Rahasianya Terungkap! Umur Panjang Centenarian Tak Hanya Makanan

Jakarta – Penelitian terbaru mengungkap bahwa mencapai umur panjang, terutama bagi centenarian atau orang yang berusia di atas 100 tahun, bukan hanya bergantung pada pola makan yang sehat. Sebuah studi yang dilakukan oleh para peneliti dari Institut Penelitian Leukemia Josep Carreras di Spanyol menunjukkan pentingnya faktor-faktor lainnya, seperti gaya hidup dan genetika, dalam menentukan usia panjang seseorang.

Peneliti melakukan analisis mendalam terhadap Maria Branyas, seorang wanita asal Catalonia yang meninggal pada 2024 di usia 117 tahun. Melalui analisis yang komprehensif, termasuk pemeriksaan gen, protein, mikrobioma, dan metabolisme, hingga wawancara mengenai kebiasaan sehari-harinya, peneliti menemukan bahwa Maria memenuhi banyak kriteria yang disarankan untuk hidup sehat dan panjang umur.

Data penelitian mencatat bahwa Maria memiliki gaya hidup yang sangat aktif secara mental, sosial, dan fisik. Dia sering menghabiskan waktu berkualitas dengan keluarganya dan teman-temannya, yang merupakan salah satu faktor penting untuk menjaga kesehatan mental dan mencegah demensia.

Dari segi pola makan, Maria menganut diet mediterania, yang merupakan panduan gaya hidup sehat yang berasal dari kebiasaan makan masyarakat di wilayah Mediterania, termasuk di negara-negara seperti Yunani, Italia, dan Spanyol. Diet ini menekankan konsumsi makanan nabati, ikan, dan minyak zaitun, serta sangat membatasi daging merah dan makanan olahan. Hal ini terbukti menjadi kombinasi yang sehat untuk daya tahan tubuh dan kesehatan jangka panjang.

Salah satu aspek menarik dari pola makan Maria adalah kecintaannya terhadap yogurt. Peneliti meyakini bahwa konsumsi yogurt membantu mendorong pertumbuhan bakteri usus yang sehat. Mikrobioma usus Maria bahkan memiliki karakteristik yang lebih mirip dengan orang yang jauh lebih muda.

Dalam penelitian tersebut, para ilmuwan menekankan pentingnya mikroorganisme dalam menentukan berbagai aspek kesehatan, seperti komposisi metabolit tubuh, peradangan, dan bahkan kesehatan otak. “Mikroorganisme sangat penting untuk kesehatan sistem tubuh kita,” ungkap para peneliti dalam publikasi mereka.

Lebih lanjut, genetika Maria juga diperhatikan sebagai faktor yang tidak kalah penting. Ia memiliki gen yang berhubungan dengan sistem kekebalan tubuh yang baik, memberikan perlindungan lebih terhadap berbagai penyakit, termasuk penyakit jantung dan kanker. Ini menjadi bukti bahwa faktor keturunan memainkan peran signifikan dalam kesehatan jangka panjang seseorang.

Salah satu temuan paling menarik adalah metabolisme Maria yang sangat efisien. Penelitian mencatat bahwa kadar kolesterol jahat (Low Density Lipoprotein) dalam tubuhnya sangat rendah, sedangkan kadar kolesterol baik (High Density Lipoprotein) justru tinggi, serta tingkat peradangannya rendah. Ini menunjukkan bahwa meskipun dia berusia sangat lanjut, tubuhnya masih mampu berfungsi dengan baik.

“Monggopakan serangkaian faktor yang berkontribusi pada umur panjang, mengindikasikan bahwa pola makan sehat adalah aspek penting, tetapi bukan satu-satunya,” kata salah satu peneliti. Kombinasi dari pola makan yang baik, gaya hidup aktif, interaksi sosial yang kuat, serta genetika yang mendukung menciptakan fondasi bagi umur panjang seperti yang dimiliki Maria.

Dengan hasil penelitian ini, masyarakat diharapkan lebih memperhatikan faktor-faktor lain yang bisa mendukung kesehatan dan umur panjang. Upaya untuk hidup sehat seharusnya tidak hanya terpaku pada diet, tetapi juga mencakup aktivitas fisik, hubungan sosial yang baik, dan menjaga kesehatan mental. Semua ini berperan penting dalam menentukan kualitas hidup seseorang, tidak hanya untuk mencapai usia lanjut, tetapi juga untuk menikmati hidup dengan kesehatan yang baik.

Berita Terkait

Back to top button