
Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni tengah menjadi sorotan publik setelah terungkapnya struktur organisasi Operation Management Office (OMO) yang baru dibentuk untuk program FOLU Net Sink 2030. Dalam struktur tersebut, banyak kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang menduduki posisi strategis, dan beberapa di antaranya akan mendapatkan imbalan gaji tinggi, mencapai Rp50 juta per bulan.
Raja Juli mengonfirmasi bahwa keputusan mengenai struktur organisasi ini diatur berdasarkan Surat Keputusan (SK) Menteri Kehutanan Nomor 32 yang ditetapkan pada tanggal 31 Januari 2025. "Dokumen Keputusan Menteri tersebut merupakan dokumen publik yang dapat diakses oleh masyarakat," tegasnya dalam keterangan yang diterbitkan pada Jumat (7/3/2025).
Program FOLU Net Sink 2030 diluncurkan sebagai upaya Indonesia untuk menurunkan emisi gas rumah kaca dan meningkatkan penyerapan emisi dari sektor kehutanan dan lahan. Menurut Raja Juli, OMO FOLU Net Sink ini dirancang untuk melibatkan berbagai kalangan, termasuk ASN, mantan ASN, dan anggota dari pihak eksternal, seperti kader PSI. "Partisipasi mereka diharapkan dapat membantu Kemenhut mencapai target yang ditetapkan," ujarnya.
Dalam struktur tersebut, jelas tertulis rincian gaji untuk setiap jabatan. Jabatan penanggung jawab atau pengarah akan menerima gaji tertinggi sebesar Rp50 juta, diikuti dengan wakil penanggung jawab/pengarah yang juga mendapat bayaran senilai Rp50 juta, sedangkan anggota lainnya akan mendapatkan gaji sebesar Rp20 juta. Meskipun terlihat menggiurkan, Raja Juli menjamin bahwa pendanaan untuk OMO tidak akan berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), tetapi dari dana donor atau negara mitra.
“Pembiayaan kegiatan OMO yang baru dibentuk berdasarkan SK 32 tahun 2025 ini sama dengan pembiayaan OMO sebelumnya, yaitu berasal dari donor dan/atau negara mitra. Saya pastikan bahwa dana ini tidak bersumber dari APBN,” tambah Raja Juli, menanggapi keraguan masyarakat terkait transparansi dan sumber dana yang digunakan untuk membiayai program tersebut.
Dalam konteks yang lebih luas, FOLU Net Sink 2030 merupakan inisiatif besar yang menjadi bagian dari komitmen nasional dalam pencegahan perubahan iklim di Indonesia. Melalui program ini, pemerintah bertujuan untuk mencapai level di mana penyerapan karbon dari hutan dan lahan dapat melebihi emisi yang dihasilkan, membawa dampak positif bagi lingkungan dan keberlanjutan.
Berikut adalah beberapa poin penting dari situasi ini:
Keterlibatan PSI: Penempatan kader PSI dalam struktur OMO FOLU Net Sink 2030 menimbulkan pertanyaan terkait netralitas dan objektivitas dalam pelaksanaan program pemerintah.
Gaji Tinggi: Dengan adanya sejumlah posisi yang menawarkan gaji hingga Rp50 juta, hal ini memicu kritik mengenai penggunaan alokasi anggaran dan keadilan dalam remunerasi pengelola lingkungan.
Sumber Pendanaan: Penegasan Raja Juli mengenai sumber pendanaan yang tidak berasal dari APBN bertujuan untuk meredakan kekhawatiran masyarakat atas potensi penyimpangan anggaran.
- Target Emisi: Rencana ini sejalan dengan komitmen global Indonesia dalam mengurangi emisi, meskipun kritik terus bermunculan tentang efektivitas dan eksekusi program.
Raja Juli Antoni, dalam menghadapi kritik dan sorotan, berusaha menjelaskan transparansi dari program ini. Ia terus mengajak masyarakat untuk melihat FOLU Net Sink 2030 sebagai langkah serius dalam menjaga ekosistem Indonesia. Melalui pelibatan berbagai elemen yang kompeten, diharapkan upaya mitigasi perubahan iklim dapat terlaksana dengan lebih efektif dan efisien.