
Xiaomi, perusahaan teknologi terkemuka asal Tiongkok, melaporkan lonjakan pendapatan yang mengesankan pada kuartal IV tahun 2024. Dalam pengumuman yang dirilis pada Rabu, 19 Maret 2025, Xiaomi mencatatkan pendapatan sebesar 109 miliar yuan (sekitar US$15,09 miliar) selama periode Oktober hingga Desember 2024. Angka ini menunjukkan pertumbuhan luar biasa sebesar 48,8% dibandingkan dengan kuartal yang sama tahun lalu, serta melampaui ekspektasi pasar yang diperkirakan hanya 103,94 miliar yuan.
Kenaikan pendapatan Xiaomi tidak hanya berhenti di angka penjualan. Laba bersih yang disesuaikan juga mengalami peningkatan signifikan, mencatatkan laba bersih sebesar 8,32 miliar yuan yang meningkat hingga 69,4% dari kuartal IV tahun sebelumnya. Pencapaian ini menunjukkan fundamental yang kuat dari perusahaan, yang telah beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan pasar dan permintaan konsumen.
Salah satu pendorong utama pertumbuhan ini adalah keberhasilan Xiaomi dalam memperluas portofolio produknya, terutama dengan memasuki pasar kendaraan listrik. Dikenal sebagai pionir dalam industri smartphone, langkah Xiaomi untuk diversifikasi dengan meluncurkan produk mobil listrik terbukti memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan pendapatannya.
Adanya mobil listrik SU7 yang akan diluncurkan menjadi momen yang ditunggu-tunggu di pasar Asia, termasuk Indonesia. Country Director Xiaomi Indonesia, Wentan Zhao, pada acara Xiaomi Corporate Updates mengungkapkan keyakinannya bahwa pasar Indonesia sangat strategis bagi perusahaan. “Ngomong-ngomong, banyak yang bertanya kapan Xiaomi EV hadir di Indonesia? Saya bisa katakan, ini bukan pertanyaan lagi, karena Indonesia adalah pasar besar Xiaomi,” ujarnya.
Beberapa keunggulan dari Xiaomi SU7 di antaranya adalah:
- Desain Aerodinamis: Mobil ini memiliki desain modern dengan garis-garis tegas dan lekukan halus, menarik perhatian banyak konsumen.
- Kinerja Tinggi: Dilengkapi dengan motor listrik bertenaga, SU7 mampu memberikan akselerasi yang responsif dan kecepatan tinggi.
- Jangkauan yang Menjanjikan: Xiaomi mengklaim bahwa SU7 memiliki jangkauan yang cukup jauh dengan sekali pengisian daya, menawarkan kenyamanan bagi pengguna saat melakukan perjalanan jauh.
Namun, meskipun SU7 sudah diluncurkan di China dan mendapatkan sambutan yang luar biasa, Zhao tidak memberikan kepastian kapan kendaraan ini akan tersedia di Indonesia. Ia menegaskan bahwa Xiaomi berkomitmen untuk menjadi merek mobil listrik global, tidak hanya terbatas di pasar domestik Tiongkok. “Saya yakin produk ini [SU7] akan hadir di Asia, hanya tinggal masalah waktu saja,” tambahnya.
Melihat antusiasme di China, di mana peluncuran SU7 berhasil memenuhi permintaan tinggi meskipun dengan kapasitas produksi yang masih berkembang, pelanggan bahkan bersedia menunggu hingga enam bulan untuk mendapatkan kendaraan ini. “Permintaan untuk produk ini tetap sangat tinggi, bahkan kami tidak dapat langsung memenuhi pengiriman,” kata Zhao, yang mencerminkan potensi besar dari produk ini.
Menurut Zhao, ketatnya kompetisi di Tiongkok justru mendorong Xiaomi untuk terus berinovasi dan menyediakan produk berkualitas. "Kami masih bisa meraih keberhasilan meski persaingan sangat ketat,” ungkapnya.
Dengan strategi dan rencana yang matang, Xiaomi tidak hanya menunjukkan kemampuan beradaptasi terhadap perubahan, tetapi juga berkomitmen untuk mengukuhkan posisi mereka dalam industri otomotif global. Keberhasilan Xiaomi dalam mendiversifikasi produk dan meningkatkan pendapatan menunjukkan bahwa perusahaan ini berada di jalur yang tepat untuk menjadi pemain utama dalam industri kendaraan listrik di masa mendatang.