Puluhan Narapidana Lapas Kutacane Kabur Saat Berbuka Puasa!

Puluhan narapidana dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Kutacane, Kabupaten Aceh Tenggara, melarikan diri pada Senin (10/3) menjelang waktu berbuka puasa. Kejadian ini terjadi dalam suasana yang cukup menghebohkan, di mana warga yang berada di sekitar area lapas menjadi panik ketika menyaksikan banyaknya narapidana yang melompat dari pintu gerbang utama dan bahkan dari atap gedung.

Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Provinsi Aceh, Yan Rusmanto, mengonfirmasi bahwa telah terjadi pelarian yang melibatkan sejumlah narapidana. Namun, hingga saat ini, ia belum dapat memberikan angka pasti mengenai jumlah narapidana yang berhasil melarikan diri. "Saya belum bisa memastikan berapa orang yang melarikan diri. Saat ini, petugas di lapas sedang apel menghitung warga binaan," ungkap Yan Rusmanto saat dihubungi dari Banda Aceh.

Peristiwa pelarian ini terjadi saat waktu berbuka puasa, yang menambah dramatis suasana ketika warga, yang sedang beraktivitas di luar lapas, terkejut dengan aksi tersebut. Beberapa di antara mereka bahkan sempat merekam momen pelarian yang mengejutkan ini menggunakan telepon seluler mereka. Situasi yang tidak terduga ini menimbulkan kepanikan di kalangan masyarakat yang berada di sekitar area penjara.

Berikut adalah beberapa informasi penting terkait insiden pelarian narapidana di Lapas Kutacane:

  1. Waktu Kejadian: Pelarian terjadi menjelang waktu berbuka puasa, yang menambah kecemasan di lingkungan sekitar.

  2. Metode Pelarian: Narapidana melarikan diri melalui pintu gerbang utama serta melalui atap gedung lapas. Ini menunjukkan adanya kelemahan dalam sistem pengamanan yang perlu dievaluasi.

  3. Respons Petugas: Petugas di lapas saat ini tengah melakukan penghitungan jumlah narapidana untuk mengetahui berapa orang yang masih berada di dalam lapas dan berapa yang berhasil kabur.

  4. Perjalanan Responden: Yan Rusmanto dalam perjalanan menuju Kutacane untuk mengevaluasi situasi secara langsung dan memberikan tindak lanjut yang diperlukan. Ia diperkirakan akan tiba di lokasi dalam waktu sekitar 16 jam perjalanan darat.

  5. Dampak pada Masyarakat: Kejadian ini menimbulkan rasa ketidaknyamanan dan ketidakpastian bagi warga sekitar lapas, yang merasa terancam dengan adanya pelarian narapidana.

Kasus kaburnya puluhan narapidana ini menarik perhatian publik, terutama terkait dengan faktor-faktor yang memungkinkan terjadinya insiden tersebut. Belum diketahui apa yang menjadi pemicu utama pelarian ini, tetapi Yan Rusmanto berjanji untuk memberikan informasi lebih lanjut mengenai penyebab dan langkah-langkah yang akan diambil untuk mengatasi situasi ini.

Pengawasan dan keamanan di Lapas Kutacane akan menjadi sorotan utama pasca-insiden ini. Diharapkan pihak terkait segera melakukan evaluasi menyeluruh untuk mencegah terulangnya kejadian serupa di masa depan. Kejadian ini juga menjadi pengingat pentingnya peningkatan sistem keamanan yang lebih efektif di fasilitas pemasyarakatan di seluruh Indonesia, agar kejadian serupa tidak terulang dan masyarakat dapat merasa aman.

Berita Terkait

Back to top button