Profil Murdaya Poo: Dari Jualan Koran ke Pemilik Pondok Indah Mall

Konglomerat Tanah Air, Murdaya Poo, yang dikenal sebagai pemilik Pondok Indah Mall dan berbagai properti lainnya, meninggal dunia pada Senin, 7 April 2025, di usia 79 tahun. Kepergian Murdaya mengundang duka mendalam dari berbagai kalangan, termasuk Perwakilan Umat Buddha Indonesia yang menyampaikan belasungkawa melalui akun media sosial mereka.

Murdaya lahir pada 12 Januari 1946 di Blitar, Jawa Timur. Sejak masa kecilnya, ia telah menunjukkan semangat kewirausahaan yang tinggi. Di usia muda, ia membantu perekonomian keluarga dengan berjualan koran. Pengalaman tersebut memberikan pelajaran berharga tentang kerja keras dan ketekunan, yang kemudian membentuk karakter bisnisnya di masa depan.

Pada tahun 1972, Murdaya mulai terjun ke dunia bisnis yang lebih besar dengan mendirikan usaha di bidang konstruksi dan suplai utilitas. Kesuksesan awal ini memotivasi Murdaya untuk memperluas jangkauannya dan mengembangkan Central Cipta Murdaya (CCM) pada tahun 1992. CCM menjadi grup usaha yang bergerak di berbagai sektor, termasuk teknik, teknologi informasi, minyak sawit, dan kayu lapis.

Proyek unggulan CCM, Jakarta International Expo (JIExpo), merupakan bukti nyata visi Murdaya dalam mengembangkan peluang bisnis. JIExpo kini menjadi salah satu pusat konvensi terbesar di Indonesia, menarik berbagai acara internasional dan menjadi wajah pertemuan bisnis yang penting di tanah air.

Keberhasilan Murdaya tidak berhenti di bidang konstruksi. Melalui Metropolitan Kentjana, ia memiliki saham signifikan dalam pengembangan properti di Jakarta, termasuk Pondok Indah Mall, yang menjadi salah satu mal mewah dan ikonik di ibu kota. Selain itu, Puri Indah Mall juga berada di bawah pengelolaan perusahaan tersebut, menunjukkan betapa berpengaruhnya Murdaya dalam industri ritel dan properti.

Pada tahun 2020, Murdaya Poo berhasil menempati posisi ke-29 dalam daftar orang terkaya Indonesia yang dirilis oleh Forbes, mencerminkan pencapaian bisnisnya yang mengesankan dan kontribusinya terhadap ekonomi nasional. Namun, kesuksesannya di dunia bisnis juga diimbangi dengan keterlibatannya dalam dunia politik. Ia pernah menjadi anggota legislatif, terpilih untuk mewakili Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) di DPR pada periode 2004 hingga 2009. Keterlibatan Murdaya di ranah politik menunjukkan ketertarikan dan komitmennya untuk berkontribusi lebih dalam membangun bangsa.

Sebagai seorang pemimpin, Murdaya dikenal tidak hanya karena kekayaannya, tetapi juga karena kemampuannya dalam membangun jaringan dan menciptakan lapangan kerja. Di bawah kepemimpinannya, CCM dan anak perusahaan lainnya telah menyediakan ribuan lapangan pekerjaan bagi masyarakat. Ini memberikan dampak positif yang besar, khususnya dalam meningkatkan perekonomian lokal.

Tak hanya bisnis dan politik, Murdaya juga memiliki perhatian terhadap kegiatan sosial. Usahanya dalam membantu masyarakat melalui berbagai program CSR (Corporate Social Responsibility) menunjukkan kepeduliannya terhadap kondisi sosial di sekelilingnya. Ia percaya bahwa keberhasilan suatu perusahaan tidak hanya diukur dari keuntungan, tetapi juga dari kontribusinya terhadap kesejahteraan masyarakat.

Keberadaan Murdaya Poo dalam dunia bisnis Indonesia adalah inspirasi bagi banyak orang. Perjalanan hidupnya yang dimulai dari menjual koran hingga menjadi salah satu konglomerat terkemuka di Indonesia adalah bukti bahwa dengan kerja keras dan ketekunan, seseorang dapat meraih sukses. Meskipun kini dia telah tiada, warisan dan pengaruh positifnya di bidang bisnis, politik, dan sosial akan terus dikenang oleh banyak orang.

Berita Terkait

Back to top button