Petinggi HP mengungkapkan ketertarikan untuk mengembangkan konsol genggam yang berbasis SteamOS, sebuah langkah strategis yang dapat mengubah dinamika pasar gaming portabel. Josephine Tan, Senior Vice President dan Presiden Divisi Solusi Gaming HP, menyatakan bahwa pengalaman bermain game di perangkat berbasis Windows sering kali tidak memuaskan, khususnya pada layar kecil. Ia menjelaskan bahwa pengaturan untuk konsol genggam berbasis Windows kurang intuitif dan rumit.
“Jika Anda melihat Windows, saya sendiri kesulitan dengan pengalaman tersebut. Jika saya tidak menyukainya, saya tidak tahu bagaimana membuat produk untuknya,” ujar Tan dalam sesi di HP Amplify yang dilaporkan oleh XDA Developer. Pernyataan ini menegaskan bahwa HP mencari alternatif yang lebih baik guna memenuhi kebutuhan penggemar game.
Meningkatnya popularitas SteamOS yang dipelopori oleh Valve, terutama setelah kesuksesan Steam Deck, memberikan alasan kuat bagi HP untuk terjun ke dalam pasar ini. SteamOS menawarkan sejumlah keunggulan, termasuk arsitektur berbasis Linux yang memungkinkan kinerja optimal dan manajemen termal yang lebih baik dibandingkan dengan Windows. Selain itu, SteamOS mampu menyederhanakan pengalaman pengguna, memberikan akses mudah ke pustaka permainan di Steam.
Saat ini, Steam Deck menjadi satu-satunya konsol genggam yang tersedia di pasar dengan SteamOS. Namun, HP bukan satu-satunya yang memasuki arena ini. Lenovo, salah satu pesaing utama, sudah membuka sesi pre-order untuk konsol genggam mereka yang disebut Lenovo Legion Go S, yang juga berbasis SteamOS. Konsol ini telah diperkenalkan di ajang CES 2025 dan menawarkan dua varian sistem operasi: SteamOS dan Windows.
Lenovo Legion Go S diklaim hadir dengan desain ringkas dan ringan, serta dibekali prosesor AMD Ryzen Z2 Go. Varian SteamOS dijadwalkan akan dipasarkan mulai dari 500 dolar AS (sekitar Rp 8,1 juta), dengan pengiriman yang direncanakan pada bulan Mei. Dengan spesifikasi yang mengesankan dan fitur-fitur unggulan seperti sistem pendingin canggih ColdFront, Lenovo berusaha untuk merebut perhatian konsumen di segmen yang terus berkembang ini.
Kelebihan SteamOS menjadi salah satu daya tarik utama konsol genggam. Selain kinerja yang lebih efisien, SteamOS memungkinkan pengguna untuk menikmati beragam judul game yang ada di Steam dengan lisensi yang lebih fleksibel, serta meningkatkan masa pakai baterai—salah satu faktor penting bagi pemain game yang sering berada dalam perjalanan.
HP, selaku salah satu produsen PC terkemuka, telah memperhatikan tren ini dengan serius. Meskipun mereka masih belum meluncurkan perangkat genggam game, ketertarikan HP atas pengembangan konsol berbasis SteamOS menunjukkan bahwa mereka ingin turut ambil bagian dalam pasar yang terus berkembang dan dipenuhi oleh inovasi. “Ya,” adalah jawaban singkat Tan saat ditanya tentang kemungkinan untuk menciptakan konsol genggam yang menjalankan SteamOS, sebuah indikator bahwa HP berkomitmen untuk bersaing di segmen ini.
Dengan semakin banyaknya pemain di pasar konsol genggam, seperti Asus, Lenovo, dan MSI, kehadiran HP akan menambah variasi perangkat yang ada dan memberikan lebih banyak pilihan bagi konsumen. Selain itu, keberadaan HP, yang dikenal dengan merek Omen untuk produk gaming, bisa menjadi tantangan serius bagi para kompetitornya.
Konsumen kini semakin dihadapkan pada pilihan yang beragam, dan kemunculan berbagai konsol genggam berbasis SteamOS menjadi sinyal positif bagi ekosistem gaming. Dengan dukungan dari perusahaan-perusahaan besar, masa depan konsol genggam berbasis SteamOS tampak semakin cerah, membuktikan bahwa dalam dunia gaming, inovasi dan adaptasi terhadap kebutuhan pengguna adalah kunci untuk bertahan dan berkembang.