![Trump: Tanpa Saya, Sandera Hamas di Gaza Takkan Kembali!](https://podme.id/wp-content/uploads/2025/01/Trump-Tanpa-Saya-Sandera-Hamas-di-Gaza-Takkan-Kembali.jpg)
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, baru-baru ini mengumumkan keputusan kontroversial terkait produksi uang logam sen. Dalam sebuah pernyataan yang disampaikan melalui media sosial, Trump menginstruksikan Menteri Keuangan Scott Bessent untuk menghentikan produksi koin satu sen. Ia berargumen bahwa biaya produksi koin tersebut sudah jauh melebihi nilai nominalnya. "Sudah terlalu lama Amerika Serikat mencetak uang logam sen yang harganya lebih dari 2 sen. Ini sangat boros! Mari kita singkirkan pemborosan ini dari anggaran negara kita yang besar," tulis Trump.
Koin satu sen, atau yang dikenal dengan sebutan penny, telah menjadi fokus perdebatan di AS dalam beberapa tahun terakhir. Banyak ekonom dan ahli keuangan telah lama mengecam produksi koin ini karena biaya pembuatan yang semakin meningkat. Menurut laporan dari US Mint, biaya produksi dan distribusi untuk setiap koin satu sen mencapai sekitar 3,7 sen pada tahun fiskal 2024, sebuah kenaikan lebih dari 20 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Kenaikan harga logam, termasuk seng dan tembaga, menjadi penyebab utama mahalnya pembuatan koin.
Langkah Trump ini tidak mengherankan mengingat adanya dorongan publik untuk menghapus koin sen yang makin menguat. Sebuah artikel di New York Times tahun lalu bahkan menyerukan penghapusan koin tersebut. "Kebutuhan untuk menghapuskan uang koin sudah jelas bagi mereka yang berkuasa. Ketidakmampuan untuk melakukannya telah mengubah koin tersebut menjadi simbol kebusukan yang lebih dalam," tulis artikel tersebut.
Dorongan untuk mengakhiri kepemilikan uang logam sen juga semakin disuarakan setelah Departemen Efisiensi Pemerintah yang dipimpin Elon Musk mengungkapkan statistik yang mencengangkan terkait tingginya biaya produksi koin tersebut di platform media sosial X. Hal ini menggugah kesadaran masyarakat tentang masalah yang telah lama ada ini, mendorong lebih banyak orang untuk mendukung penghapusan koin sen.
Ironisnya, meskipun ada banyak argumen untuk menghentikan produksi koin tersebut, banyak orang masih terjebak dalam kebiasaan menggunakan uang logam. Banyak yang menganggap koin sen sebagai item koleksi atau simbol dari transaksi sehari-hari, meskipun nilai praktisnya semakin dipertanyakan.
Beberapa argumen yang mendukung penghapusan koin satu sen adalah sebagai berikut:
- Biaya Produksi yang Lebih Tinggi: Seperti yang sudah diungkapkan, biaya produksi koin satu sen kini melebihi nilai nominalnya.
- Penghematan Anggaran: Menghentikan produksi koin sen dapat membantu mengurangi pengeluaran pemerintah, meskipun dalam jumlah yang tampak kecil.
- Mudahnya Transaksi Digital: Dengan semakin banyaknya transaksi yang dilakukan secara digital, penggunaan uang logam semakin tidak relevan.
- Efisiensi Sistem Keuangan: Penghapusan koin sen dapat menyederhanakan mata uang yang beredar dan membantu meningkatkan efisiensi sistem keuangan secara keseluruhan.
Di sisi lain, banyak ahli juga mengingatkan potensi dampak sosial dari keputusan ini. Sebagian masyarakat, khususnya kalangan berpenghasilan rendah, mungkin masih lebih bergantung pada uang koin untuk transaksi sehari-hari. Ada kekhawatiran bahwa penghapusan koin satu sen dapat mempengaruhi harga barang dan layanan yang lebih rendah, yang sering kali berharga di bawah satu dolar.
Seiring dengan jalannya waktu, isu terkait koin satu sen ini terus menjadi sorotan. Diskusi mengenai kelayakan dan relevansi uang logam sen dalam perekonomian Amerika Serikat modern mungkin akan terus berlanjut. Reformasi perlahan-lahan mulai terlihat, namun tindakan nyata dan penerimaan masyarakat terhadap perubahan tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah. Keputusan Presiden Trump untuk menghentikan produksi koin satu sen tidak hanya mencerminkan perhatian terhadap anggaran, tetapi juga potensi transformasi dalam cara masyarakat bertransaksi.