Penggunaan mobil listrik di Indonesia terus menunjukkan tren yang positif seiring dengan semakin banyaknya merek baru yang hadir di pasar. Masyarakat kini semakin tertarik untuk beralih ke kendaraan ramah lingkungan ini, yang tentunya menawarkan berbagai keuntungan dalam penggunaan sehari-hari. Hal ini tercermin dari antusiasme yang ditunjukkan pada ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) yang akan digelar pada 2025 mendatang.
Project Director IIMS 2025, Rudi MF, menegaskan bahwa minat terhadap mobil listrik di tanah air kian berkembang setiap tahunnya. Dalam sebuah talkshow pada Selasa (11/2/2025), Rudi mengungkapkan bahwa peningkatan ini dapat diukur melalui data pemesanan kendaraan listrik di IIMS 2024. "Kalau kita melihat rilis Gaikindo, pada 2023 itu angkanya masih di bawah 5 persen. Tahun 2024 dari total volume penjualan itu angkanya sudah mendekati 5 persen. Angkanya ini cukup bertumbuh signifikan. Di IIMS 2024, dari total SPK sebanyak 30 persen berasal dari kendaraan listrik," ujarnya.
Beberapa faktor yang menyebabkan lonjakan minat ini di antaranya adalah:
Insentif dari Pemerintah: Pemerintah Indonesia telah memberikan sejumlah insentif untuk mendorong masyarakat agar lebih mudah memiliki kendaraan listrik. Kebijakan ini direncanakan untuk diteruskan sebagai salah satu program prioritas tahun ini.
Kesadaran Lingkungan: Masyarakat semakin sadar akan pentingnya menjaga lingkungan hidup, dan kendaraan listrik menjadi salah satu alternatif terbaik untuk mengurangi polusi udara.
Durabilitas dan Biaya Operasional: Mobil listrik menawarkan biaya operasional yang lebih rendah dibandingkan dengan kendaraan berbahan bakar fosil. Dengan efisiensi energi yang tinggi, pengguna dapat menikmati penghematan dalam jangka panjang.
- Kemudahan Akses dan Pengembangan Infrastruktur: Pemerintah juga sedang memfokuskan pengembangan infrastruktur pengisian kendaraan listrik di berbagai tempat, sehingga memudahkan pengguna dalam mengisi daya kendaraan mereka.
Rudi juga menambahkan bahwa berdasarkan tren yang ada, pemesanan mobil listrik pada IIMS 2025 diyakini akan melebihi capaian tahun 2024. Ini menunjukkan bahwa ke depannya, potensi pertumbuhan pasar kendaraan listrik di Indonesia sangatlah besar. Dengan semakin banyaknya pilihan merek dan model, diharapkan masyarakat akan lebih termotivasi untuk beralih ke kendaraan listrik.
Data menunjukkan bahwa pada 2023, penjualan kendaraan listrik masih di kisaran angka di bawah 5 persen. Namun, tren ini telah berubah seiring dengan meningkatnya jumlah pemesanan di tahun 2024, yang menunjukkan adanya perubahan perilaku konsumen. Menurut laporan dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), pada IIMS 2024, proporsi kendaraan listrik yang berhasil terjual telah mencapai 30 persen dari total SPK (Surat Pemesanan Kendaraan).
Revolusi dalam penggunaan kendaraan listrik juga selaras dengan komitmen Indonesia untuk mengurangi emisi karbon dan mendukung target keberlanjutan. Sebagai bagian dari agenda nasional, penggunaan mobil listrik diharapkan dapat membantu mencapai target pengurangan emisi karbon yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
Melihat perkembangan yang ada, investor dan pelaku industri juga semakin antusias terhadap potensi kendaraan listrik. Beberapa pabrikan otomotif besar telah berkomitmen untuk memperkenalkan lebih banyak model kendaraan listrik di pasar, sehingga masyarakat memiliki lebih banyak opsi untuk dipilih.
Dengan semua perkembangan ini, IIMS 2025 diperkirakan akan menjadi momentum penting bagi tampilnya kendaraan listrik. Event tahunan ini tidak hanya akan menampilkan inovasi terbaru dari berbagai merek, tetapi juga akan menjadi ajang untuk meningkatkan kesadaran publik tentang manfaat dan pentingnya beralih ke kendaraan listrik.
Kira-kira, apa yang dapat diharapkan masyarakat dari perkembangan mobil listrik di Indonesia? Dengan segala potensi dan dukungan yang ada, kendaraan listrik diharapkan akan menjadi pilihan utama masyarakat dalam waktu dekat.
