Sains

Rahasia Marmer Thassos: Kenapa Lantai Masjidilharam Selalu Dingin?

Marmer Thassos mungkin masih terdengar asing bagi banyak orang, tetapi jenis marmer berkualitas tinggi ini memiliki peran penting dalam membangun kenyamanan di Masjidilharam di Makkah, Arab Saudi. Dalam sebuah negara yang sering diterpa suhu tinggi, marmer ini menjadi rahasia di balik lantai Masjidilharam yang selalu terasa dingin di kaki para pengunjung.

Marmer Thassos berasal dari Pulau Thassos, yang terletak di Laut Aegea, utara Yunani, dekat perbatasan Turki. Pulau ini dikenal sebagai "Pulau Marmer" berkat sejarah panjang penambangan marmer yang telah berlangsung sejak zaman Yunani dan Romawi. Bangsa-bangsa ini menggunakan marmer dari Thassos untuk membangun berbagai monumen dan bangunan megah.

Keindahan marmer Thassos tidak hanya terletak pada warna putih bersihnya, tetapi juga pada komposisi mineral yang membuatnya sangat dicari. Komponen utama marmer ini terdiri dari dolomit 86%, kalsit 12%, dan kuarsa 2%. Karakteristik ini memberikan marmer Thassos kemurnian yang terjaga serta estetika yang menawan. Tidak hanya itu, marmer ini juga memiliki keunggulan dalam hal termoregulasi.

Berikut adalah beberapa alasan mengapa marmer Thassos menjadi pilihan utama untuk lantai Masjidilharam:

  1. Sifat Termal yang Luar Biasa: Marmer Thassos memiliki kemampuan untuk menahan perubahan suhu dengan sangat baik. Tingkat reflektifitas yang tinggi dan porositas yang rendah membuat marmer ini tidak mudah menyerap panas, sehingga permukaannya tetap dingin meskipun terpapar sinar matahari langsung sepanjang hari.

  2. Estetika dan Simbolisme: Warna putih bersih marmer Thassos menciptakan tampilan yang sejuk dan elegan. Ini sangat cocok untuk mencerminkan kesucian dan kebersihan tempat ibadah seperti Masjidilharam, yang menjadi pusat keagamaan bagi jutaan umat Muslim.

  3. Ketahanan Terhadap Cuaca Ekstrem: Dengan suhu di sekitar Masjidilharam bisa mencapai lebih dari 40 derajat Celsius, marmer Thassos menjadi solusi ideal. Kemampuannya untuk tetap dingin membantu menciptakan lingkungan yang nyaman bagi pengunjung, terutama ketika banyak orang berkumpul dalam satu waktu.

  4. Sejarah dan Tradisi: Marmer dari Pulau Thassos memiliki tradisi panjang dalam konstruksi. Penggunaan marmer ini di Masjidilharam melanjutkan warisan budaya dan arsitektur yang kaya dari zaman dahulu kala, di mana marmer menjadi simbol kemewahan dan keagungan.

  5. Kemudahan Perawatan: Marmer Thassos tidak hanya indah tetapi juga mudah perawatannya. Kualitas material yang tinggi membuatnya tahan lama, sehingga memberikan nilai tambah bagi bangunan-bangunan megah seperti Masjidilharam.

Dalam konteks penggunaan marmer Thassos, para arsitek dan desainer selalu mempertimbangkan faktor-faktor fungsional dan estetis. Keberadaan marmer ini tidak hanya sebagai elemen dekoratif, tetapi juga memperhitungkan kenyamanan pengunjung selama ibadah. Pengunjung Masjidilharam yang datang dari berbagai belahan dunia tentu merasakan manfaat dari lantai yang dingin meski berada di tengah panasnya suhu Arab Saudi.

Marmer Thassos adalah salah satu pilihan terbaik untuk menciptakan tidak hanya keindahan, tetapi juga kenyamanan lingkungan religius. Dalam perjalanan panjang sejarah suara-suara dan langkah-langkah yang menghiasi Masjidilharam, marmer Thassos tetap menjadi salah satu elemen yang menjaga kesucian maupun kenyamanan bagi umat yang menjalankan ibadah.

Maya Putri

Maya Putri adalah seorang penulis di situs Media Massa Podme. Podme.id adalah portal berita informasi dan aplikasi podcast gaya hidup dan hiburan terdepan di Indonesia.

Berita Terkait

Back to top button