Pentagon Blokir Akses AI DeepSeek Usai Koneksi Komputer ke China

Pentagon berencana untuk memblokir akses terhadap kecerdasan buatan (AI) DeepSeek yang dikembangkan di China setelah terdeteksinya beberapa komputer karyawan Departemen Pertahanan AS terhubung ke server di negara tersebut. Tindakan ini diambil sebagai respons terhadap kekhawatiran mengenai potensi kebocoran data dan risiko keamanan nasional yang dapat ditimbulkan oleh penggunaan teknologi AI yang dioperasikan oleh pihak asing.

DeepSeek, yang mulai dikenal secara luas sebagai salah satu alternatif AI yang cepat dan efisien, kini menarik perhatian di kalangan pengguna global, termasuk di lingkungan militer. Namun, kebijakan privasi DeepSeek menimbulkan keprihatinan tersendiri. Dalam pernyataan resmi, aplikasi ini menyebutkan bahwa data pengguna disimpan di server di China dan tunduk pada hukum negara tersebut, yang mencakup kolaborasi dengan keamanan dan intelijen negara. Ini menjadi alasan utama bagi Pentagon untuk mengambil langkah pencegahan.

Dalam beberapa laporan, dikatakan bahwa beberapa karyawan Pentagon telah mengakses layanan DeepSeek selama dua hari. Langkah ini pun segera dibalas oleh pihak Pentagon dengan mulai memblokir akses ke layanan tersebut di sejumlah jaringan internal. Meskipun demikian, terdapat informasi yang menyebutkan bahwa masih ada beberapa karyawan yang dapat mengakses aplikasi ini, memperlihatkan tantangan yang dihadapi dalam penerapan kebijakan keamanan yang ketat.

Menanggapi insiden ini, Angkatan Laut AS pada 24 Januari lalu mengambil sikap lebih tegas dengan melarang total akses ke DeepSeek bagi semua karyawan mereka. Kebijakan ini didasarkan pada pertimbangan keamanan dan aspek etika yang menyertai penggunaan AI asal China tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa ancaman dari penggunaan teknologi AI yang tidak terkendali semakin diakui oleh berbagai institusi, terutama di kalangan pemerintah AS.

Di tengah meningkatnya ketegangan global terkait teknologi, DeepSeek berhasil menempati posisi teratas dalam unduhan aplikasi di platform seperti Apple dan Google Play. Keberhasilan ini meningkatkan kekhawatiran pemerintah AS bahwa minat tinggi terhadap teknologi AI buatan China dapat mengarah pada potensi kebocoran data yang merugikan. Penindaklanjutan yang dilakukan oleh Pentagon dan Angkatan Laut AS mencerminkan peningkatan kesadaran mengenai hubungan yang rumit antara inovasi teknologi dan keamanan nasional.

Berikut adalah beberapa poin utama terkait peristiwa ini:

1. Pentagon memblokir akses ke AI DeepSeek setelah terhubung ke server China.
2. Kebijakan privasi DeepSeek menyatakan bahwa data pengguna berada di bawah hukum China.
3. Insiden melibatkan karyawan Pentagon yang menggunakan DeepSeek dalam waktu dua hari.
4. Angkatan Laut AS melarang akses ke DeepSeek karena alasan keamanan dan etika.
5. DeepSeek menjadi salah satu aplikasi terfavorit di platform unduhan global, menimbulkan kekhawatiran lebih lanjut mengenai risiko keamanan.

Ketika teknologi AI semakin mendominasi dalam berbagai aspek kehidupan, tantangan yang dihadapi oleh lembaga-lembaga keamanan internasional semakin kompleks. Pentagon, sebagai lembaga pertahanan utama Amerika Serikat, berupaya untuk melindungi data sensitif dan memastikan bahwa inovasi teknologi tidak bertentangan dengan kepentingan nasional. Dalam konteks ini, langkah-langkah pencegahan yang diambil oleh Pentagon dan institusi terkait menunjukkan bahwa debat mengenai penggunaan teknologi asing, terutama yang melibatkan kecerdasan buatan, akan terus menjadi topik hangat di masa depan.

Exit mobile version