Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi mengungkapkan bahwa Instruksi Presiden (Inpres) terkait efisiensi belanja APBN dan APBD dikeluarkan untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang direncanakan oleh Presiden Prabowo Subianto. Dalam pernyataannya, Prasetyo menekankan perlunya penghematan anggaran demi memastikan program ini menjangkau seluruh anak-anak di Indonesia.
“Konsekuensi dari penghematan ini mungkin memerlukan penambahan biaya, sehingga kita memprioritaskan hasil penghematan untuk program MBG,” ungkap Prasetyo di Lanud TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur pada tanggal 23 Januari 2025. Dia menekankan komitmen pemerintah untuk melakukan penghematan secara optimal dan selektif dalam pengeluaran program kerja kementerian dan lembaga.
Dalam Inpres Nomor 1 Tahun 2025 yang dikeluarkan oleh Presiden Prabowo, tercantum instruksi untuk memotong total belanja negara sebesar Rp 306,69 triliun. Anggaran ini meliputi pengurangan pada berbagai pos anggaran pemerintah pusat dan daerah, dengan rincian Rp 256,1 triliun berasal dari anggaran belanja kementerian dan lembaga (K/L) serta Rp 50,59 triliun dari Transfer ke Daerah (TKD).
Penerbitan Inpres ini tidak hanya ditujukan kepada menteri-menteri dalam Kabinet Merah Putih, tetapi juga kepada Panglima TNI, Kapolri, Jaksa Agung, kepala lembaga pemerintah non kementerian, serta pimpinan kesekretariatan lembaga negara dan pemerintah daerah. Dalam instruksi tersebut, setiap penerima diharuskan untuk melakukan peninjauan terhadap tugas, fungsi, dan kewenangan masing-masing dalam konteks efisiensi anggaran belanja untuk APBN dan APBD tahun 2025.
Berikut adalah beberapa poin penting dari Inpres mengenai efisiensi anggaran:
- Penghematan Anggaran: Total belanja negara yang harus dipotong mencapai Rp 306,69 triliun.
- Prioritas Program: Penghematan ini diarahkan untuk mendukung program MBG, yang bertujuan untuk menyediakan makanan bergizi bagi seluruh anak-anak di Indonesia.
- Komitmen Bersama: Semua kementerian dan lembaga telah sepakat untuk mendukung program ini dan tidak ada protes mengenai pemotongan anggaran.
- Dampak pada Kementerian dan Lembaga: Akan ada penyesuaian yang dilakukan di kementerian dan lembaga sebagai dampak dari efisiensi anggaran ini.
Prasetyo Hadi menjelaskan bahwa pemerintah harus efisien dalam pengeluaran anggaran agar dapat memaksimalkan hasil yang diinginkan, terutama untuk program sosial yang bisa langsung dirasakan oleh masyarakat, seperti MBG. Dia menegaskan pentingnya kolaborasi antara berbagai kementerian dalam rangka mencapai tujuan tersebut.
Sementara itu, Presiden Prabowo Subianto juga menunjukkan komitmennya dengan menggunakan dana pribadi sebagai bagian dari uji coba program MBG. Hal ini menggambarkan keseriusannya dalam memastikan bahwa kebijakan yang diambil tidak hanya sekadar wacana tetapi juga dilaksanakan secara nyata untuk kepentingan rakyat.
Prabowo berharap melalui langkah efisiensi ini, anggaran yang tersedia dapat lebih bermanfaat dan mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Dia menginginkan agar semua pihak memahami bahwa program-program ini adalah tanggung jawab bersama, yang melibatkan berbagai elemen pemerintahan.
Dengan langkah strategis ini, pemerintah berharap dapat menekan pemborosan dan mengalihkan sumber daya untuk program-program yang lebih mendesak dan penting, termasuk program gizi untuk anak-anak. Menurut Prasetyo, semangat dari seluruh pejabat pemerintah adalah untuk bersama-sama menjadikan program MBG sebagai prioritas utama demi masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang.