Dua musisi papan atas Indonesia, Ahmad Dhani dan Melly Goeslaw, baru-baru ini terlibat dalam perdebatan soal kasus pelanggaran hak cipta yang menimpa Agnez Mo. Kasus ini muncul setelah Pengadilan Niaga Jakarta Pusat memutuskan bahwa Agnez Mo telah melanggar hak cipta dengan menggunakan lagu “Bilang Saja” karya Ari Bias tanpa izin di tiga kota. Akibat pelanggaran tersebut, Agnez Mo diwajibkan membayar denda royalti senilai Rp1,5 miliar.
Ahmad Dhani menanggapi kasus ini dengan memberikan bantuan untuk menyelesaikan gugatan yang diajukan kepada Agnez. Namun, ia mengungkapkan bahwa upayanya tersebut tidak mendapatkan balasan dari penyanyi lagu “Coke Bottle”. Di sisi lain, Melly Goeslaw mengungkapkan keheranannya terhadap keputusan hakim yang memenangkan gugatan Ari Bias. Dalam pendapatnya, Melly berargumen bahwa seharusnya penyelenggoralah yang bertanggung jawab membayar royalti, bukan penyanyi.
“Saya ingin mempertanyakan kepada Pak Hakim, gimana kok bisa memenangkan kasus itu? Padahal setahu saya, saksi-saksi pun semuanya sudah bilang bahwa yang harus bayar bukan penyanyinya, tapi penyelenggaranya. Kumaha atuh?” tulis Melly di akun media sosialnya.
Menanggapi pernyataan Melly, Ahmad Dhani memberikan komentar yang tajam. Ia menegaskan bahwa yang lebih memahami UU Hak Cipta adalah pakar hukum yang menjadi saksi ahli dalam sidang kasus Agnez Mo tersebut. Diskusi ini tidak hanya memunculkan pandangan berbeda mengenai tanggung jawab pembayaran royalti, tetapi juga menarik perhatian terhadap latar belakang pendidikan kedua musisi terkenal ini.
Ahmad Dhani, yang dikenal sebagai salah satu musisi jenius tanah air, menempuh pendidikan di Surabaya. Ia menyelesaikan pendidikan dasar hingga menengahnya di kota tersebut sebelum melanjutkan ke Fakultas Hukum Universitas Pancasila pada tahun 1992. Meski demikian, ia tidak menyelesaikan studinya di bangku kuliah dan lebih memilih untuk fokus pada karir musiknya yang cemerlang.
Sebagai seorang musisi, Ahmad Dhani sukses merajai industri musik Indonesia dan kini juga menjabat sebagai anggota DPR RI periode 2024-2029. Karyanya yang melimpah dan pengaruhnya di dunia musik membuatnya menjadi sosok yang diperhitungkan di berbagai kalangan.
Di sisi lain, Melly Goeslaw juga memiliki perjalanan pendidikan yang menarik. Ia adalah lulusan SMA BPI 1 Kota Bandung dan lebih memilih untuk menjadikan musik sebagai karier utamanya tanpa melanjutkan ke perguruan tinggi. Melly dikenal sebagai penyanyi sekaligus penulis lagu yang berhasil menciptakan karya-karya yang disukai banyak orang, termasuk soundtrack film.
Kedua musisi ini tidak hanya dikenal karena bakat musik mereka, tetapi juga kini terlibat dalam dunia politik sebagai anggota legislatif. Mereka menduduki posisi di Komisi X DPR RI yang menangani bidang pendidikan, olahraga, dan kreativitas. Dengan pengalaman yang berbeda dalam pendidikan formal, keduanya tetap menunjukkan eksistensi mereka di dunia musik dan politik.
Dari perspektif pendidikan, perbedaan latar belakang Ahmad Dhani dan Melly Goeslaw dapat menjadi daya tarik tersendiri dalam diskusi terkait hak cipta dan industri musik di Indonesia. Ahmad Dhani yang berpendidikan hukum membawa perspektif yang lebih frontal dalam debat ini, sementara Melly Goeslaw lebih fokus pada keadilan bagi para pencipta lagu.
Perdebatan antara kedua musisi ini menunjukkan betapa kompleksnya masalah hak cipta dalam industri musik. Ini juga mengajak masyarakat untuk lebih memahami peran dan tanggung jawab para pihak yang terlibat, baik sebagai penyanyi, pencipta lagu, maupun penyelenggara event. Dengan semakin maraknya kasus pelanggaran hak cipta seperti ini, pelajaran berharga bagi semua pihak di industri musik sangat diperlukan untuk melindungi karya cipta yang menjadi hak setiap musisi.