Ramadan: Momentum Emas UMKM untuk Naik Kelas dan Berkembang

Ramadan menjadi waktu yang ditunggu banyak orang, tak hanya sebagai bulan ibadah, tetapi juga sebagai kesempatan bagi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk berinovasi dan meningkatkan kapasitas bisnis mereka. Di tengah kondisi ekonomi yang beragam, Ramadan dianggap sebagai momentum penting bagi UMKM untuk naik kelas, memberikan peluang baru, dan turut serta dalam meningkatkan perekonomian bangsa.

Dalam semangat menyambut Ramadan, UMKM Sahabat Sandi menggelar acara bertajuk "Sweet Ramadan" di Blue Plaza, Bekasi. Acara ini dihadiri oleh lebih dari 110 peserta, yang mayoritas merupakan ibu-ibu pelaku UMKM. Melalui kegiatan training bertajuk Hands On Training Cookies Lebaran ini, mereka diajari cara membuat berbagai kue kering khas Lebaran, seperti kastengel, nastar, dan fruit jelly ball.

Acara tersebut dipandu oleh Chef Dhinar, yang mengajarkan teknik pembuatan kue, serta memberikan tips dan trik untuk sukses di bidang kuliner. Selain pelatihan, peserta juga ditawarkan bantuan modal usaha bagi mereka yang terpilih, sehingga mereka dapat lebih leluasa mengembangkan usaha kue kering yang mereka jalankan.

Sandiaga Salahuddin Uno, pendiri Yayasan Indonesia Setara, menegaskan bahwa program ini bertujuan untuk mendorong gerakan kewirausahaan di kalangan masyarakat. "Kami ingin membuka peluang ekonomi dan lapangan kerja bagi masyarakat, terutama ibu-ibu di Bekasi, yang merupakan salah satu tulang punggung perekonomian kita," ujarnya.

Pelatihan ini tidak hanya fokus pada pengajaran membuat kue, tetapi juga membekali peserta dengan pengetahuan untuk identifikasi peluang pasar dan manajemen usaha. Dalam dunia bisnis yang kompetitif, skills seperti ini sangat diperlukan agar pelaku UMKM dapat bertahan dan berkembang.

Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan solusi bagi masyarakat dalam meningkatkan taraf hidup mereka. Sandiaga mencatat, "Harapannya, para peserta dapat memanfaatkan keterampilan baru ini untuk memulai atau mengembangkan bisnis kue kering Lebaran mereka." Program pelatihan ini menjadi salah satu bentuk dukungan untuk meningkatkan daya saing UMKM di Indonesia, terutama dalam menghadapi momen puncak permintaan seperti Ramadan.

Ada beberapa poin penting yang bisa diambil dari inisiatif ini:

  1. Pelatihan Keterampilan: Peserta mendapatkan pelatihan keterampilan membuat kue yang bermanfaat untuk membangun atau mengembangkan usaha.

  2. Bantuan Modal: Tersedia opsi bantuan modal bagi peserta terpilih untuk membantu mereka memulai bisnis dengan lebih mudah.

  3. Identifikasi Peluang Pasar: Peserta diberi pemahaman tentang pentingnya mengenali dan memanfaatkan peluang pasar yang ada.

  4. Pengelolaan Usaha: Pengetahuan tentang pengelolaan usaha yang baik dapat menjadi bekal penting bagi pelaku UMKM.

  5. Pemberdayaan Ibu-Ibu: Kegiatan ini secara khusus memberdayakan kaum ibu yang memiliki potensi besar dalam dunia wirausaha, sehingga diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup keluarga mereka.

Sandiaga menyampaikan harapannya, dengan adanya pelatihan ini, "Sweet Ramadan" bukan hanya diartikan sebagai manisnya kue kering, tetapi juga memberikan berkah dan membawa manfaat ekonomi bagi para pelaku UMKM. Dengan memanfaatkan momen Ramadan secara optimal, diharapkan banyak pelaku UMKM yang dapat memperoleh keberkahan dan meningkatkan usaha mereka. Ramadan, ke depan, diharapkan akan semakin memperkuat para pelaku UMKM kita dalam berkarya dan menciptakan lapangan kerja baru dalam perekonomian Indonesia.

Exit mobile version