Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu memastikan bahwa ketersediaan sembilan bahan pokok (sembako) menjelang Ramadan 2025 dalam kondisi aman. Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bengkulu, Haryadi, dalam konferensi pers yang berlangsung di Bengkulu. Ia menegaskan bahwa Pemprov telah melakukan persiapan matang untuk menjaga ketahanan pangan di tengah kebutuhan masyarakat yang meningkat selama bulan suci dan menjelang Lebaran 1446 Hijriah.
"Kami ingin memastikan masyarakat tidak khawatir akan ketersediaan sembako saat Ramadan. Pemprov selalu mempersiapkan setiap tahun untuk memastikan kebutuhan pangan terpenuhi," ujar Haryadi. Pernyataan ini menjadi perhatian penting bagi warga yang bersiap menyambut bulan istimewa ini, yang biasanya diwarnai dengan peningkatan konsumsi bahan pangan.
Untuk mengendalikan lonjakan harga sembako yang sering terjadi menjelang Ramadan, Pemprov Bengkulu mengambil langkah-langkah proaktif. Beberapa strategi yang direncanakan antara lain:
Kolaborasi dengan Instansi Terkait: Pemprov bekerja sama dengan instansi teknis seperti Bulog dan pemerintah kabupaten/kota untuk menggelar pasar murah selama Ramadan. Ini menjadi salah satu upaya untuk menyediakan sembako dengan harga terjangkau bagi masyarakat.
Pelaksanaan Pasar Murah: Rencana Pemprov adalah menyelenggarakan minimal satu kali pasar murah di setiap kabupaten/kota. Hal ini diharapkan dapat mengurangi tekanan harga sembako di pasaran, terutama saat permintaan meningkat.
- Operasi Pasar Berkala: Pemprov bersama instansi teknis juga akan mengadakan operasi pasar secara berkala. Langkah ini diambil untuk mengantisipasi melonjaknya harga sembako menjelang Ramadan dan menjaga agar harga pangan tetap stabil.
Namun, Haryadi mencatat bahwa dalam sepekan terakhir, beberapa harga sembako telah mengalami kenaikan. Misalnya, komoditas cabai merah dan minyak goreng tercatat mengalami kenaikan harga sebesar 10%. Kenaikan harga ini tentu menjadi perhatian pemerintah dan masyarakat, mengingat hari-hari menjelang Ramadan sering kali diwarnai dengan peningkatan permintaan dan harga.
Pemprov Bengkulu juga berupaya untuk memastikan distribusi sembako berjalan lancar di sepuluh kabupaten/kota yang ada di wilayah tersebut. Dengan melibatkan berbagai pihak, diharapkan seluruh masyarakat dapat memperoleh akses terhadap kebutuhan pokok dengan harga yang terjangkau.
Kenaikan harga sembako biasanya terjadi akibat dari banyak faktor, di antaranya adalah cuaca, pasokan, dan permintaan di pasar. Oleh karena itu, langkah-langkah yang diambil Pemprov via pasar murah dan operasi pasar menjadi sangat penting.
Untuk mendukung kesuksesan program-program tersebut, Pemprov juga mengajak masyarakat untuk berperan aktif dalam mengawasi harga-harga di pasar guna mencegah praktik penimbunan yang dapat merugikan konsumen. Kesadaran masyarakat dalam memantau harga juga sangat dibutuhkan untuk mencegah terjadinya spekulasi harga yang berlebihan.
Di samping itu, sebagai langkah preventif, Pemprov juga mengingatkan para pedagang untuk tetap berpegang pada harga yang wajar dalam penjualan sembako agar tidak terjadi perbedaan harga yang terlalu mencolok, yang dapat membebani masyarakat.
Dengan segala persiapan dan langkah yang diambil, Pemprov Bengkulu optimis bahwa ketersediaan sembako menjelang Ramadan 2025 akan terjaga dengan baik. Harapan ini bukan hanya untuk kestabilan ekonomi tetapi juga sebagai wujud kepedulian pemerintah terhadap kebutuhan masyarakat, khususnya di bulan yang penuh berkah.