
Jakarta – Puasa bukan hanya soal menahan lapar dan dahaga, tetapi juga menjaga stamina dan fokus agar tetap optimal sepanjang hari. Banyak orang mengalami kesulitan dalam mempertahankan konsentrasi di tengah aktivitas yang padat selama puasa akibat rasa lemas. Berbagai faktor berperan dalam menentukan stamina dan fokus, salah satunya adalah pola makan dan kebiasaan tidur.
Studi yang dipublikasikan di jurnal Cold Spring Harbor Perspective in Medicine menunjukkan bahwa olahraga atau aktivitas intensitas tinggi dapat meningkatkan kinerja jantung dan aliran oksigen dalam darah. Ini berkontribusi pada peningkatan massa otot dan mencegah masalah motorik. Perubahan positif dalam kebugaran fisik ini membantu individu merasakan energi dan ketahanan yang lebih baik.
Selain kualitas tidur yang berpengaruh signifikan terhadap fokus, pola makan juga tidak kalah penting. Penelitian di Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Indonesia mengaitkan kualitas tidur dengan keberhasilan belajar. Tidur yang cukup berfungsi meningkatkan kesehatan fisik dan mental, termasuk fungsi kognitif dan pengelolaan stres. Sementara itu, analisis dari Nutrix Journal mengungkapkan hubungan positif antara sarapan dan fungsi kognitif di kalangan mahasiswa.
Dalam konteks kesehatan selama puasa, muncul rekomendasi untuk mengonsumsi herbal seperti jinten hitam (Nigella Sativa) dan ginkgo biloba sebagai suplemen untuk meningkatkan stamina dan fokus. Jinten hitam telah digunakan sebagai pengobatan herbal sejak zaman Mesir Kuno, dan dianggap mampu mengatur stamina. “Suplemen atau kapsul minyak jinten hitam direkomendasikan karena praktis. Ini dapat dikonsumsi setelah berbuka puasa, dan saat sahur,” ungkap dr. Rianti Maharani, pakar herbal dan dokter saintifikasi jamu.
Jinten hitam kaya akan nutrisi, terutama antioksidan, dan memberikan manfaat bagi pemulihan energi. Beberapa cara konsumsi yang disarankan meliputi penambahannya ke dalam makanan seperti sup atau smoothie saat sahur, dan menjadikannya sebagai teh herbal saat berbuka. Alternatif yang lebih praktis adalah mengonsumsi dalam bentuk kapsul ekstrak.
Sementara itu, untuk meningkatkan fokus, ginkgo biloba juga layak dipertimbangkan. Tanaman ini telah dikenal dalam pengobatan tradisional karena kemampuannya meningkatkan sirkulasi darah ke otak. Menurut dr. Rianti, ginkgo biloba mengandung flavonoid dan terpenoid yang berfungsi sebagai antioksidan, melindungi sel-sel otak dari kerusakan akibat radikal bebas. Manfaat ini tidak hanya meningkatkan daya ingat dan konsentrasi, tetapi juga berpotensi mengurangi gejala penyakit neurodegeneratif seperti Alzheimer.
“Beberapa studi menunjukkan bahwa ekstrak ginkgo biloba dapat meningkatkan memori jangka pendek dan panjang serta kemampuan berpikir, terutama pada orang dewasa atau lansia,” tambahnya.
Pengaturan pola makan juga diperlukan untuk memaksimalkan manfaat herbal ini. Dr. Putri Sakti, seorang ahli gizi, merekomendasikan konsumsi karbohidrat kompleks yang dapat memberikan energi tahan lama saat berpuasa. Ia juga menekankan pentingnya hidrasi yang cukup selama Ramadan dengan pola minum 2-4-2: dua gelas saat berbuka, empat gelas saat makan malam, dan dua gelas terakhir saat sahur. Selain itu, ia menyarankan agar menghindari makanan berat dan bergula saat berbuka untuk menjaga kenyamanan pencernaan.
Di tengah perubahan pola makan yang dialami selama puasa, penggunaan suplemen herbal seperti jinten hitam dan ginkgo biloba bisa menjadi langkah efektif untuk mendukung stamina dan fokus. Dengan pengaturan yang tepat, baik dalam pola makan maupun kebiasaan tidur, seseorang dapat menjalani puasa dengan lebih produktif dan energik, serta tetap memiliki kualitas perhatian yang tinggi pada aktivitas sehari-hari.