Seorang qari bernama Teuku Hasbi bin Abdullah dikabarkan meninggal dunia pada Minggu malam, 26 Januari, saat melantunkan ayat suci Alquran pada acara pembukaan Isra Mikraj di Masjid Geudong-Geudong, Kecamatan Kota Juang, Kabupaten Bireuen, Aceh. Insiden tragis tersebut mengundang perhatian masyarakat dan menambah rasa duka di tengah momen suci bagi umat Islam.
Teuku Hasbi, yang juga menjabat sebagai imam salat rawatib dan Kepala SD Negeri 16 Bireuen, mendapat kehormatan untuk membacakan ayat suci dalam acara tersebut. Dalam suasana yang khusyuk, ia melantunkan suara merdunya yang penuh penghayatan. Namun, saat melanjutkan pembacaan ayat 1 dari Surat Al Isra, seketika tubuhnya gemetar dan ia jatuh ke lantai masjid. Meskipun terjatuh, tangan Teuku Hasbi tetap menggenggam mikrofon erat-erat, menunjukkan dedikasi dan keikhlasan dalam melaksanakan tugasnya.
Peristiwa tersebut sangat mengejutkan jamaah yang hadir. Beberapa saksi mata menyatakan bahwa Teuku Hasbi terjatuh saat mengulangi bagian akhir ayat yang berbunyi “agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda [kebesaran] Kami.” Saat itu, suasana yang tenang seketika berubah menjadi panik, dan beberapa jamaah segera membawanya ke Rumah Sakit Umum dr Fauziah Bireuen.
Meskipun upaya tim medis di rumah sakit dilakukan secepat mungkin, nyawa Teuku Hasbi tidak dapat diselamatkan. Menurut keterangan pihak rumah sakit, pria berusia sekitar 50-an tahun tersebut dinyatakan meninggal dunia setibanya di sana. Setelah dinyatakan meninggal, jenazahnya dibawa pulang ke rumahnya di Kampung Geudong-Geudong, Kabupaten Bireuen, untuk dimakamkan.
Kabar meninggalnya Teuku Hasbi menyebar dengan cepat di media sosial, dan masyarakat Aceh pun merasakan kehilangan yang mendalam. Banyak pengguna media sosial yang menyampaikan ucapan duka cita dan doa bagi almarhum. Kepergian sosok yang dihormati dan dicintai ini menambah kesedihan bagi umat Islam di daerah tersebut, terutama di kalangan jamaah masjid dan murid-muridnya.
Acara Isra Mikraj yang digelar tersebut seharusnya menjadi momentum untuk mempererat ikatan spiritual di kalangan umat. Namun, tragedi ini justru menambah nuansa haru di tengah perayaan. Teuku Hasbi diingat sebagai sosok yang tidak hanya berpengabdian dalam mengajarkan agama, tetapi juga sebagai panutan dalam masyarakat.
Beberapa poin penting dari insiden ini meliputi:
1. Teuku Hasbi bin Abdullah dikenal sebagai qari dan imam masjid di Bireuen.
2. Insiden terjadi saat pembukaan Isra Mikraj, saat ia melantunkan ayat suci Alquran.
3. Ia terjatuh ketika membaca bagian akhir dari ayat 1 Surat Al Isra.
4. Meskipun dilarikan ke rumah sakit, nyawanya tidak tertolong.
5. Masyarakat tercengang dan berbagi kabar melalui media sosial, menyampaikan doa dan ungkapan duka.
Peristiwa ini mengingatkan kita akan ketidakpastian kehidupan dan pentingnya menghargai setiap momen yang kita miliki. Teuku Hasbi akan selalu dikenang sebagai sosok yang mengabdikan hidupnya untuk mendakwahkan ajaran agama kepada generasi muda dan masyarakat. Keberaniannya melantunkan Alquran dalam suasana yang penuh keikhlasan menjadi teladan bagi kita semua, dan semoga amal ibadahnya diterima di sisi-Nya.