![Polisi Usut Proyek RS PKU Muhammadiyah Blora Terkait Crain Jatuh](https://podme.id/wp-content/uploads/2025/02/Polisi-Usut-Proyek-RS-PKU-Muhammadiyah-Blora-Terkait-Crain-Jatuh.jpg)
Polisi Blora telah memulai penyelidikan mendalam setelah jatuhnya crain yang terjadi di lokasi proyek pembangunan Gedung Rumah Sakit (RS) PKU Muhammadiyah Blora. Insiden yang mengakibatkan tiga pekerja meninggal dunia dan sepuluh lainnya mengalami luka ini terjadi pada pukul 07.30 WIB. Hal ini memicu perhatian tidak hanya dari aparat kepolisian, tetapi juga masyarakat setempat yang masih berbicara mengenai tragedi tersebut.
Kepala Polres Blora, Ajun Komisaris Besar Wawan Andi Susanto, mengungkapkan bahwa setidaknya lima saksi telah dimintai keterangan terkait insiden tersebut. "Kami masih melakukan pendalaman dan segera memanggil pengelola atau pihak yang bertanggung jawab atas proyek pengembangan rumah sakit ini," ujarnya. Penyelidikan bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan kecelakaan tersebut, termasuk apakah itu akibat kelalaian atau murni kecelakaan kerja.
Pihak kepolisian telah melakukan langkah-langkah berikut dalam penyelidikan:
- Olah TKP: Penyelidik melakukan pemeriksaan di lokasi kejadian untuk mengumpulkan bukti-bukti terkait jatuhnya crain.
- Pendataan Saksi: Beberapa orang yang diduga mengetahui insiden telah diminta keterangan.
- Identifikasi Korban: Pihak berwenang telah mengidentifikasi korban yang meninggal dan yang mengalami luka-luka.
- Klarifikasi Pihak Terkait: Untuk memastikan informasi dari mandor, pengawas, serta operator mesin di lokasi.
- Pengumpulan Barang Bukti: Termasuk alat yang diduga menjadi penyebab kecelakaan, seperti rali sling yang putus.
Sementara itu, sepuluh pekerja yang mengalami luka-luka saat ini tengah dirawat di RS PKU Muhammadiyah Blora. Kasus ini telah menghentikan sementara kegiatan pembangunan rumah sakit yang terletak di Desa Seso, Kecamatan Jepon, Kabupaten Blora.
Majelis Pembina Kesejahteraan Umat (MPKU) Muhammadiyah, melalui Sugiyanto, meragukan bahwa putusnya sling menjadi penyebab utama jatuhnya crain. "Kecil kemungkinan bahwa tali sling tersebut putus, mengingat crain berkapasitas dua ton sedangkan saat kejadian dimuati 13 orang," ujarnya, mengindikasikan adanya kemungkinan lain yang dapat menjadi penyebab utama kecelakaan tersebut.
Masyarakat setempat pun ikut berempati terhadap para korban dan keluarga mereka. Berita duka ini menggugah rasa kepedulian, dan warga berharap penyelidikan yang dilakukan oleh pihak kepolisian dapat memberikan kejelasan sekaligus langkah perbaikan di masa depan agar kejadian serupa tidak terulang.
Proyek pembangunan RS PKU Muhammadiyah Blora, yang direncanakan akan terdiri dari lima lantai, sebelumnya mendapatkan perhatian masyarakat karena akan meningkatkan layanan kesehatan di daerah tersebut. Namun, insiden tragis ini menunjukkan bahwa keselamatan kerja masih menjadi prioritas yang harus diutamakan dalam setiap proyek konstruksi.
Saat penyelidikan terus dilakukan, pihak berwenang berharap untuk menemukan kejelasan mengenai penyebab jatuhnya crain serta menegakkan tanggung jawab kepada pihak-pihak terkait. Dengan demikian, hal ini akan membantu meningkatkan standar keselamatan dalam sektor konstruksi, serta memberikan kepercayaan kepada masyarakat bahwa proyek-proyek pembangunan memprioritaskan keselamatan dan kesejahteraan pekerja.