
Mendiang aktor legendaris Ray Sahetapy baru-baru ini meninggalkan kesedihan mendalam bagi keluarga dan sahabat setelah berpulang ke rahmatullah pada Selasa (1/4) di usia 68 tahun. Sejak berita duka menyebar, banyak masyarakat dan rekan-rekan industri hiburan yang menyampaikan belasungkawa, menunjukkan betapa besarnya pengaruh dan kebaikan yang pernah ditunjukkan almarhum selama hidupnya.
Rama Sahetapy, anak sulung dari Ray Sahetapy, dengan penuh emosi mengenang ayahnya yang tercinta. Di tengah prosesi pemakaman yang berlangsung di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan, pada Jumat (4/4) siang, Rama bersama adiknya ikut turun ke liang lahad untuk menguburkan jenazah sang ayah. Momen tersebut menjadi simbol kedekatan dan kasih sayang yang mendalam antara Ray Sahetapy dan anak-anaknya.
Dalam kesempatan tersebut, Rama mengucapkan permohonan maaf mewakili keluarga jika ada kesalahan yang pernah diperbuat oleh ayahnya semasa hidup dengan kata-kata yang penuh kesentuhan. “Sebagai perwakilan dari keluarga inti, saya ingin mengucapkan mohon maaf sebesar-besarnya kalau semasa hidupnya ayah ada salah,” ucap Rama, mengenang setiap saat yang berlalu bersama almarhum.
Momen menyentuh lain yang menjadi sorotan adalah saat mendiang Ray Sahetapy dishalatkan di Masjid Istiqlal. Bagi Rama, ini merupakan hal yang penuh makna, sebab Istiqlal adalah saksi dimana ayahnya mengucapkan syahadat dan menjadi seorang mualaf. “Atas izin Allah, untuk terakhir kalinya ayah dapat dishalatkan juga di Istiqlal, itu adalah momen yang sangat mengharukan,” tutur Rama dengan mata berkaca-kaca.
Dalam kesempatan tersebut, Rama juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada semua yang telah mendoakan dan mengantar mendiang Ray Sahetapy ke peristirahatan terakhirnya. Ia meminta kepada para pelayat untuk terus mendoakan agar ayahnya mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah Subhanahu wa’ta’ala. “Saya sangat memohon kepada teman-teman, bapak, ibu semua doanya kepada ayah almarhum agar diberikan kelapangan kuburnya, husnul khotimah,” tambahnya.
Berkaitan dengan warisan yang ditinggalkan, Rama mengatakan bahwa mendiang tidak meninggalkan wasiat tertulis. Namun, ada satu pesan yang selalu diingat oleh Rama, yang menunjukkan betapa besar kasih sayang ayahnya terhadap keluarga. “Almarhum ingin anak-anaknya happy dan memberikan yang terbaik untuk cucu-cucunya,” ujarnya. Penegasan ini mencerminkan karakter Ray Sahetapy sebagai seorang ayah dan kakek yang sangat mencintai keluarga.
Selama proses pemakaman, Rama juga merasakan betapa banyaknya orang yang datang untuk memberi penghormatan terakhir kepada ayahnya. Hal ini seolah menjadi bukti bahwa Ray Sahetapy adalah sosok yang telah menyentuh banyak kehidupan. “Sewaktu saya menunggu di rumah duka, semua orang yang datang ke saya itu selalu bilang ayah itu pernah nolong saya, ayah itu pernah bayarin kuliah saya,” kenangnya.
Ray Sahetapy, yang dikenal luas sebagai aktor, memiliki karir yang panjang dan berpengaruh dalam dunia perfilman Indonesia. Ia dikenal tidak hanya karena talentanya, tetapi juga kebaikan yang ia tunjukkan kepada orang lain. Ray Sahetapy meninggalkan empat anak dari pernikahannya dengan Dewi Yull, yakni Gizca, Rama, Surya, dan Raya. Walaupun pernikahan mereka berakhir pada tahun 2004, ikatan keluarga tetap terjaga hingga akhir hayat Ray.
Kehilangan seorang tokoh seperti Ray Sahetapy tentunya meninggalkan kekosongan di hati keluarga dan seluruh masyarakat yang mengenalnya. Kenangan akan kebaikan dan dedikasi yang almarhum tunjukkan akan terus hidup dalam ingatan anak-anak dan para penggemarnya. Kepergian Ray Sahetapy bukan hanya kehilangan seorang aktor, tetapi juga seorang ayah, kakek, dan sahabat bagi banyak orang.