
Patrick Kluivert baru saja melakoni debutnya sebagai pelatih Timnas Indonesia, namun hasil yang didapat tidak memuaskan. Dalam pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Australia pada 20 Maret 2025, Indonesia harus menelan kekalahan telak 1-5 di Sydney. Kekalahan ini memicu perbandingan dengan pendahulunya, Shin Tae-yong, yang juga mengalami hasil serupa di awal kepemimpinannya.
Shin Tae-yong diangkat sebagai pelatih Timnas Indonesia pada awal 2020. Namun, dampak pandemi COVID-19 membuat debutnya harus ditunda hingga 29 Mei 2021, saat laga uji coba melawan Oman. Dalam pertandingan itu, Indonesia kalah 1-3 meskipun menunjukkan potensi dengan kehadiran pemain muda seperti Rizky Ridho dan Pratama Arhan. Di sisi lain, tim pada saat itu tidak memiliki pemain naturalisasi yang turut memperkuat skuad.
Setelah hampir empat tahun, Kluivert mengambil alih kursi kepelatihan dan ditugaskan dalam situasi yang lebih kompleks. Tampil dengan skuad berisi 100% pemain yang berkarier di luar negeri, Kluivert diharapkan bisa membawa perubahan signifikan. Angin segar juga datang dengan adanya pemain seperti Mees Hilgers dan Jay Idzes. Namun, hasil yang diterima justru berbanding terbalik dengan harapan yang dibangun.
Dalam tabel di bawah ini, dapat dilihat perbandingan hasil debut kedua pelatih:
| Pelatih | Tanggal Debut | Lawan | Hasil |
|——————|——————-|————-|———|
| Shin Tae-yong | 29 Mei 2021 | Oman | 1-3 (K) |
| Patrick Kluivert | 20 Maret 2025 | Australia | 1-5 (K) |
Kekalahan telak Indonesia di bawah Kluivert tidak hanya menambah beban di pundaknya, tetapi juga menempatkan tim di posisi keempat Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Kluivert mengakui tantangan yang dihadapinya menjelang laga-laga berikutnya, terutama saat berhadapan dengan Bahrain yang merupakan tim peringkat lima grup.
Kluivert menggambarkan pentingnya meredakan tekanan dan mempersiapkan tim dengan baik untuk pertandingan mendatang. “Kami memulai laga ini dengan baik. Kami menerapkan apa yang kita rencanakan, dan itu bekerja dengan baik,” ujarnya pasca-laga.
Sementara itu, masa kepelatihan Shin Tae-yong diwarnai oleh hasil-hasil yang tidak selalu positif, namun ia berhasil memberikan harapan melalui pengembangan pemain muda. Puncak kesuksesan Shin adalah saat Indonesia meraih kemenangan mengejutkan 2-0 atas Arab Saudi pada November 2024, yang sangat meningkatkan kepercayaan tim dan posisi mereka di klasemen.
Beberapa analisis mengemukakan bahwa keberadaan pemain muda di bawah Shin memberikannya akses untuk menyusun strategi jangka panjang, meskipun hasil awal kurang memuaskan. Sementara Kluivert, meskipun dilengkapi dengan pemain yang lebih berpengalaman, harus segera menemukan cara untuk merangkai sukses di pertandingan-pertandingan mendatang.
Kedua pelatih memiliki tantangan masing-masing dalam pendekatan mereka terhadap tim. Shin Tae-yong berfokus pada pengembangan bakat muda, sedangkan Kluivert harus segera menemukan formula untuk mengoptimalkan skuad yang mayoritas berpengalaman. Meski hasil awal Kluivert mengecewakan, ada harapan untuk perbaikan di laga-laga berikutnya.
Dalam konteks persaingan di Kualifikasi Piala Dunia, situasi ini menunjukkan bahwa baik Shin maupun Kluivert memiliki cara dan tantangan mereka masing-masing dalam mengelola dan mengembangkan Timnas Indonesia. Kluivert perlu membuktikan bahwa ia bisa mengatasi tekanan dan membawa tim ke arah yang lebih baik, sekaligus memperbaiki catatan sejarah pelatih di tim ini.