![Pierluigi Collina Serukan Perubahan Aturan Tendangan Penalti!](https://podme.id/wp-content/uploads/2025/02/Pierluigi-Collina-Serukan-Perubahan-Aturan-Tendangan-Penalti.jpeg)
Jakarta – Pierluigi Collina, mantan wasit terkenal yang kini menjabat sebagai ketua Komite Wasit UEFA, mengusulkan perubahan penting terhadap aturan tendangan penalti dalam sepak bola. Dalam wawancara yang dilakukan dengan media Italia, Repubblica, Collina menekankan bahwa saat ini, kiper sering kali tidak mendapatkan keadilan dalam situasi tendangan penalti. Salah satu masalah yang ia soroti adalah aturan mengenai rebound, di mana penendang penalti dapat menendang bola setelah upaya awalnya, yang menurutnya memberikan keuntungan berlebihan bagi sang algojo.
Collina menjelaskan, dalam pengamatan dan pengalamannya, sebagian besar tendangan penalti (sekitar 75 persen) berhasil menjadi gol. "Kesenjangan antara penendang penalti dengan kiper sangat besar. Jika penendang mendapatkan rebound, kemungkinan untuk mencetak gol semakin tinggi," ungkapnya. Ia melanjutkan bahwa dalam banyak kasus, kiper tidak memiliki banyak waktu untuk bereaksi setelah tendangan awal. Hal ini, menurutnya, tidak adil bagi kiper yang sebenarnya sudah melakukan upaya untuk menghentikan tendangan tersebut.
Ada beberapa poin yang diajukan Collina dalam mereformasi aturan penalti yang ada saat ini:
Larangan Tendangan Rebound: Penendang penalti tidak boleh menendang bola yang rebound. Jika penalti gagal, bola harus dianggap mati, dan hasilnya menjadi tendangan gawang.
Satu Kesempatan Menendang: Collina mengusulkan agar penalti dilakukan dengan satu kesempatan, mirip dengan aturan dalam adu penalti. Penendang hanya akan memiliki satu tembakan untuk mencetak gol, tanpa adanya kemungkinan untuk memanfaatkan rebound.
- Perlunya Keadilan: Jika penendang tidak berhasil mengeksekusi tendangan penalti dan bola ditepis oleh kiper, hasil dari situasi tersebut harus menjadi tendangan gawang, tanpa ada peluang tambahan bagi penendang untuk mencetak gol.
Collina, yang dikenal sebagai salah satu wasit terbaik dalam sejarah sepak bola, berharap agar usulan ini dapat diterima oleh Dewan Asosiasi Sepak Bola Internasional (IFAB), badan yang bertanggung jawab untuk merumuskan dan merevisi aturan permainan. "Saya telah menyampaikan hal ini dalam diskusi bersama IFAB. Ini adalah langkah kecil menuju keadilan di lapangan," tambahnya.
Dalam beberapa tahun terakhir, banyak pengamat sepak bola mencoba menganalisis dan mengkritik aturan penalti yang ada. Beberapa di antaranya berpendapat bahwa peluang untuk mencetak gol saat melakukan rebound membuat keunggulan semakin condong kepada penendang. Dalam banyak situasi, hal ini telah menimbulkan perdebatan, terutama ketika kiper mampu membuat penyelamatan tetapi terpaksa tidak dapat menjaga pergerakan bola selanjutnya.
Collina tidak hanya sekadar memberikan kritik, tetapi juga menawarkan solusi yang dianggap bisa membawa perubahan. "Kiper harusnya bisa mendapatkan keadilan dalam situasi seperti ini. Ini bukan hanya tentang penendang, tetapi juga tentang kesempatan yang adil untuk kiper yang berusaha menghentikan bola," jelasnya.
Sebagai seorang legenda dan otoritas dalam peraturan sepak bola, suara Collina tentunya memiliki dampak signifikan. Banyak pihak di komunitas sepak bola, termasuk pelatih, pemain, dan penggemar, kini menantikan respon IFAB terhadap usulan yang diajukan oleh Collina.
Dalam beberapa tahun mendatang, kita perlu menyaksikan apakah aturan baru mengenai tendangan penalti akan diterapkan, dan bagaimana jika perubahan ini benar-benar dapat meningkatkan integritas permainan dan memberikan keadilan bagi semua pihak yang terlibat.