Menjelang Hari Raya Idul Fitri, pemberian Tunjangan Hari Raya (THR) untuk buruh menjadi topik hangat di kalangan pengusaha dan pemerintah. Sebagai langkah untuk menjaga daya beli masyarakat, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengimbau para pengusaha untuk mempercepat proses pencairan THR. THR seharusnya sudah dibayarkan paling lambat tujuh hari sebelum hari raya, namun Airlangga mendorong agar pencairan dilakukan lebih cepat.
Nailul Huda, Direktur Ekonomi Digital Center of Economics and Law Studies (Celios), menjelaskan bahwa THR memiliki peran penting dalam meningkatkan daya beli kalangan menengah dan menengah bawah. “Ketika ada THR, pendapatan disposibel masyarakat meningkat. Bagi kelas menengah dan menengah ke bawah, sebagian besar pendapatan mereka akan dibelanjakan kembali,” ujar Nailul, menyatakan bahwa saat THR dibayarkan, masyarakat cenderung akan langsung menggunakannya untuk belanja, yang kemudian berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi.
Dalam konteks ini, terdapat beberapa poin penting yang perlu diperhatikan terkait dengan kesiapan pengusaha dalam membayar THR:
-
Kepatuhan terhadap Aturan: Shinta W. Kamdani, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), menegaskan bahwa seluruh perusahaan yang tergabung dalam asosiasi telah mempersiapkan diri untuk memenuhi kewajiban pembayaran THR. "Kami telah memastikan bahwa anggota Apindo siap membayarkan THR tepat waktu," jelasnya.
-
Tantangan yang Dihadapi: Meskipun banyak perusahaan siap, Shinta mengakui bahwa masih ada beberapa yang menghadapi kendala dalam pencairan THR. Tantangan ini dapat berasal dari faktor internal perusahaan, kondisi keuangan, atau tantangan lain yang mempengaruhi kemampuan pengusaha untuk membayar tepat waktu.
-
Dampak Ekonomi: Pemberian THR, menurut Nailul, tidak hanya bermanfaat bagi pekerja, tetapi juga memberikan dampak positif bagi perekonomian secara keseluruhan. Meningkatnya daya beli masyarakat akan memberikan suntikan bagi sektor ritel dan usaha kecil menengah (UKM), yang sangat bergantung pada konsumsi masyarakat.
-
Pentingnya Keterlibatan Pemerintah: Dalam situasi ini, peran pemerintah sangat penting. Pemerintah diharapkan dapat memberikan dukungan lebih kepada pengusaha agar mereka dapat memenuhi kewajiban THR tanpa harus terbebani. Hal ini dapat dilakukan melalui kebijakan yang mendukung sektor usaha, serta memberikan informasi terkait kepatuhan pembayaran.
- Daya Beli Sementara: Penting untuk mencatat bahwa dampak peningkatan daya beli ini bersifat temporer. Nailul menegaskan bahwa setelah bulan Ramadhan dan Lebaran, biasanya daya beli masyarakat akan kembali terkoreksi. Oleh karena itu, meskipun THR dapat meningkatkan konsumsi dalam jangka pendek, perlu ada langkah-langkah strategis untuk menjaga daya beli dalam jangka panjang.
Dalam konteks ini, warga diharapkan dapat memanfaatkan THR yang diterima dengan sebaik-baiknya, sehingga dapat membantu merangsang perekonomian yang lebih luas. Dengan pembayaraan THR yang cepat dan tepat, diharapkan sektor ekonomi akan tetap bergerak, memberikan manfaat bagi semua pihak terkait, baik pekerja maupun pengusaha.
Sebagai penutup, keselarasan antara pengusaha dan pemerintah dalam mengelola pembayaran THR akan sangat berpengaruh pada kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, dialog dan kolaborasi yang baik antara kedua pihak sangat dibutuhkan untuk memastikan sistem yang berkelanjutan demi kesejahteraan bersama.