Perusahaan Ini Klaim 44% Posisi Manajerial Diisi Perempuan: Luar Biasa!

Dalam memperingati Hari Perempuan Internasional yang jatuh pada 8 Maret, Nestlé Indonesia menunjukkan komitmennya dalam mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan di tempat kerja. Melalui acara talkshow bertajuk “International Women’s Day 2025: #AccelerateAction,” perusahaan ini merayakan pencapaian perempuan dalam berbagai posisi dan mendorong langkah-langkah berkelanjutan untuk mencapai kesetaraan gender yang lebih baik.

Acara tersebut dihadiri oleh berbagai tokoh inspiratif, seperti Eni Widayanti, Asisten Deputi Pengarusutamaan Gender Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, serta peraih Medali Emas Olimpiade Tokyo 2020, Greysia Polii. Kehadiran mereka menegaskan upaya Nestlé Indonesia dalam menciptakan lingkungan kerja yang inklusif dan mendukung kemajuan karir perempuan.

Menurut Presiden Direktur Nestlé Indonesia, Samer Chedid, dukungan terhadap peran perempuan bukan hanya sebuah ritual tahunan, tetapi merupakan nilai yang tertanam kuat dalam budaya perusahaan. “Di Nestlé Indonesia, kami mendukung dan merayakan peran perempuan setiap hari, bukan hanya di momen spesial seperti hari ini, tetapi pada keseluruhan inti dari nilai-nilai kami,” ujar Chedid.

Salah satu pencapaian signifikan yang diperoleh perusahaan adalah bahwa sekitar 44% posisi manajerial saat ini diisi oleh perempuan. Angka ini mencerminkan kemajuan yang signifikan dalam menciptakan kesetaraan kesempatan bagi semua talenta. Fahrul Irvanto, Direktur Human Resources Nestlé Indonesia, mengatakan bahwa keberagaman dan inklusi adalah bagian dari DNA perusahaan dan menekankan pentingnya sinergi antara kebijakan, fasilitas, dan aktivitas di tempat kerja guna memastikan keberlanjutan kesetaraan gender.

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia memberikan apresiasi terhadap langkah-langkah yang diambil oleh Nestlé Indonesia dalam mendukung pemberdayaan perempuan. Eni Widayanti mengungkapkan harapannya agar Nestlé dapat menjadi contoh bagi perusahaan lain dalam menerapkan kebijakan yang mendukung perempuan di dunia kerja. “Kami berharap inisiatif ini bisa menginspirasi banyak pihak untuk bersama-sama memperjuangkan kesetaraan gender di berbagai sektor,” ungkapnya.

Greysia Polii, dalam kesempatan tersebut, berbagi pandangannya tentang pentingnya dukungan dan kesempatan yang sama bagi perempuan untuk mencapai potensi maksimal mereka. Ia menekankan bahwa akses terhadap peluang yang adil merupakan kunci untuk memberdayakan perempuan dalam berbagai bidang.

Nestlé Indonesia berkomitmen untuk terus memperkuat inisiatif kesetaraan gender melalui pengembangan program dan kebijakan yang inklusif. Perusahaan juga bersedia untuk bekerja sama dengan pemerintah dan organisasi masyarakat, guna menciptakan dampak yang lebih besar bagi perempuan di Indonesia.

Dari aspek keberlanjutan, perusahaan multinasional ini juga mengumumkan bahwa pada tahun 2024 mereka telah berhasil mengurangi emisi karbon sebesar 20,38% dibandingkan dengan data tahun 2018. Pendekatan kolaboratif dengan pemasok bahan baku dan distributor menjadi langkah strategis Nestlé dalam menjaga lingkungan.

Nestlé juga menerapkan beberapa inisiatif untuk keberlanjutan yang lain, seperti Landscape Initiative untuk menjaga kelapa sawit diproduksi tanpa proses deforestasi, serta program RegenTa sebagai bagian dari Nescafe Plan 2030 yang dialokasikan untuk meningkatkan praktik keberlanjutan di kalangan petani kopi.

Di sektor pengelolaan sampah, Nestlé menghimpun upaya untuk mengurangi limbah plastik dengan mencatat penurunan penggunaan plastik virgin sebesar 21,3% secara global sejak tahun 2018. Pergeseran ini mencakup pendirian TPS3R Baraya Runtah di Karawang untuk mengelola sampah rumah tangga dari sekitar 4.000 rumah tangga yang terlibat.

Dengan berbagai langkah nyata tersebut, Nestlé Indonesia berharap dapat berkontribusi dalam menciptakan lingkungan kerja yang lebih inklusif, di mana perempuan memiliki kesempatan untuk berperan secara optimal. Perusahaan ini terus berharap untuk memberdayakan perempuan sehingga mereka dapat memberikan kontribusi positif di dunia kerja dan berdampak pada masyarakat secara keseluruhan.

Berita Terkait

Back to top button