Raja Charles III Sambut PM Kanada Mark Carney di Tengah Ketegangan Trump

Raja Charles III menyambut hangat Perdana Menteri Kanada yang baru, Mark Carney, dalam sebuah pertemuan simbolis di Istana Buckingham. Pertemuan ini berlangsung di tengah ketegangan yang meningkat antara Kanada dan Presiden AS, Donald Trump, yang telah mengeluarkan serangkaian ancaman terhadap negara tersebut. Momen ini menjadi sangat penting, karena menunjukkan dukungan Raja Charles terhadap Kanada ketika negara tersebut menghadapi tantangan diplomatik yang cukup serius.

Mark Carney, yang merupakan mantan Gubernur Bank of Canada dan Bank of England, baru-baru ini terpilih sebagai Perdana Menteri Kanada. Pertemuan di Istana Buckingham berlangsung secara pribadi, tanpa kehadiran pihak lain, dan memasukkan pembicaraan selama 30 menit antara Raja dan Carney. Dalam percakapan tersebut, Carney sempat menunjukkan pin Order of Canada miliknya yang patah. Raja Charles lalu bercanda, "Mau yang baru?" yang menjadi camilan ringan dalam suasana serius ini. Ucapan tersebut seolah menandakan harapan untuk memperbaiki hubungan baik antara kedua negara, sekaligus menjaga ikatan diplomatik di tingkat Persemakmuran.

Dalam suasana yang sangat diplomatis ini, Raja Charles berusaha menegaskan posisi Inggris yang harus tetap bersahabat dengan kedua pihak. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi Raja, karena dia harus menjaga solidaritas dengan Kanada sambil tidak mengganggu hubungan Inggris dengan Trump. Diketahui bahwa Trump telah membuat beberapa pernyataan kontroversial yang membuat marah banyak warga Kanada, termasuk dorongannya agar Kanada menjadi negara bagian ke-51 AS.

Latar belakang ketegangan ini semakin memperburuk situasi, terutama dengan ancaman ekonomi yang dikeluarkan oleh Trump. Banyak warga Kanada merasa bahwa Raja seharusnya lebih tegas dalam pembelaan terhadap negara mereka. Beberapa email yang diterima oleh Royal Watch dari warga Kanada menunjukkan ketidakpuasan mereka terhadap pendekatan Raja yang dianggap terlalu berhati-hati. Meski demikian, Raja Charles harus tetap mengikuti kebijakan yang ditetapkan oleh para menterinya dan tidak dapat mengungkapkan pendapat pribadi secara terbuka mengenai Trump.

Berikut adalah beberapa langkah simbolis yang dilakukan oleh Raja Charles sebagai dukungan terhadap Kanada:

  1. Kunjungan ke Kapal Induk HMS Prince of Wales: Dalam kunjungan ini, Raja mengenakan medali Kanada, yang menegaskan dukungannya terhadap negara tersebut.
  2. Peringatan 60 Tahun Bendera Daun Maple: Dalam merayakan momen penting ini, Raja mengeluarkan pesan hangat yang memuji Kanada sebagai negara yang "bangga, tangguh, dan penuh belas kasih."
  3. Pemilihan Pohon Maple untuk Acara Penanaman: Pada acara resmi di Istana Buckingham, pohon maple—simbol ikonik Kanada—dipilih untuk ditanam, menekankan hubungan erat antara kedua negara.
  4. Duduk di Kursi Buatan Kanada: Dalam acara Commonwealth Service, Raja memilih untuk duduk di kursi yang terbuat dari Kanada, menambah simbolisme dari dukungannya.

Sumber kerajaan menegaskan kembali komitmen Raja terhadap Kanada, meskipun ketegangan politik yang dihadapi oleh kedua negara memperumit situasi ini. Kesetiaan Raja kepada Persemakmuran menjadi sangat penting di tengah ketegangan internasional yang ada.

Keberadaan Raja Charles di tengah mengintensifkannya hubungan diplomatik antara Kanada dan AS memberikan harapan untuk perbaikan di masa depan. Meskipun tantangan tetap ada dan sikap diplomatik Raja terhalang oleh adanya kebijakan pemerintah, pesan simbolis yang disampaikan oleh Raja melalui tindakan dan ucapannya mencerminkan dukungannya terhadap Kanada, dan harapannya untuk kebaikan bersama.

Exit mobile version