Penyaluran Kredit Bank Permata (BNLI) Melonjak 9% YoY 2024!

PT Bank Permata Tbk. (BNLI) melaporkan kinerja finansial yang positif sepanjang tahun 2024 dengan penyaluran kredit mencapai Rp155 triliun, meningkat 9% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini terutama didorong oleh segmen korporasi yang mengalami kenaikan substansial, yaitu sebesar 12% secara tahunan hingga mencapai Rp89 triliun. Hal ini menunjukkan bahwa Bank Permata berhasil mengoptimalkan potensi pasar korporasi di tengah kondisi ekonomi yang semakin membaik.

Manajemen Bank Permata mencatat, pertumbuhan penyaluran kredit tidak hanya berasal dari segmen korporasi, melainkan juga segmen komersial dan konsumen. Segmen komersial tumbuh 6% YoY, sedangkan segmen konsumen mengalami peningkatan sebesar 4% YoY. Ini menunjukkan diversifikasi yang baik dalam portofolio kredit Bank Permata.

Kualitas aset Bank Permata juga menunjukkan perbaikan signifikan. Rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) tercatat turun menjadi 2,1%, dibandingkan dengan 2,9% pada tahun sebelumnya. Sementara itu, rasio loan at risk (LaR) juga membaik dari 8,7% menjadi 7,9%. Angka-angka ini menggambarkan bahwa manajemen risiko yang diterapkan Bank Permata berjalan efektif, sehingga memberikan keyakinan lebih kepada para pemangku kepentingan.

Dalam menjaga kualitas aset, Bank Permata menerapkan pendekatan yang konservatif dalam mencadangkan potensi penurunan risiko kredit. Rasio NPL coverage mencapai 375%, sedangkan rasio LAR coverage mencapai 97%. Langkah ini menunjukkan keseriusan manajemen dalam mengantisipasi masalah yang mungkin timbul di kemudian hari. Direktur Utama Bank Permata, Meliza M. Rusli, menegaskan pentingnya restrukturisasi, litigasi, dan penjualan aset sebagai bagian dari strategi penyelesaian kredit bermasalah.

Tahun 2024 juga menjadi tahun penting bagi Bank Permata karena bersamaan dengan perubahan logo, manajemen memperkuat sinergi dengan Bangkok Bank sebagai pemegang saham pengendali. Meliza menyatakan bahwa keberhasilan yang diraih sepanjang tahun ini tidak lepas dari pengelolaan strategi bisnis yang berkelanjutan serta penerapan digitalisasi di operasional bank.

Dari sisi permodalan, total aset Bank Permata tercatat tumbuh 0,6% menjadi Rp259 triliun, sementara total simpanan mencapai Rp185 triliun. Rasio dana murah (CASA) berada di level 55%, menunjukkan stabilitas dalam pendanaan. Rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) tetap solid di angka 35%, yang semakin memperkuat fondasi finansial bank.

Kinerja positif ini tidak hanya memberikan sinyal baik bagi investor dan pemegang saham, tetapi juga mencerminkan kepercayaan nasabah terhadap layanan dan produk yang ditawarkan oleh Bank Permata. Dalam konteks yang lebih luas, peningkatan penyaluran kredit di Bank Permata berkontribusi terhadap pertumbuhan sektor keuangan dan perekonomian nasional, yang diharapkan terus berlanjut di tahun-tahun mendatang.

Dengan demikian, Bank Permata berkomitmen untuk terus beradaptasi dan berinovasi dalam memberikan pelayanan terbaik kepada nasabah, bersamaan dengan fokus pada pengelolaan risiko yang prudent. Dalam dunia perbankan yang semakin kompetitif, langkah-langkah strategis yang diambil akan menjadi penentu kesuksesan di masa depan, baik untuk Bank Permata maupun industri perbankan secara keseluruhan.

Berita Terkait

Back to top button