
Damaskus – Dalam semangat memperingati bulan suci Ramadhan, mahasiswa penerima Beasiswa Cendekia BAZNAS (BCB) dari Universitas Bilad Al-Syam bekerja sama dengan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Damaskus, Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Suriah, dan Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Suriah melaksanakan program Pesantren 1.000 Cahaya Ramadhan 1446 H. Kegiatan yang bertujuan untuk menyebarkan nilai-nilai keagamaan ini mendapatkan antusiasme tinggi dari peserta yang berasal dari berbagai latar belakang.
Program Pesantren 1.000 Cahaya Ramadhan tidak hanya berfokus pada pendidikan agama, tetapi juga menanamkan kepedulian sosial di kalangan mahasiswa Indonesia yang belajar di Suriah. Kegiatan ini diadakan di 162 mitra perguruan tinggi penerima beasiswa BAZNAS yang tersebar di 27 provinsi di seluruh Indonesia. Melalui program ini, tujuan utama adalah meningkatkan kepedulian terhadap anak-anak yatim, anak jalanan, serta penyandang disabilitas di sekitar mereka.
Peserta program ini didorong untuk mengaplikasikan nilai-nilai keislaman yang mereka pelajari dalam pendidikan formal, seperti rasa berbagi, empati, dan kepedulian terhadap sesama. Dalam konteks ini, mahasiswa tidak hanya berfungsi sebagai penerima beasiswa, tetapi juga sebagai agen perubahan yang aktif dalam memberikan dampak positif bagi masyarakat yang lebih luas.
Hadir dalam kegiatan ini adalah sekitar 57 mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan agama Islam, pekerja di sekitar kampus, serta para pelajar dari Masjid Maghribiyah. Lokasi Masjid Maghribiyah menjadi pilihan yang tepat untuk menggelar acara ini, menciptakan suasana yang penuh berkah di bulan Ramadhan yang suci ini.
Kegiatan ini menjadi wadah bagi mahasiswa untuk berbagi pengalaman dan membangun jaringan sosial yang lebih kuat. Adanya diskusi antara peserta tentang tantangan yang dihadapi masyarakat sekitar, serta cara-cara nyata untuk memberikan bantuan, menjadi momen yang sangat berharga. Dengan cara ini, peserta juga dapat mengasah keterampilan kepemimpinan, kerja sama dalam tim, serta manajemen proyek yang akan berguna di masa depan.
Menurut siaran pers BAZNAS, kegiatan sosial semacam ini penting untuk membangun ekosistem kedermawanan di lingkungan kampus. Peserta beasiswa diharapkan mampu menyadari tanggung jawab sosial mereka dan berkontribusi aktif dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat sekitar. Hal ini sejalan dengan misi BAZNAS yang tidak hanya memberikan bantuan materi, tetapi juga memberdayakan penerima bantuan agar menjadi lebih mandiri dan peduli.
Dengan demikian, Pesantren 1.000 Cahaya Ramadhan menjadi salah satu inisiatif yang penting di bulan suci ini. Selain mendalami ajaran agama, para peserta juga dilatih untuk menjadi individu yang peka dan peduli terhadap keadaan sosial di sekeliling mereka. Melalui program ini, diharapkan muncul generasi muda yang tidak hanya memahami agama secara teoritis, tetapi juga mampu berkontribusi positif dalam kehidupan sosial.
Kegiatan ini menegaskan bahwa bulan Ramadhan bukanlah sekadar waktu beribadah secara individual, tetapi juga momen untuk bersatu dan berbagi dengan sesama, terutama bagi mereka yang membutuhkan. Dengan kehadiran mahasiswa Indonesia di Suriah, diharapkan akan ada sinergi yang bermanfaat antara dua bangsa serta bentuk kepedulian yang memperkuat hubungan antarumat manusia. Pesantren 1.000 Cahaya Ramadhan menjadi simbol semangat kolaborasi dalam menciptakan dunia yang lebih baik.