
Menjelang Lebaran, perhatian masyarakat tak hanya tertuju pada perayaan dan tradisi, tetapi juga pada pengelolaan Tunjangan Hari Raya (THR) dan kewaspadaan terhadap kemungkinan kejahatan keuangan. Dalam acara yang diadakan di Auditorium Bahtiar Effendy FISIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Prita Ghozie, Principle Consultant dan CEO Zap Finance, membagikan strategi bijak dalam memanfaatkan THR. Menurut Prita, pengelolaan THR harus dibagi menjadi tiga pos utama: living, saving, dan playing.
"Pembagian THR sebaiknya dialokasikan 50% untuk living, yaitu kebutuhan hidup, seperti hidangan Lebaran, zakat fitrah, dan fidyah bagi yang perlu membayarnya," ungkap Prita. Selanjutnya, sekitar 20% sebaiknya digunakan untuk playing, yang berarti memenuhi kebutuhan rekreasi atau mudik. Sisanya, yakni 30%, dianjurkan untuk tabungan, terutama bagi mereka yang memiliki utang. Prita mengingatkan agar utang seperti paylater atau pinjaman daring harus menjadi prioritas untuk dilunasi sebelum menggunakan THR untuk pengeluaran lainnya.
Selain pengelolaan keuangan, fenomena kejahatan keuangan yang marak menjelang Lebaran juga perlu menjadi perhatian. Robi Sugara, Kaprodi Ilmu Hubungan Internasional FISIP UIN Jakarta, menyoroti peningkatan kasus judi online yang melibatkan kalangan mahasiswa. "Banyak yang tergoda menggunakan uang THR mereka atau bahkan uang kuliah untuk berjudi," katanya. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya kesadaran akan risiko yang datang dengan pengeluaran tanpa perencanaan.
AKB M Bima Gunawan juga menekankan pentingnya kewaspadaan terhadap kejahatan yang selalu meningkat saat menjelang dan selama Lebaran. "Modus penipuan semakin beragam, seperti tiket palsu untuk transportasi umum, dan skimming saat mengambil uang di ATM," jelasnya. Ia menambahkan pengalaman pribadi saat menerima telepon dari seseorang yang mengaku polisi, mengingatkan akan pentingnya skeptisisme terhadap komunikasi yang mencurigakan.
Untuk memerangi kejahatan ini, Bima mengajak masyarakat untuk memanfaatkan layanan Call Center 110. Layanan ini dapat digunakan untuk melaporkan tindak kriminal atau pelanggaran yang membahayakan. "Setiap laporan akan langsung ditindaklanjuti oleh Polres terdekat. Namun, kami juga mengajak masyarakat untuk tidak menyalahgunakan layanan ini," tegasnya. Call Center 110 dapat diakses oleh semua operator telepon, dan laporan yang diterima selama Lebaran akan sangat membantu dalam menjaga keamanan publik.
Berikut beberapa tips dalam mengelola THR dan menjaga keamanan selama Lebaran:
Pengelolaan THR:
- Alokasikan 50% untuk kebutuhan hidup.
- Sisihkan 20% untuk rekreasi atau mudik.
- Tabung 30% dari THR untuk menutupi utang.
- Kewaspadaan terhadap kejahatan:
- Hindari penipuan tiket palsu dan skimming.
- Verifikasi sumber informasi, terutama jika melibatkan uang.
- Gunakan layanan Call Center 110 untuk melaporkan kejahatan.
Dengan memanfaatkan THR secara bijaksana dan tetap waspada terhadap kejahatan, masyarakat dapat merayakan Lebaran dengan lebih tenang dan nyaman. Semua orang disarankan untuk menerapkan langkah-langkah keamanan dan menjaga perlindungan diri serta keluarga dalam merayakan momen spesial ini.