
Joey Mathijs Pelupessy, gelandang bertahan yang kini berstatus sebagai pemain naturalisasi tim nasional Indonesia, menciptakan perjalanan karier yang menarik di dunia sepak bola. Lahir pada 15 Mei 1993 di Almelo, Belanda, Pelupessy mengawali kariernya di akademi FC Twente. Setelah menembus tim senior pada musim 2013-2014, ia mulai meraih perhatian publik dengan kemampuannya di lapangan.
Setelah debutnya yang singkat di Eredivisie, Pelupessy melanjutkan kariernya di Heracles Almelo, di mana ia tampil dalam 103 pertandingan dan menjadi salah satu pilar di lini tengah. Selain itu, ia juga berpengalaman bermain di beberapa klub Eropa lain, termasuk Sheffield Wednesday di Inggris, Giresunspor di Turki, FC Groningen, dan saat ini ia membela Lommel SK di Belgia.
Pemain berusia 30 tahun ini tidak hanya dikenal karena pengalaman lamanya, tetapi juga prestasi-prestasi yang telah diraihnya. Beberapa di antaranya meliputi:
– Juara Eredivisie bersama Heracles Almelo
– Pemain Terbaik Bulanan Eredivisie (Desember 2009)
– Pemain Terbaik Musim Eredivisie (2009-2010)
Joey Pelupessy memiliki tinggi badan 180 cm dan bobot 72 kg, menambah dimensi fisik yang solid bagi timnya. Sebagai gelandang bertahan, kehadirannya sangat dibutuhkan untuk memperkuat lini tengah Indonesia.
Keterhubungannya dengan Indonesia tidak hanya sebatas lewat kewarganegaraan, tetapi juga oleh darah Maluku yang mengalir dalam dirinya. Pada 10 Maret 2025, Pelupessy secara resmi mendapatkan kewarganegaraan Indonesia. Keputusan ini sejalan dengan niatnya untuk mengabdikan diri bagi tim merah putih, memberikan pengalaman dan keterampilan bertahan yang solid bagi timnas Indonesia dalam kompetisi internasional.
Meskipun harapan tinggi ditumpukan kepada Pelupessy untuk tampil dalam laga melawan Australia pada 20 Maret 2025, pelatih Patrick Kluivert memutuskan untuk tidak menurunkannya. Keputusan tersebut mengecewakan banyak penggemar yang menginginkan melihat debut dia di panggung internasional. Pada laga itu, Indonesia harus mengalami kekalahan telak 1-5 di Sydney. Diketahui bahwa strategi pelatih lebih mengandalkan pemain lain di lini tengah, sehingga Pelupessy hanya duduk di bangku cadangan sepanjang pertandingan.
Namun, Pelupessy tetap optimis menjelang pertandingan melawan Bahrain berikutnya. Ia menyatakan keyakinan bahwa ia dapat memberikan kontribusi yang berarti bagi tim. Laga ini adalah kesempatan bagi Pelupessy untuk membuktikan kualitasnya, terutama dengan latar belakang pengalamannya di liga-liga Eropa.
Dengan statusnya sebagai pemain naturalisasi yang baru bergabung, Pelupessy diharapkan dapat memberi dampak positif dalam skema permainan timnas Indonesia. Keberadaannya di dalam skuad akan menambah kekuatan dan kedalaman lini tengah yang dapat dimanfaatkan dalam menghadapi lawan.
Profil Joey Pelupessy bukan sekadar tentang statistik permainan, tetapi juga memberikan inspirasi terutama bagi pemain-pemain diaspora lainnya yang punya keinginan untuk berkontribusi bagi negara asal mereka. Antusiasme dan semangatnya untuk mewakili Indonesia menjadi harapan baru bagi tim Garuda guna meraih prestasi lebih baik di arena internasional. Pertandingan melawan Bahrain menjadi momen krusial untuk menunjukkan dedikasi dan kebanggan seorang Joey Pelupessy yang ingin menghargai akar budayanya sekaligus berjuang di lapangan hijau.