
PT Kereta Api Indonesia (KAI) kini telah menerapkan teknologi pengenalan wajah (face recognition) untuk mempermudah proses boarding penumpang, terutama dalam mengatasi antrean yang sering terjadi saat periode mudik Lebaran. Langkah ini diambil sebagai upaya untuk meningkatkan efisiensi dan kenyamanan perjalanan bagi para penumpang, serta mendukung program keberlanjutan lingkungan.
Vice President Public Relations KAI, Anne Purba, menjelaskan bahwa penggunaan teknologi ini dapat mempercepat dan memudahkan penumpang dalam melakukan boarding. "Penerapan face recognition mempermudah proses boarding dan mengurangi antrean, terutama saat periode ramai seperti mudik Lebaran," ungkapnya dalam keterangan resmi pada 15 Maret 2025.
Teknologi pengenalan wajah ini diluncurkan untuk menggantikan tiket fisik berbahan kertas, sehingga dapat mengurangi limbah kertas dan sejalan dengan upaya KAI mendukung Sustainable Development Goals (SDGs). Sejak pertama kali diimplementasikan pada 28 September 2022 hingga 6 Maret 2025, sistem ini telah digunakan oleh lebih dari 10 juta penumpang di Pulau Jawa dan Sumatra.
Berikut adalah beberapa poin penting terkait implementasi teknologi face recognition di PT KAI:
Fasilitas di Pusat Keramaian: Teknologi ini telah diterapkan di 21 stasiun KAI, termasuk stasiun-stasiun utama seperti Gambir, Pasar Senen, Bandung, dan Surabaya. Hal ini memudahkan penumpang terutama dalam periode sibuk seperti Lebaran.
Tingkat Penggunaan yang Meningkat: Masyarakat menunjukkan penerimaan yang baik terhadap teknologi ini. Pada tahun 2023, sekitar 2.9 juta penumpang menggunakan fasilitas ini, yang melonjak menjadi lebih dari 7.1 juta pada tahun 2024.
Pengurangan Limbah Kertas: Sejak penerapan sistem ini, KAI berhasil menghemat lebih dari 25.298 rol kertas tiket. Ini setara dengan penghematan biaya sekitar Rp379.462.929, sekaligus mengurangi kebutuhan penebangan pohon untuk bahan baku kertas.
Proses Boarding yang Mudah: Penumpang hanya perlu melakukan pemindaian wajah di gerbang boarding. Jika identitas dan data tiket sesuai, pintu boarding akan terbuka secara otomatis, tanpa perlu menunggu dalam antrean panjang.
Keamanan Data Terjamin: KAI menjamin keamanan data pribadi para penumpang dengan menerapkan sistem manajemen keamanan informasi yang berstandar internasional (ISO 27001). Data yang diambil, yaitu nama, NIK, dan foto, akan disimpan selama satu tahun dan akan dihapus secara otomatis setelah periode tersebut.
- Pilihan Penghapusan Data: Penumpang juga diberikan pilihan untuk menghapus data mereka kapan saja setelah melakukan registrasi via aplikasi "Access by KAI" atau dengan memohon pada petugas Customer Service di stasiun.
Dengan teknologi face recognition ini, KAI tidak hanya berfokus pada efisiensi dan kenyamanan perjalanan, tetapi juga berkontribusi terhadap pelestarian lingkungan dengan mengurangi penggunaan kertas. KAI berkomitmen untuk terus berinovasi dalam pelayanan pelanggan, memastikan perjalanan yang lebih lancar dan nyaman bagi seluruh penumpang.
Dengan langkah konkret ini, KAI menunjukkan bahwa kemajuan teknologi dapat diintegrasikan dengan baik dalam sektor transportasi, mendukung mobilitas masyarakat, serta menjaga keberlanjutan lingkungan. KAI berharap inovasi ini akan memberikan pengalaman positif bagi penumpang, terutama dalam menghadapi lonjakan pengguna pada momen-momen penting seperti Lebaran.