Penjualan mobil listrik Tesla telah mengalami penurunan yang signifikan pada awal tahun 2025, khususnya di pasar utama Eropa, yakni Jerman dan Prancis. Menurut laporan yang dilansir oleh Business Insider pada 6 Februari 2025, penjualan Tesla di Jerman anjlok sebanyak 59 persen, sedangkan di Prancis mengalami penurunan sebesar 63 persen pada bulan Januari 2025. Penurunan ini menjadi sorotan mengingat Eropa merupakan pasar terbesar ketiga bagi Tesla setelah Amerika Serikat dan China.
Data menunjukkan bahwa pada tahun 2024, penjualan Tesla di Uni Eropa secara keseluruhan juga mengalami penurunan sebesar 13 persen. Kondisi ini tidak lepas dari semakin ketatnya persaingan di sektor kendaraan listrik, terutama dari produsen lokal Eropa dan penyedia kendaraan listrik asal China yang kini mulai mengincar pasar Eropa.
Analis Argus, Dylan Khoo, mengungkapkan bahwa Tesla mengalami penurunan penjualan lebih cepat dibandingkan dengan pesaing-pesaing mereka. Hal ini mencerminkan tantangan yang dihadapi oleh perusahaan yang dipimpin oleh Elon Musk dalam mempertahankan pangsa pasarnya. Di tengah tekanan ini, beberapa merek seperti Volvo, yang merupakan bagian dari konglomerasi China Geely, justru mengalami pertumbuhan yang signifikan. Penjualan Volvo meningkat hampir 30 persen di Uni Eropa, didorong oleh popularitas crossover listrik EX30 yang ditawarkan dengan harga sekitar 36.000 euro.
Beberapa faktor yang mungkin berkontribusi terhadap penurunan penjualan Tesla di Eropa meliputi:
Persaingan yang Meningkat: Merek-merek seperti Renault dan BMW juga mengalami peningkatan penjualan. Renault, khususnya, berhasil menarik perhatian konsumen dengan peluncuran model-model yang lebih terjangkau, termasuk R5 yang bikin pasar lebih kompetitif.
Perubahan Preferensi Konsumen: Konsumen Eropa mungkin mulai melihat alternatif pada kendaraan listrik lainnya yang ditawarkan dengan harga lebih bersaing dan fitur yang menarik, meningkatkan daya tarik produsen lokal.
Kendaraan Listrik Asal China: Merek-merek kendaraan listrik dari China juga mulai memasuki pasar Eropa, menawarkan produk yang kompetitif dan mungkin lebih terjangkau, yang berpotensi mengalihkan perhatian konsumen dari Tesla.
- Kebijakan Peraturan: Regulasi yang ketat mengenai emisi dan standar kendaraan juga memengaruhi dinamika pasar, dimana produsen lokal bisa lebih mudah beradaptasi dengan tuntutan tersebut dibandingkan dengan Tesla.
Dengan kompetisi yang semakin ketat, Tesla harus mencari strategi baru untuk menarik kembali pelanggan dan mempertahankan posisinya di pasar Eropa. Akan sangat menarik untuk melihat bagaimana perusahaan ini beradaptasi dengan tantangan yang ada, apakah dengan memperkenalkan model baru, menurunkan harga, atau meningkatkan fitur layanan pelanggan.
Meskipun Tesla masih memiliki reputasi yang kuat sebagai salah satu pelopor kendaraan listrik di dunia, penurunan penjualan ini menunjukkan bahwa mereka tidak bisa berdiam diri dan harus terus berinovasi. Ke depan, Tesla perlu memperhitungkan langkah-langkah lebih strategis untuk mempertahankan pangsa pasar dan bersaing dengan produsen lokal yang semakin memperkuat posisi mereka di industri kendaraan listrik.