Penjualan Sepeda Motor Bekas Awal 2025 Menurun, Apa Penyebabnya?

Penjualan sepeda motor bekas di Indonesia mengalami penurunan yang signifikan di awal tahun 2025. Meskipun penjualan sepeda motor baru tercatat meningkat dibandingkan tahun sebelumnya, pasar motor bekas justru menghadapi tantangan yang mengkhawatirkan. Menurut informasi dari PT JBA Indonesia, pergeseran ini diperkirakan akan berpengaruh terhadap keseluruhan industri otomotif di tanah air.

Chief Operating Officer PT JBA Indonesia, Deny Gunawan, mengungkapkan bahwa penurunan penjualan sepeda motor bekas sangat terasa, khususnya pada bulan Januari 2025 bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. “Motor sih so far demand-nya tetap bagus ya. Cuma memang tahun ini penjualan motor juga lumayan terganggu. Jadi agak sedikit penurunan kalau kita compare dari jualan di Januari, year on year dengan Januari tahun lalu,” jelas Deny saat berkunjung ke iNews Tower di Jakarta Pusat.

Beberapa faktor penyebab penurunan penjualan sepeda motor bekas di awal 2025 meliputi:

  1. Kenaikan Penjualan Sepeda Motor Baru: Penjualan sepeda motor baru pada bulan Januari 2025 mencapai 560.301 unit, meningkat jika dibandingkan dengan tahun lalu. Kenaikan ini menarik banyak konsumen yang memilih membeli motor baru daripada berkutat di pasar motor bekas.

  2. Perubahan Preferensi Konsumen: Sejumlah konsumen muda saat ini lebih memilih sepeda motor baru karena jaminan dan fitur modern yang ditawarkannya. Berbagai inovasi teknologi dan program leasing yang menguntungkan dari produsen juga turut serta menarik perhatian pembeli.

  3. Kondisi Ekonomi: Kondisi perekonomian yang masih dipengaruhi oleh faktor global juga berimbas pada daya beli masyarakat. Meskipun ada peningkatan pada sektor penjualan motor baru, masyarakat cenderung lebih berhati-hati dalam mengeluarkan uang untuk sepeda motor bekas yang mungkin tidak memberikan jaminan dan kepuasan yang diinginkan.

  4. Pengaruh Suku Bunga: Kenaikan suku bunga pinjaman juga mempengaruhi keputusan konsumen dalam meminjam uang untuk membeli sepeda motor. Dengan suku bunga yang lebih tinggi, banyak pembeli yang memilih untuk menunda rencana mereka dalam bertransaksi di pasar motor bekas.

  5. Kendala dari Dealer dan Lelang: Sebagian dealer motor bekas melaporkan kesulitan dalam menjual unit mereka. Hal ini karena sebagian konsumen lebih memilih langsung membeli sepeda motor baru dari dealer resmi yang memberikan kepercayaan lebih kepada pembeli.

Meskipun kondisi ini tampak menantang, penjualan sepeda motor baru di Indonesia pada bulan Februari 2025 meningkat lagi menjadi 581.277 unit, dengan total penjualan untuk dua bulan pertama tahun ini mencapai 1.141.578 unit. Ini menunjukkan adanya pemulihan yang kuat di segmen motor baru, meskipun sektor bekas mengalami kesulitan.

Deny Gunawan juga menambahkan bahwa dampak dari penurunan ini mungkin akan berlanjut sepanjang tahun, dan pihaknya akan terus memantau situasi untuk mengambil tindakan yang diperlukan. Ini menunjukkan betapa pentingnya penjualan motor bekas di ekosistem otomotif yang lebih luas, dan bagaimana kondisinya dapat memengaruhi keputusan investasi dan strategi bisnis di sektor ini.

Dengan transformasi yang sedang terjadi di industri otomotif, pembeli serta penjual perlu menyesuaikan diri dengan perubahan pasar agar dapat bertahan dan bersaing. Penurunan penjualan sepeda motor bekas di awal 2025 adalah sinyal penting bagi semua pelaku pasar agar lebih adaptif terhadap kebutuhan dan preferensi konsumen masa kini.

Berita Terkait

Back to top button