
Presiden Prabowo Subianto mengumumkan alokasi anggaran sebesar Rp 100 miliar untuk setiap Sekolah Rakyat yang dibangun, sebagai langkah konkret untuk memberikan akses pendidikan gratis bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu. Sekolah Rakyat ini ditujukan khusus untuk wong cilik, yang merupakan istilah lokal untuk menyebut masyarakat berpenghasilan rendah. Di bawah program ini, pemerintah telah merampungkan sekitar 50 Sekolah Rakyat berbasis asrama yang siap untuk menerima murid pada tahun ajaran baru mendatang.
Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar atau sering disapa Cak Imin, menjelaskan bahwa jumlah anggaran dapat berfluktuasi tergantung pada kebutuhan masing-masing lokasi yang bersangkutan. "Tergantung kebutuhan masing-masing lokasi, rata-rata ya Rp 100 miliar untuk satu sekolah," ungkap Imin saat memberikan pernyataan di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta.
Mengacu pada rencana yang telah disusun, Sekolah Rakyat akan sepenuhnya gratis. Anak-anak yang terdaftar tidak akan dibebani biaya pendidikan, seragam, atau bahkan biaya makan sehari-hari di asrama. Ini merupakan langkah strategis pemerintah untuk menyentuh langsung kehidupan masyarakat yang selama ini terpinggirkan dari akses pendidikan berkualitas. "Makan, seragam, semua gratis," tegas Saifullah Yusuf, Menteri Sosial, yang juga menambahkan bahwa perkembangan terkait Sekolah Rakyat akan disampaikan kepada Presiden Prabowo di Istana.
Saat ini, pemerintahan sedang giat berkoordinasi dengan berbagai kementerian untuk menyiapkan kurikulum serta pengadaan guru untuk Sekolah Rakyat. Konsep pendidikan ini akan dimulai dari tingkat Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), hingga Sekolah Menengah Atas (SMA). Cak Imin menjelaskan bahwa Kementerian Dikti akan bertanggung jawab atas kurikulum, sementara pengadaan guru akan dikoordinasi oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Berikut adalah beberapa poin penting terkait Sekolah Rakyat:
Biaya Pendidikan Gratis: Masyarakat dari keluarga tidak mampu akan mendapatkan pendidikan tanpa biaya, mencakup seragam dan makan di asrama.
Anggaran Tersedia: Setiap Sekolah Rakyat telah dialokasikan rata-rata dana sebesar Rp 100 miliar, yang diharapkan dapat menutupi kebutuhan fasilitas dan operasional sekolah.
Jumlah Sekolah: Hingga saat ini, terdapat sekitar 50 Sekolah Rakyat yang telah disiapkan untuk memulai kegiatan belajar mengajar.
Waktu Pembukaan: Sekolah Rakyat dijadwalkan akan dibuka pada tahun ajaran baru 2025-2026, yaitu dalam waktu kurang dari tiga bulan mendatang pada bulan Juli.
- Kurikulum dan Personil: Kementerian terkait terus berupaya menyiapkan untuk aspek kurikulum dan pengadaan guru agar proses belajar mengajar berjalan dengan baik.
Program ini diharapkan dapat menjadi terobosan dalam menciptakan sistem pendidikan inklusif yang memungkinkan anak-anak dari latar belakang ekonomi rendah mendapatkan akses pendidikan yang lebih baik. Dengan penekanan pada konsep asrama, diharapkan para siswa tidak hanya belajar di dalam kelas, tetapi juga mengalami kehidupan sosial yang sehat dan produktif dalam lingkungan asrama.
Melalui Sekolah Rakyat ini, pemerintah menggarisbawahi komitmennya untuk memperjuangkan pendidikan yang merata sehingga setiap anak, tanpa memandang status ekonomi, memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan pendidikan yang layak dan berkualitas. Ini akan menjadi langkah awal untuk menciptakan generasi masa depan yang lebih baik dan berdaya saing.