Pete Hegseth resmi dilantik sebagai Menteri Pertahanan Amerika Serikat pada Sabtu, 25 Januari 2024, dalam sebuah upacara yang berlangsung kurang dari 12 jam setelah perolehan suara yang kritis di Senat. Keputusan ini dicapai setelah Wakil Presiden JD Vance mengeluarkan suara penentu dalam situasi terikat 50-50. Momen ini menandai langkah signifikan bagi Hegseth, yang sebelumnya dikenal sebagai mantan pembawa acara Fox News dan veteran militer.
Pelantikan Hegseth menjadi Menteri Pertahanan ke-29 AS berlangsung di tengah ketegangan politik. Tiga senator dari Partai Republik, yaitu Mitch McConnell, Lisa Murkowski, dan Susan Collins, menolak pencalonannya, yang membuat situasi di Senat semakin sulit. Keberanian Vance untuk memberikan suara penentu sangat penting, mengingat ini merupakan kedua kalinya dalam sejarah bahwa seorang wakil presiden memecahkan kebuntuan suara untuk mengonfirmasi anggota kabinet.
Dalam pidato pertamanya setelah dilantik, Hegseth menyampaikan rasa terima kasih kepada Vance yang telah membantu memastikan posisinya. Ia menjelaskan, "Kami tidak ingin berperang. Kami ingin mencegah perang dan mengakhirinya dengan cara yang bertanggung jawab." Ia menekankan perlunya kekuatan yang luar biasa jika terpaksa terjun ke dalam konflik, dengan tujuan untuk mengalahkan musuh dan membawa pulang prajurit dengan selamat.
Hegseth juga membagikan tiga prinsip utamanya sebagai Menteri Pertahanan. Berikut adalah prinsip-prinsip tersebut:
Memulihkan Etos Prajurit: Hegseth berkomitmen untuk mengembalikan semangat dan nilai-nilai pahlawan militer, memastikan bahwa setiap anggota Angkatan Bersenjata memahami pentingnya misi mereka.
Membangun Kembali Kekuatan Militer: Ia berencana untuk menginvestasikan pada modernisasi alat utama sistem pertahanan dan memastikan keunggulan militer AS di pentas global.
- Memperkuat Pencegahan: Dengan ancaman yang semakin kompleks di dunia, Hegseth menegaskan pentingnya pencegahan sebagai strategi untuk menjaga keamanan nasional.
Hegseth mengambil alih pos ini dengan catatan kontroversial, yang sebagian besar berasal dari latar belakangnya. Ia telah menghadapi tuduhan mengenai konsumsi alkohol berlebihan, pengelolaan keuangan yang buruk, dan kurangnya pengalaman dalam memimpin birokrasi besar. Yang lebih scandalous, ia sedang diselidiki terkait tuduhan pelecehan seksual dari tahun 2017 di California, meskipun tidak ada tuntutan yang diajukan setelah penyelidikan, ia dikabarkan membayar sejumlah uang kepada pihak yang menuduhnya.
Meskipun demikian, dukungan dari Presiden Donald Trump tampaknya tak tergoyahkan. Trump dengan antusias memberikan ucapan selamat melalui platform sosialnya, mengatakan, "Selamat kepada Pete Hegseth. Dia akan menjadi Menteri Pertahanan yang hebat!" Ini menandakan bahwa Hegseth akan menjalani peran penting dalam pengambilan keputusan strategis di Pentagon, serta menjalankan program-program yang berfokus pada penguatan militer dan keamanan nasional.
Diharapkan, langkah Hegseth sebagai Menteri Pertahanan akan membawa perubahan signifikan dalam pendekatan AS terhadap kebijakan luar negeri dan pertahanan. Kemenangannya di Senat mencerminkan dinamika politik yang terus berkembang di AS, di mana partai politik saling berhadapan dalam isu-isu kritis yang mempengaruhi masa depan negara. Hegseth, dengan prinsipnya yang jelas, berjanji akan berfokus pada daya tempur, meritokrasi, akuntabilitas, dan kesiapan angkatan bersenjata, berusaha untuk mengkonsolidasikan keunggulan militer negara di kancah internasional.