Kedutaan Besar Iran di Jakarta merayakan momen penting dalam sejarah hubungan luar negeri dengan memperkenalkan prangko khusus sebagai simbolik dari 75 tahun hubungan diplomatik antara Indonesia dan Iran. Acara tersebut berlangsung pada hari Selasa, 4 Februari 2025, bertepatan dengan peringatan 46 tahun Kemenangan Revolusi Islam Iran. Dalam kesempatan ini, Dubes Iran untuk Indonesia, Mohammad Boroujerdi, menjelaskan makna mendalam di balik prangko yang dirancang dengan cermat untuk merayakan hubungan kedua negara yang telah terjalin selama lebih dari tujuh dekade.
Prangko yang diluncurkan ini menampilkan perpaduan antara seni dan budaya dari masing-masing negara, menampilkan simbol-simbol ikonik yang mewakili karakteristik khas Indonesia dan Iran. Adalah motif Boteh Jegheh dari Iran dan motif Gunungan Wayang dari Indonesia yang terintegrasi dalam desain prangko ini. Boteh Jegheh, yang dalam bahasa Persia berarti water drop, melambangkan keberuntungan dan kehidupan, merepresentasikan keindahan serta ketahanan budaya Persia. Sementara itu, motif Gunungan Wayang menggambarkan keadaan dunia dan keseimbangan dalam budaya Nusantara.
Keunikan prangko ini juga terletak pada penggunaan teknik batik, yang menjadi identitas kedua negara. Kombinasi antara motif batik Indonesia dengan batik Iran memperlihatkan keragaman dan keselarasan budaya yang terdapat dalam kedua negara. Dengan latar belakang warna hijau dan putih, prangko ini secara simbolis merepresentasikan bendera Iran, sementara warna merah dan putih menegaskan identitas bendera Indonesia. Teks "INDONESIA" dan "IRAN" terpampang jelas, dengan penggabungan warna yang menggambarkan simbol negara masing-masing.
Dubes Boroujerdi menyatakan bahwa peluncuran prangko ini lebih dari sekadar tampilan seni, melainkan sebuah pernyataan komitmen terhadap hubungan antar dua bangsa. "Perangko ini menandai 75 tahun persahabatan dan kerja sama antara Iran dan Indonesia. Ini akan mengingatkan kita akan perjalanan panjang yang telah kita lalui bersama," kata Boroujerdi saat memberikan pernyataan setelah acara peluncuran. Ia juga menekankan bahwa hubungan bilateral ini telah melewati batas formalitas diplomatik, menjadi simbol solidaritas dan persaudaraan yang saling menguatkan.
Dalam sejarahnya, hubungan diplomatik Indonesia dan Iran dimulai pada tahun 1945, dengan berbagai kerjasama di berbagai bidang, seperti ekonomi, budaya, dan pendidikan. Beberapa poin penting dalam hubungan ini antara lain:
Kerja Sama Ekonomi: Indonesia dan Iran telah melakukan berbagai bentuk kerja sama ekonomi, termasuk dalam sektor perdagangan dan investasi.
Pertukaran Budaya: Budaya kedua negara saling mempengaruhi, terlihat dari kegiatan pertukaran seni, pendidikan, dan pemahaman spiritual di antara masyarakatnya.
Solidaritas Internasional: Kedua negara sering kali bersatu dalam forum internasional untuk mempromosikan kemanusiaan dan menjunjung tinggi prinsip-prinsip keadilan.
- Peran Strategis: Iran dan Indonesia sebagai dua negara dengan jumlah penduduk Muslim terbesar di dunia memiliki peran strategis dalam mempromosikan dialog antaragama dan menghormati perbedaan.
Prangko yang diluncurkan ini bukan hanya sebagai alat komunikasi surat menyurat, tetapi lebih dari itu, menjadi simbol harapan untuk hubungan yang terus berkembang di masa depan. Dengan desain yang kaya makna dan simbolisme, prangko ini mengajak kedua bangsa untuk bersama-sama menjalin dan memperdalam hubungan yang telah ada, di tengah dinamika geopolitik dunia saat ini. Relasi yang terjalin selama 75 tahun ini menunjukkan bahwa meskipun terdapat perbedaan, persahabatan dan kerjasama dapat menjadi jembatan yang menghubungkan Indonesia dan Iran menuju masa depan yang lebih baik.