Bisnis

Pemangkasan Anggaran Infrastruktur: Momentum UMKM Konstruksi Daerah!

Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka baru-baru ini mengumumkan keputusan untuk memangkas anggaran infrastruktur. Meskipun langkah ini mungkin terlihat sebagai langkah mundur dalam konteks pengembangan infrastruktur, Ketua Umum Badan Pengurus Pusat (BPP) Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (Gapensi), Andi Rukman Karumpa, menganggapnya sebagai peluang positif bagi pelaku usaha konstruksi, terutama untuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di daerah.

Andi menjelaskan bahwa pemangkasan anggaran tidak akan menghentikan pembangunan infrastruktur. Dia menegaskan, “Saya tetap optimistis pembangunan infrastruktur akan tetap berjalan. Tentu Bapak Presiden Prabowo ingin fokus dalam menjalankan Asta Cita, salah satunya program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang juga memerlukan dukungan infrastruktur.”

Dengan rencana Pemerintah untuk memberikan ruang lebih besar bagi pihak swasta dalam proyek infrastruktur, UMKM konstruksi daerah memiliki kesempatan untuk berperan aktif. Andi mengungkapkan bahwa banyak akses jalan dari desa hingga kecamatan yang seharusnya dapat dijadikan peluang bagi UMKM. Lebih lanjut, program pembangunan tiga juta rumah yang dicanangkan oleh Prabowo-Gibran diharapkan melibatkan pelaku usaha lokal.

Fokus pembangunan infrastruktur saat ini juga diharapkan akan melibatkan UMKM konstruksi lokal, terutama dalam proyek-proyek skala kecil yang bermanfaat bagi masyarakat. “Proyek pembangunan perumahan di perkotaan sering kali melibatkan investasi besar, namun pembangunan rumah di pedesaan seharusnya dijadikan lahan bagi UMKM agar memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal,” jelasnya.

Sebagai contoh, Andi menyebutkan bahwa UMKM konstruksi daerah bisa berkontribusi dalam proyek-proyek perbaikan sarana pendidikan, seperti sekolah dan puskesmas. Prioritas perbaikan sekolah yang belum memenuhi standar layak juga menjadi perhatian, mengingat nilainya tidak sebesar proyek-proyek nasional yang biasanya didominasi pihak-pihak besar.

Andi mengharapkan agar Presiden Prabowo Subianto dapat memberikan ruang yang lebih luas bagi UMKM untuk berkontribusi dalam berbagai proyek infrastruktur di bawah program Asta Cita. “Kami berharap sekali kepada Bapak Presiden agar melibatkan UMKM konstruksi daerah sehingga roda perekonomian daerah bisa kembali menggeliat,” imbuhnya.

Adapun, capaian investasi industri manufaktur sepanjang tahun 2024 mencapai Rp 721,3 triliun. Angka ini memberikan kontribusi sebesar 42,1 persen dari total realisasi investasi nasional yang mencapai Rp 1.714,2 triliun. Dalam konteks ini, Andi mengapresiasi bahwa sektor manufaktur tetap menjadi salah satu motor penggerak utama ekonomi nasional meskipun dalam menghadapi tantangan ketidakpastian global dan dinamika domestik.

Andi menilai keberhasilan di sektor manufaktur menjadi sinyal positif bagi perekonomian, yang membuktikan bahwa sektor ini memiliki daya saing yang tinggi. Dia juga menekankan pentingnya pembangunan infrastruktur yang dilakukan oleh anggota Gapensi dalam memperkuat rantai pasok dan daya dukung industri manufaktur.

Gapensi berkomitmen untuk memastikan bahwa pembangunan infrastruktur industri dijalankan sesuai dengan standar dan tepat waktu. Hal ini diharapkan dapat menunjang pertumbuhan sektor manufaktur dan menjadi kontribusi nyata dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

Dengan latar belakang ini, pemangkasan anggaran infrastruktur justru bisa menjadi momentum yang baik bagi keterlibatan UMKM konstruksi daerah. Diharapkan, kebijakan ini akan membuka lebih banyak peluang bagi pelaku usaha lokal untuk berkontribusi dan mendorong pertumbuhan ekonomi di tingkat daerah sambil memanfaatkan anggaran secara efisien untuk pengembangan yang berkelanjutan.

Rina Lestari adalah seorang penulis di situs Media Massa Podme. Podme.id adalah portal berita informasi dan aplikasi podcast gaya hidup dan hiburan terdepan di Indonesia.

Berita Terkait

Back to top button