Indonesia

Prabowo Tegaskan Swasembada Pangan 2025, Seremonial Virtual Hemat

Jakarta, Podme.id – Dalam perkembangan terbaru dunia politik Indonesia, Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan optimisme terhadap pencapaian target swasembada pangan pada akhir tahun 2025. Pernyataan ini disampaikan dalam rapat kabinet paripurna yang berlangsung di Istana Negara pada Rabu, 22 Januari 2025. Kehadiran isu ini sangat tepat mengingat tantangan global yang dihadapi dalam sektor pangan.

Dalam sidang tersebut, Prabowo menegaskan bahwa Indonesia perlu meminimalkan ketergantungan pada impor bahan pangan seperti beras, jagung, dan garam. Ia percaya bahwa kemandirian pangan adalah kunci bagi kedaulatan nasional, terutama di masa-masa krisis global yang sering kali mengganggu rantai pasokan dunia.

Prabowo menyampaikan, “Saya telah menerima laporan dari para menteri bahwa pada akhir 2025, kita tidak akan lagi mengimpor beras, jagung, atau garam. Target ini bahkan lebih cepat dari yang kita tetapkan sebelumnya, yaitu tahun 2026. Ini menunjukkan niat baik, kerja keras, dan kebijakan yang tepat dapat menghasilkan perubahan signifikan.”

Presiden juga mencatat bahwa dalam situasi darurat, banyak negara tidak akan mengizinkan ekspor bahan pangan mereka, yang menambah urgensi untuk menghasilkan pangan secara mandiri. “Kita tidak boleh bergantung pada sumber dari luar negeri. Ini adalah pelajaran dari sejarah, bahwa krisis dunia selalu menempatkan negara yang mandiri di posisi terkuat,” imbuhnya.

Sebagai bagian dari upaya penghematan anggaran dan efisiensi penggunaan dana, Prabowo juga mengeluarkan arahan untuk menyederhanakan acara-acara seremonial pemerintahan. Dalam upaya tersebut, ia mengusulkan pelaksanaan acara yang bersifat berkala, seperti perayaan hari-hari besar atau ulang tahun, dilakukan secara virtual. Ini bertujuan untuk memangkas biaya operasional dan mengurangi beban anggaran negara yang selama ini terkuras untuk kegiatan formal.

Berikut adalah beberapa poin penting yang diungkapkan dalam rapat kabinet paripurna:

  1. Target Swasembada Pangan: Pencapaian swasembada pangan nasional ditetapkan pada akhir tahun 2025, lebih cepat dari target sebelumnya.

  2. Pengurangan Ketergantungan pada Impor: Pemerintah berkomitmen untuk mengurangi ketergantungan pada impor bahan pangan strategis seperti beras, jagung, dan garam.

  3. Kemandirian Pangan sebagai Kedaulatan: Prabowo menekankan pentingnya kemandirian pangan untuk menjamin kedaulatan bangsa, terutama dalam situasi krisis global.

  4. Penghematan Anggaran Seremonial: Pelaksanaan seremonial pemerintah akan disederhanakan dan dilaksanakan secara virtual guna menghemat biaya.

Isu swasembada pangan dan penghematan anggaran ini mendapat perhatian luas dari publik, seiring dengan harapan masyarakat yang ingin melihat tindakan nyata dari pemerintah dalam mengatasi tantangan pangan dan menjaga stabilitas ekonomi. Dalam konteks ini, langkah-langkah yang diambil oleh Presiden Prabowo diharapkan dapat mengoptimalkan potensi pertanian nasional agar dapat berkontribusi lebih besar terhadap ketahanan pangan.

Dengan semua rencana dan komitmen yang disampaikan oleh Presiden, masyarakat menantikan realisasi langkah-langkah tersebut dalam waktu dekat. Pencapaian swasembada pangan tidak hanya akan meningkatkan kepercayaan diri bangsa, tetapi juga akan menjadikan Indonesia sebagai negara yang mandiri dan berdaulat dalam pengelolaan sumber daya pangan.

Siti Aisyah

Siti Aisyah adalah seorang penulis di situs Media Massa Podme. Podme.id adalah portal berita informasi dan aplikasi podcast gaya hidup dan hiburan terdepan di Indonesia.

Berita Terkait

Back to top button