya memperbaiki kualitas dan kedalaman kompetisi sepakbola di tanah air. Kami menantikan kontribusi signifikan dari Gervane Kastaneer dan harapan yang ia bawa untuk masa depan Persib Bandung serta sepakbola Indonesia secara keseluruhan.

Andi Pratama

Andi Pratama adalah seorang penulis di situs Media Massa Podme. Podme.id adalah portal berita informasi dan aplikasi podcast gaya hidup dan hiburan terdepan di Indonesia.

Berita Terkait

Back to top button