Juara dunia One Championship kelas strawweight muay thai, Prajanchai PK Saenchai, menyatakan optimisme tinggi menjelang pertarungannya melawan Ellis Badr Barboza. Pertarungan ini dijadwalkan akan digelar di Lumpinee Stadium, Bangkok, pada hari Sabtu, 8 Februari 2025. Prajanchai, dengan pengalaman bertarung hampir 400 kali di tingkat profesional, siap mengerahkan semua kemampuannya untuk mempertahankan sabuk juara di depan pendukungnya.
Barboza, meski baru di peta global, menunjukkan kemajuan pesat di dunia muay thai. Dia berhasil mengalahkan Aliff Sor Dechapan melalui keputusan juri, yang membuktikan bahwa ia memiliki potensi untuk bersaing di level tinggi. Meskipun demikian, Prajanchai menegaskan bahwa pengalaman dan tekniknya dalam seni delapan tungkai mungkin menjadi pembeda yang menentukan dalam pertandingan ini.
Dalam sebuah wawancara, Prajanchai mengungkapkan kekhawatirannya terhadap kekuatan pukulan Barboza, terutama serangan arah tubuh. "Pukulan Barboza sangat berbahaya, terutama ke arah tubuh. Tapi Ellis, jangan lupa bahwa tanganmu dibungkus sarung tinju, sementara sikuku tidak. Kita lihat saja siapa yang lebih unggul nanti," ujarnya dengan percaya diri.
Prajanchai mengakui kehebatan Barboza, tetapi ia juga menemukan titik lemah lawan yang ingin dieksploitasinya. Ia mencatat bahwa berdasarkan pertarungan Barboza sebelumnya melawan Thongpoon dan Aliff, ada celah dalam pertahanannya, terutama di area perut. "Dia tidak bisa menerima serangan di bagian perut," ungkap Prajanchai menjelaskan strategi yang akan diterapkannya.
Prajanchai juga berencana untuk menggunakan seluruh arsenalnya dalam pertarungan ini, tidak hanya mengandalkan pukulan lutut. "Saya yakin dia tidak akan mampu menahan serangan lutut saya. Tapi saya tidak hanya mengandalkan lutut. Saya punya banyak kejutan untuknya—pukulan, serangan tangan, lutut, dan siku. Seluruh senjata dalam muay thai akan saya gunakan," tegasnya.
Berikut adalah beberapa poin utama yang menegaskan kesiapan Prajanchai untuk melawan Barboza:
-
Pengalaman Pertarungan: Dengan hampir 400 pertarungan profesional, Prajanchai memiliki pengalaman yang lebih banyak dibandingkan Barboza, yang baru saja memasuki arena internasional.
-
Analisis Kelemahan Lawan: Prajanchai telah mengamati dengan cermat pertarungan Barboza sebelumnya dan yakin bisa memanfaatkan celah dalam strategi Barboza, terutama serangan ke area tubuh.
-
Penggunaan Teknik Variatif: Ia berkomitmen untuk menggunakan berbagai teknik dalam muay thai, termasuk pukulan, serangan lutut, dan siku, untuk membuat Barboza sulit menebak apa yang akan terjadi selanjutnya.
-
Fleksibilitas Strategi: Prajanchai menyadari bahwa dalam pertarungan, strategi dapat berubah dengan cepat. Dia siap beradaptasi dan mencari peluang untuk menyelesaikan laga lebih awal jika ada kesempatan.
- Mentalitas Pemenang: Meskipun mengakui bahaya dari Barboza, Prajanchai menunjukkan mentalitas yang kuat dan percaya diri dalam kemampuannya untuk keluar sebagai pemenang.
"Prajanchai memiliki tujuan untuk tidak hanya menang, tetapi juga ingin menunjukkan kehebatannya di hadapan pendukungnya sendiri,” kata seorang sumber dekat dengan timnya. Ia akan berusaha keras untuk menunjukkan bahwa pengalaman dan keterampilan tekniknya adalah kombinasi yang mematikan bagi lawan-lawannya.
Pertarungan ini diharapkan akan menjadi salah satu momen paling menarik dalam sejarah One Championship, dengan tidak hanya mempertaruhkan sabuk juara, tetapi juga reputasi dua petarung yang berbeda dalam gaya dan teknik. Penuh harapan dan semangat juang, Prajanchai siap menghadapi tantangan ini dan memberikan yang terbaik di arena pertarungan.