![Presiden Rumania Klaus Iohannis Mundur di Tengah Upaya Pemakzulan](https://podme.id/wp-content/uploads/2025/02/Presiden-Rumania-Klaus-Iohannis-Mundur-di-Tengah-Upaya-Pemakzulan.jpg)
Presiden Rumania, Klaus Iohannis, mengumumkan pengunduran dirinya pada hari Senin, 10 Februari 2025, di tengah tekanan yang meningkat dari kelompok oposisi yang berusaha memakzulkan dirinya. Dalam pidato yang disiarkan secara langsung di televisi, Iohannis menyatakan bahwa langkah ini diambil untuk menyelamatkan negara dan warganya dari krisis yang melanda serta perkembangan negatif yang tidak perlu.
Dalam pernyataannya, Iohannis, yang saat ini berusia 65 tahun, menjelaskan, “Demi menyelamatkan Rumania dan warga Rumania dari krisis serta perkembangan negatif yang tidak perlu ini, saya mengundurkan diri dari jabatan sebagai Presiden Rumania.” Dia menambahkan bahwa pengunduran dirinya akan resmi berlaku pada Rabu mendatang, memberi waktu untuk transisi kepemimpinan.
Keputusan untuk mundur muncul setelah kelompok oposisi mengajukan langkah pemakzulan di parlemen. Iohannis menanggapi hal tersebut dengan mengatakan, “Pemakzulan itu langkah yang sia-sia karena dalam beberapa bulan ke depan saya memang akan meninggalkan jabatan ini.” Dia menekankan bahwa tuduhan pemakzulan tersebut tidak berdasar dan merugikan, serta menyatakan bahwa ia tidak pernah melanggar konstitusi selama masa jabatannya.
Latar belakang pengunduran diri Iohannis juga mencerminkan situasi politik yang berkembang di Rumania. Pada bulan Desember 2024, Mahkamah Konstitusi Rumania membatalkan rencana pemilihan presiden yang awalnya dijadwalkan berlangsung pada 8 Desember. Hal ini terjadi setelah kemenangan yang kontroversial dari tokoh sayap kanan, Calin Georgescu, dalam putaran pertama yang diadakan pada 24 November. Kemenangan tersebut dikaitkan dengan dugaan campur tangan Rusia, yang memicu protes dan perdebatan di kalangan masyarakat Rumania.
Setelah pembatalan pemilihan presiden, pemungutan suara dijadwalkan ulang, dengan putaran pertama direncanakan pada 4 Mei 2025, diikuti oleh putaran kedua pada 18 Mei jika tidak ada kandidat yang menerima lebih dari 50 persen suara. Masa jabatan kedua Iohannis seharusnya berakhir pada 21 Desember 2024, tetapi ia tetap di posisi tersebut hingga penggantinya terpilih.
Berikut adalah beberapa poin penting terkait pengunduran diri Klaus Iohannis:
1. Tekanan dari kelompok oposisi: Pemakzulan Iohannis menjadi isu utama yang berkontribusi pada keputusan untuk mundur.
2. Respons terhadap tuduhan: Iohannis menolak semua tuduhan yang menyertainya dan mengklaim bahwa langkah pemakzulan itu tidak beralasan.
3. Situasi politik yang sibuk: Pembatalan pemilihan presiden sebelumnya menciptakan ketidakstabilan politik, memicu kebutuhan akan transisi kepemimpinan yang lebih jelas.
4. Jadwal pemilu baru: Pemilu yang dijadwalkan ulang memberikan kesempatan bagi pemilih Rumania untuk menentukan pemimpin baru setelah periode ketidakpastian.
Kepergian Klaus Iohannis dari jabatannya mencerminkan ketidakpastian politik yang melanda Rumania. Penanganan situasi ini diharapkan membawa perubahan yang positif bagi negara dan para warganya. Sementara kandidat baru bersiap untuk mengambil alih kepemimpinan, perhatian kini terfokus pada upaya-upaya untuk menyatukan kembali masyarakat Rumania yang terbelah dengan banyaknya isu politik yang belum terselesaikan.