Profil Linda McMahon: Menteri Pendidikan AS Era Trump yang Kontroversial

Linda McMahon, Menteri Pendidikan Amerika Serikat pada era kepemimpinan Donald Trump, menjadi sorotan setelah mengambil langkah kontroversial dengan memecat hampir 50 persen pegawainya hanya lima hari setelah dilantik. Keputusan ini menandai awal dari rencana ambisius untuk membubarkan Departemen Pendidikan AS, yang selama ini dianggap sebagai lembaga yang tidak efisien oleh Partai Republik.

Dalam sebuah wawancara dengan Fox News, McMahon menjelaskan bahwa langkah ini merupakan pelaksanaan langsung dari perintah Trump yang sebelumnya menginginkan penghapusan Departemen Pendidikan. "Perintahnya kepada saya, jelas, adalah untuk menutup Departemen Pendidikan, yang kami tahu harus bekerja sama dengan Kongres, untuk mewujudkannya," ujarnya. Rencana memangkas jumlah pegawai menjadi bagian dari reformasi besar-besaran yang diharapkan dapat mengurangi birokrasi yang dianggap membengkak dalam pemerintahan.

McMahon, yang merupakan mantan CEO World Wrestling Entertainment (WWE), memasuki dunia politik setelah mengundurkan diri dari posisinya di perusahaan yang ia dirikan bersama suaminya, Vince McMahon. Selama tahun 2010 dan 2012, ia mencalonkan diri untuk kursi Senat AS dari Connecticut, tetapi gagal. Meskipun demikian, McMahon tetap berkomitmen untuk mendukung kandidat dari Partai Republik dengan memberikan donasi yang mencapai USD6 juta untuk kampanye Trump pada 2016.

Hasil pemangkasan pegawai ini cukup signifikan, di mana hampir 600 pegawai setuju untuk mengundurkan diri atau pensiun, sementara 1.300 pegawai lainnya akan ditempatkan pada cuti administratif. Langkah ini menunjukkan bahwa tidak ada area yang akan terhindar dari pemotongan, dengan misi utama untuk mengurangi beban biaya pemerintah.

Profil Linda McMahon dapat digambarkan melalui beberapa poin kunci:

  1. Perjalanan Karir dari Induk Usaha hingga Politik
    McMahon terlebih dahulu dikenal sebagai tokoh penting di industri hiburan dan gulat profesional melalui WWE yang ia dirikan. Ketika Trump muncul sebagai bintang di acara realitas "The Apprentice", keduanya menjalin hubungan yang erat, yang kemudian berkembang menjadi dukungan politik ketika Trump mencalonkan diri menjadi presiden.

  2. Minat di Bidang Pendidikan
    Meskipun ia dikenal lebih sebagai seorang pengusaha, McMahon memiliki ketertarikan yang mendalam terhadap dunia pendidikan. Ia pernah duduk di Dewan Pendidikan Connecticut selama setahun dan mengungkapkan keinginannya untuk menjadi guru. Namun, ambisi itu terhalang oleh kehidupan pribadinya. Walau demikian, ia tetap mendukung berbagai inisiatif pendidikan, termasuk sekolah piagam.

  3. Loyalitas Kepada Donald Trump
    McMahon adalah salah satu loyalis terdepan Trump, menjadi pemimpin Badan Usaha Kecil di awal administrasi Trump. Tanpa skandal atau kontroversi yang membayangi, ia selalu mendukung kebijakan-kebijakan utama Trump, terutama dalam hal perdagangan dan pajak. Seiring waktu, reputasinya sebagai pemimpin yang andal di pemerintahan semakin terbangun.

  4. Pimpinan America First Action
    Setelah meninggalkan pemerintahan, McMahon melanjutkan perannya di dunia politik dengan memimpin America First Action, sebuah PAC super yang mendukung kampanye Trump dalam pemilihan presiden 2020. Ia juga berperan dalam mempersiapkan agenda dan perencanaan pemerintahan baru jika Trump mendapatkan kesempatan kedua untuk menduduki jabatan presiden.

Dengan berbagai latar belakang dan pengalamannya, langkah besar yang diambil McMahon untuk memangkas pegawai Departemen Pendidikan merefleksikan visi ambisius Trump dalam mendirikan pemerintahan yang lebih ramping. Seiring dengan pemangkasan ini, tantangan baru sedang menanti McMahon untuk merumuskan langkah-langkah konkret dalam mencapai tujuannya, di tengah sorotan dan protes dari berbagai kalangan yang menilai tindakan ini berpotensi merugikan kualitas pendidikan di Amerika Serikat.

Berita Terkait

Back to top button