Bisnis

Perum Bulog dan Rajawali Nusantara Kolaborasi Digitalisasi Logistik

Perum Bulog, sebagai lembaga yang berperan penting dalam menjaga ketahanan pangan Indonesia, baru saja menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero). Kesepakatan ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat kolaborasi dalam pengelolaan pergudangan, distribusi pangan, dan pengembangan digitalisasi logistik di tanah air.

MoU ini ditandatangani sebagai upaya untuk memaksimalkan potensi bisnis kedua belah pihak melalui diskusi, kajian, dan analisis. Dalam pernyataan resmi, kedua perusahaan berkomitmen untuk mematuhi peraturan dan ketentuan yang berlaku serta menerapkan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG) dalam setiap tahapan kerja sama. Hal ini diharapkan dapat menciptakan manfaat yang saling menguntungkan dan meningkatkan efisiensi operasional.

Sejumlah tujuan utama dari kerja sama ini adalah membangun kemitraan strategis antara BUMN dan anak cucu perusahaan BUMN, serta memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat. Ruang lingkup yang tercakup dalam MoU ini meliputi:

1. Penyewaan gudang milik PT Rajawali Nusantara Indonesia untuk mendukung pengelolaan stok pangan Perum Bulog.
2. Penyediaan jasa pergudangan yang mencakup pengelolaan tenaga kerja bongkar muat di lingkungan pergudangan yang dikelola oleh Perum Bulog.
3. Jasa angkutan dan distribusi komoditas pangan yang dikelola oleh Perum Bulog untuk meningkatkan efisiensi distribusi di seluruh Indonesia.
4. Kerja sama dalam pengembangan digitalisasi logistik untuk menciptakan sistem logistik yang modern dan terintegrasi.

Direktur Utama Perum Bulog, Wahyu Suparyono, menyatakan bahwa penandatanganan MoU ini adalah langkah penting dalam memperkuat sinergi antar-BUMN. “Kami memandang sinergi antara Bulog dan PT RNI/ID Food sebagai contoh nyata dari kolaborasi yang produktif. Jika disinergikan dengan baik, akan terbentuk rantai pasok pangan nasional yang kokoh,” ujarnya.

Sementara itu, Direktur Utama PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero), Sis Apik Wijayanto, menegaskan bahwa kolaborasi ini merupakan langkah strategis untuk memanfaatkan aset gudang yang dimiliki ID Food Group. “Dengan memanfaatkan gudang-gudang ini, kami dapat mendukung upaya swasembada pangan Indonesia di tahun 2027 dan memastikan pengelolaan logistik penyimpanan Bulog lebih efisien,” katanya.

Dalam masa transisi menuju digitalisasi, kedua perusahaan menyadari pentingnya inovasi teknologi dalam memperbaiki proses logistik dan distribusi. Melalui kerja sama ini, diharapkan perkembangan sistem digital akan memberikan dampak signifikan pada efisiensi pengelolaan dan distribusi pangan, serta memperkuat ketahanan pangan nasional.

Salah satu hal yang menjadi fokus dalam kerja sama ini adalah pemanfaatan teknologi untuk menciptakan sistem yang berdaya saing tinggi dalam pengelolaan pangan. Dengan dukungan dari pihak Rajawali Nusantara Indonesia, Perum Bulog akan memiliki akses lebih baik terhadap teknologi terkini yang dapat membantu dalam pengelolaan inventaris pangan dan kebutuhan logistik lainnya secara real-time.

Dengan terjalinnya kemitraan ini, akan ada dampak positif dalam kelancaran distribusi pangan dan pengelolaan logistik. Penguatan hubungan antara dua BUMN ini tidak hanya bermanfaat bagi kedua perusahaan, tetapi juga diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan petani dan masyarakat luas dengan memastikan ketersediaan pangan yang cukup serta terjangkau.

Penandatanganan Nota Kesepahaman ini menandai langkah awal yang baik bagi kedua perusahaan dalam menjawab tantangan ketahanan pangan di Indonesia yang semakin kompleks. Dengan komitmen masing-masing pihak, diharapkan kerjasama ini dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi nyata bagi penguatan sektor pangan nasional.

Rina Lestari

Rina Lestari adalah seorang penulis di situs Media Massa Podme. Podme.id adalah portal berita informasi dan aplikasi podcast gaya hidup dan hiburan terdepan di Indonesia.

Berita Terkait

Back to top button