Dunia

Pemilik Arena Bermain Anak di Skotlandia Dijatuhi Hukuman 25 Tahun

Seorang pemilik arena bermain anak-anak di Skotlandia, Steven Paul McInally, telah dijatuhi hukuman 25 tahun penjara oleh pengadilan federal di Amerika Serikat. Hukuman ini dijatuhkan setelah terungkap bahwa McInally memiliki ribuan gambar dan puluhan video eksploitasi seksual anak di ponselnya. Kasus ini menjadi perhatian publik dan menyoroti betapa mengkhawatirkannya masalah eksploitasi seksual anak, bahkan di tempat yang semestinya menjadi lingkungan aman bagi mereka.

McInally, yang berusia 36 tahun, ditangkap oleh petugas perbatasan di Bandara Internasional Orlando, Florida, pada Agustus 2023 saat ia tiba untuk berlibur. Penangkapan ini adalah hasil dari pemeriksaan yang dilakukan terhadapnya, di mana petugas meminta McInally untuk membuka kunci ponselnya. Dalam pemeriksaan tersebut, petugas menemukan lebih dari 3.900 gambar dan 70 video yang menunjukkan materi pelecehan anak.

Tindakan keji ini menjadi lebih mencolok mengingat McInally adalah pemilik arena bermain “Go Wild” yang terletak di kawasan Bridgeton, Glasgow. Tempat usaha ini setiap minggu dapat diakses oleh ratusan anak, sehingga situasi ini menimbulkan kekhawatiran yang lebih besar tentang keselamatan anak-anak di lingkungan tersebut. Selain itu, sejumlah gambar yang ditemukan di ponselnya diyakini bersumber dari pesta menginap yang digelar di rumah McInally sendiri.

Ketika berita ini tersebar, Kepolisian Skotlandia segera melakukan penggeledahan di arena bermain “Go Wild” dan juga di rumah pribadi McInally. Hal ini dilakukan untuk menyelidiki lebih lanjut tentang dugaan kejahatan yang dilakukan. Setelah proses penyidikan, McInally mengakui perbuatannya dan mengajukan pengakuan bersalah pada 1 November 2023. Hakim Distrik AS, Wendy D. Berger, kemudian menjatuhkan vonis 25 tahun penjara atas tuduhan kepemilikan dan penyebaran materi eksploitasi seksual anak.

Dalam menangani kasus ini, Pejabat Kejaksaan AS menjelaskan bahwa ini merupakan bagian dari Project Safe Childhood, inisiatif nasional yang diluncurkan oleh Departemen Kehakiman AS untuk memberantas eksploitasi seksual anak. Program ini melibatkan kerja sama antara otoritas federal, negara bagian, dan lokal untuk menangkap serta menuntut pelaku kejahatan. Ini sekaligus berfungsi untuk mengidentifikasi dan menyelamatkan anak-anak yang menjadi korban eksploitasi.

Kepolisian Skotlandia juga bertindak menindaklanjuti kasus ini di negara asalnya. Mereka telah melaporkan McInally kepada Procurator Fiscal, yaitu jaksa penuntut umum di Skotlandia, terkait dugaan pelanggaran yang dilakukan sesuai dengan Undang-Undang Pelanggaran Seksual Skotlandia tahun 2009. Hal ini menunjukkan komitmen pihak berwenang dalam menangani kasus pelecehan anak secara serius, tidak hanya di AS tetapi juga di Skotlandia.

Kasus ini mengingatkan semua pihak akan ancaman eksploitasi seksual anak yang dapat terjadi di mana saja, termasuk di tempat-tempat yang seharusnya aman bagi mereka seperti arena bermain. Kejadian ini memicu perhatian lebih terhadap pentingnya pengawasan dan perlindungan anak-anak dari segala bentuk kejahatan seksual. Saat ini, di seluruh dunia, sangat diperlukan upaya lanjut untuk melindungi anak-anak dan memastikan mereka tumbuh dalam lingkungan yang aman dan sehat.

Guntur Wibowo adalah seorang penulis di situs Media Massa Podme. Podme.id adalah portal berita informasi dan aplikasi podcast gaya hidup dan hiburan terdepan di Indonesia.

Berita Terkait

Back to top button