![Permukaan Inti Bumi Mungkin Berubah, Apa Dampaknya bagi Kita?](https://podme.id/wp-content/uploads/2025/02/Permukaan-Inti-Bumi-Mungkin-Berubah-Apa-Dampaknya-bagi-Kita.jpg)
Penelitian terbaru yang diterbitkan di jurnal Nature pada 10 Februari mengungkapkan fenomena menarik mengenai permukaan inti bumi yang mungkin mengalami perubahan bentuk. Pemimpin studi John Vidale, seorang seismolog dari University of Southern California Dornsife, mengatakan bahwa meskipun inti bumi telah diputar ke posisi yang pernah diamati sebelumnya, terdapat perbedaan yang tidak kentara pada permukaan inti tersebut.
Temuan ini didasarkan pada pengamatan gelombang gempa yang melintasi batas antara inti luar dan inti dalam yang berada pada kedalaman sekitar 3.200 mil (5.150 kilometer) dari permukaan bumi. Menurut Vidale, aliran yang terjadi di inti luar, lapisan logam cair yang sebagian besar terdiri dari besi dan nikel, dapat sedikit menggerakkan inti dalam dan mengubah topografinya. Permukaan inti dalam yang padat diperkirakan dapat mengalami perubahan dalam waktu yang relatif cepat.
Proses ini dijelaskan lebih lanjut dengan melihat interaksi antara dua bagian inti bumi. Inti luar, yang bersifat cair, melindungi inti bagian dalam yang padat, di mana sebagian kecil dari inti luar tersebut mengkristal setiap tahunnya. Peningkatan ini terjadi sekitar satu milimeter per tahun, tetapi kondisi di batas antara kedua inti tersebut sangat kritis karena inti dalam berada di titik leleh yang tidak sepenuhnya padat.
Para peneliti menemukan tantangan dalam menentukan dimensi pasti dari perubahan bentuk ini, dan Vidale mencatat bahwa meskipun ada kemajuan dalam penelitian sebelumnya, studi mengenai rotasi inti bagian dalam menunjukkan bahwa setiap bagian dalam bumi bisa beroperasi dengan mekanisme yang kompleks. Hasil penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa inti dalam bumi tidak berotasi dengan kecepatan yang sama sebagai respons terhadap rotasi planet, dengan perubahan yang berlangsung hingga saat ini.
Melalui pemantauan lebih dari 168 pasang gempa bumi yang berasal dari titik yang sama di Kepulauan Sandwich Selatan, para ilmuwan mampu menghasilkan gelombang seismik yang menembus inti bumi. Gelombang ini kemudian ditangkap oleh alat penerima di Amerika Selatan dan Utara, memberi kesempatan kepada ilmuwan untuk melihat perubahan yang terjadi pada gelombang seismik tersebut. Data yang dikumpulkan menunjukkan sedikit variasi pada gelombang yang melewati tempat yang sama di inti pada waktu yang berbeda, mengindikasikan adanya perubahan pada permukaan inti.
Kendati begitu, hingga kini masih terdapat perdebatan di kalangan ilmuwan mengenai sifat rotasi dan pergerakan inti bumi. Bruce Buffett, seorang ahli geosains dari Universitas California, Berkeley, menilai bahwa seluruh pendapat di kalangan peneliti bisa jadi benar, mengingat kompleksitas kondisi di dalam bumi. Hal ini menunjukkan betapa dinamis dan variatifnya struktur planet kita.
Penemuan ini tidak hanya menarik dari sudut pandang ilmiah namun juga memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang dinamika bumi yang mungkin berpengaruh pada sejumlah fenomena geologis, termasuk gempa bumi dan aktivitas vulkanik. Seiring dengan perkembangan teknologi dan metode penelitian yang semakin canggih, para ilmuwan berharap bisa menggali lebih dalam mengenai misteri inti bumi dan bagaimana perubahan-perubahan ini dapat berkontribusi terhadap pemahaman kita tentang planet yang kita huni.
Sebagai penutup, penelitian ini menegaskan pentingnya studi lebih lanjut mengenai inti bumi dan membuka kemungkinan bagi penemuan-penemuan baru yang dapat menjelaskan lebih jauh tentang sifat dan komposisi struktur dalam bumi. Hal ini akan berdampak signifikan tidak hanya bagi ilmu pengetahuan, tetapi juga bagi kehidupan di permukaan bumi yang dapat dipengaruhi oleh perubahan-perubahan yang terjadi di bawah kaki kita.