
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno, menyatakan bahwa Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, memiliki peluang untuk mengikuti retret kepala daerah gelombang kedua yang dilaksanakan di Akademi Militer (Akmil), Magelang, Jawa Tengah. Pernyataan ini disampaikan Rano di Jakarta Timur pada Sabtu, 22 Januari 2025, yang menunjukkan bahwa keputusan tersebut tergantung pada petunjuk lebih lanjut dari DPP PDIP.
Rano menjelaskan bahwa instruksi dari Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, hanya menunda keikutsertaan Pramono, dan bukan melarangnya secara permanen. Ia menekankan, "Mungkin bisa saja (ikut gelombang dua), ingat sekali lagi surat ini adalah menunda, bukan melarang. Kemarin lagi teman-teman sudah ada di Jogja, sudah ada di Magelang." Pernyataan ini mencerminkan harapan agar Pramono Anung bisa tetap terlibat dalam agenda penting tersebut.
Selain isu tentang Pramono, Rano juga mengungkapkan bahwa ia sendiri berencana untuk menghadiri acara penutupan retret kepala daerah di Magelang, karena telah menerima undangan resmi dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). "Oh iya (datang), saya kan diundang memang tanggal 27. Ingat, wakil diundang itu 27, hanya untuk penutupan," ujarnya. Ini menunjukkan komitmen Rano untuk terus berpartisipasi dalam kegiatan yang berfokus pada penguatan kepemimpinan.
Kapan retret ini dilaksanakan? Para kepala daerah telah bersemangat mengikuti pelaksanaan retret pembekalan kepemimpinan Kepala Daerah 2025-2030 yang digelar mulai dari 21 hingga 28 Februari 2025. Kegiatan ini dihadiri oleh 450 kepala daerah dari total 503 yang diharapkan hadir, meskipun 19 di antaranya dalam kondisi kurang sehat. Mereka yang kurang fit diperkenankan mengenakan gelang berwarna merah selama acara, sebagai tanda perlunya perhatian ekstra.
Rano lebih lanjut menyampaikan bahwa keputusan mengenai kehadiran Pramono Anung sepenuhnya diserahkan kepada dewan pimpinan pusat (DPP) PDIP. "Kalau Pak Pram, tanya sama DPP, tugas saya ini perintah Pak Pram sebagai Gubernur, yaitu mengawal pembangunan Jakarta untuk menjagain," kata Rano, menegaskan posisi dukungannya terhadap Gubernur.
Dalam konteks ini, Wakil Menteri Dalam Negeri, Bima Arya Sugiarto, juga memberikan informasi terkait pelaksanaan retret tersebut. Ia memastikan bahwa meski ada sejumlah kepala daerah yang tidak dapat hadir, kegiatan tetap berlangsung dengan khidmat. "Dari data yang diterima, 53 kepala daerah terkonfirmasi tidak hadir, di mana 6 sudah mengajukan permohonan izin," jelas Bima.
Berikut adalah beberapa poin penting terkait pelaksanaan retret kepala daerah di Magelang:
Agenda dan Waktu: Retret berlangsung dari 21 hingga 28 Februari 2025, menyasar penguatan kepemimpinan untuk kepala daerah.
Kehadiran: Dari 503 kepala daerah, 450 hadir, dengan 19 kepala daerah dalam kondisi kurang fit.
Aturan Khusus: Kepala daerah yang kurang sehat diperkenankan mengenakan gelang berwarna merah sebagai tanda.
Izin Kehadiran: 53 kepala daerah tidak hadir, di antaranya 6 sudah mengajukan izin, yang memberi ruang bagi wakil untuk hadir.
- Dukungan dari DPP: Keputusan terkait keikutsertaan Pramono Anung di dalam gelombang kedua retret ini
diserahkan kepada keputusan DPP PDIP.
Melihat antusiasme yang tinggi dari para kepala daerah, Rano Karno meyakini bahwa retret ini akan memberikan dampak positif bagi penguatan kepemimpinan regional. Acara ini juga menjadi momen penting untuk membangun sinergi dan kerjasama antar daerah dalam rangka memperkuat pembangunan yang berkelanjutan di Indonesia.