Prabowo Telepon Mentan Amran Malam-Malam, Cek Harga Pangan!

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengungkapkan bahwa Presiden Prabowo Subianto memiliki perhatian yang tinggi terhadap kondisi harga pangan di Indonesia. Dalam keterangannya, Amran menyebutkan bahwa Prabowo bahkan sering kali menelepon dirinya untuk menanyakan informasi terbaru mengenai harga pangan, khususnya menjelang bulan Ramadan dan Idul Fitri. “Arahan Bapak Presiden, harga diminta stabil, bila perlu turun. Itu permintaan beliau dan beliau pantau secara langsung. Pernah dalam satu hari, beliau menelepon saya tiga kali untuk menanyakan harga pangan,” ungkap Amran dalam keterangan yang dikutip oleh Antara, Minggu (23/3/2025).

Interaksi yang intens antara Presiden dan Menteri Pertanian ini mencerminkan komitmen pemerintah dalam menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan di tengah meningkatnya kebutuhan konsumen pada hari-hari besar keagamaan. Menurut Amran, stok pangan nasional, termasuk beras dan minyak goreng, saat ini dalam kondisi yang melimpah sehingga tidak ada alasan untuk harga pangan mengalami kenaikan signifikan.

Bahkan, dalam upaya ini, Prabowo juga menghubungi Wakil Menteri Pertanian Sudaryono untuk terus memantau perkembangan harga. “Tadi malam pun beliau menelepon, memantau perkembangan harga, bahkan Wakil Menteri Pertanian juga ditelepon,” tuturnya, menunjukkan bahwa tanggung jawab akan kestabilan harga pangan tidak hanya menjadi beban satu pihak.

Kementerian Pertanian telah mengambil langkah-langkah strategis guna menjamin harga pangan tetap terjangkau di masyarakat. Salah satunya adalah pelaksanaan operasi pasar pangan murah yang dilakukan bersama pemerintah daerah dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pangan. Langkah ini direncanakan dilakukan secara berkelanjutan, terutama di daerah-daerah yang mengalami lonjakan harga. “Kami pastikan operasi pasar terus berjalan agar harga tetap stabil dan masyarakat tidak terbebani,” tegas Amran.

Prabowo juga memberikan apresiasi terhadap kinerja antrean para menteri di Kabinet Merah Putih, khususnya dalam sektor pertanian. Dalam Sidang Kabinet yang berlangsung di Istana Merdeka, Jakarta, pada Jumat (21/3), Prabowo menyatakan bahwa keadaan pangan saat ini dalam kondisi yang aman. “Ini jangan dianggap ringan. Kita adalah negara terbesar keempat di dunia dengan jumlah penduduk yang sangat besar. Alhamdulillah, tahun ini produksinya sangat baik,” kata Prabowo.

Menurutnya, menjaga ketahanan pangan merupakan hal yang sangat penting bagi keamanan negara. “Pangan adalah yang paling utama. Harga saham boleh naik turun, tapi jika pangan aman, negara juga aman,” tegasnya. Pernyataan tersebut mencerminkan prioritas pemerintah yang lebih mengutamakan pangan sebagai komponen penting dalam stabilitas ekonomi dan sosial.

Di sisi lain, Prabowo mengakui adanya fluktuasi harga, seperti harga cabai rawit yang sempat naik, namun kini sedang menunjukkan tren penurunan. “Saya monitor, harga-harga sampai hari ini terkendali,” katanya. Presiden bahkan menghimbau masyarakat untuk tidak berlebihan dalam mengonsumsi cabai, agar tidak terpengaruh harga yang sebelumnya melonjak.

Sebagai langkah preventif menjelang Idul Fitri 1446 Hijriah, pemerintah memastikan bahwa operasi pasar pangan murah akan terus dilakukan. Hal ini dilakukan untuk mencegah masyarakat dari dampak lonjakan harga bahan pokok yang biasa terjadi saat hari raya. Amran menekankan bahwa dengan langkah-langkah ini, pemerintah optimis ketahanan pangan nasional akan tetap terjaga dan masyarakat dapat merayakan Idul Fitri dengan tenang tanpa kekhawatiran mengenai harga pangan yang tidak terkendali.

Melalui komunikasi yang intens antara Presiden dan Menteri Pertanian serta langkah-langkah strategis yang diambil, diharapkan kestabilan harga pangan di Indonesia dapat terjaga, sehingga masyarakat merasa aman dan nyaman dalam memenuhi kebutuhan pokok mereka, terlebih menjelang hari-hari besar keagamaan.

Berita Terkait

Back to top button