Rayyanza Rajin Masak, Ini Manfaat Ajari Anak Laki-laki Menurut Psikolog

Masyarakat kini semakin terbuka dengan pandangan bahwa memasak bukan hanya aktivitas yang identik dengan perempuan, melainkan juga harus dipelajari oleh anak laki-laki. Contoh yang menarik perhatian publik adalah Rayyanza Malik Ahmad, putra dari pasangan Raffi Ahmad dan Nagita Slavina. Dalam berbagai konten YouTube di Rans Entertainment, Rayyanza terlihat sangat antusias berperan sebagai koki cilik. Kegiatan tersebut tidak hanya menghibur, tetapi juga mengandung sejumlah manfaat yang signifikan bagi pengembangan diri anak.

Para orang tua diharapkan dapat menyadari pentingnya mengajarkan anak laki-laki mereka untuk memasak sejak dini. Psikolog anak, Dra. Dina Ramayanti, menjelaskan bahwa kegiatan memasak itu bermanfaat, baik dari segi motorik maupun karakter. Menurutnya, aktivitas ini dapat melatih kemampuan motorik halus anak, yang penting untuk perkembangan keseharian mereka. "Saat memasak, anak bisa belajar mencuci peralatan hingga memotong buah. Semua ini melatih motorik halus," ungkapnya dalam sebuah acara.

Adapun manfaat lebih mendalam dari mengajarkan anak laki-laki untuk memasak berdasarkan pendapat Dra. Dina dan juga beberapa psikolog lainnya antara lain:

  1. Melatih Kemampuan Motorik Halus: Memasak melibatkan banyak gerakan yang bisa melatih keterampilan fisik anak, seperti mengaduk, memotong, dan mengukur bahan masakan.

  2. Membentuk Karakter dan Kesabaran: Proses memasak mengajarkan anak untuk mencari bahan-bahan, mengikuti resep, dan menyajikan makanan. Hal ini membantu mereka belajar bersabar dan menghargai proses.

  3. Mengenalkan Nutrisi Sehat: Dengan memasak sendiri, anak-anak lebih mungkin memahami pentingnya asupan makanan sehat. Psikolog asal Inggris, Luella Jonk, menyoroti bahwa memasak di rumah membantu anak-anak mendapatkan kebiasaan makan yang lebih sehat dan bermanfaat untuk kesehatan fisik serta mental mereka.

  4. Mendorong Kreativitas: Memasak dapat menjadi ajang bagi anak untuk mengekspresikan kreativitas mereka. Mereka bisa mencoba berbagai resep dan menciptakan kombinasi rasa sendiri.

  5. Menumbuhkan Rasa Tanggung Jawab: Melibatkan anak dalam proses memasak membentuk sifat tanggung jawab, karena mereka akan belajar bagaimana mengelola waktu dan bahan agar masakan selesai dengan baik.

  6. Membangun Kepercayaan Diri: Ketika anak berhasil memasak suatu hidangan, rasa bangga akan meningkatkan kepercayaan diri mereka. Ini merupakan pengalaman positif yang dapat diingat selamanya.

Rayyanza, dengan perannya sebagai koki cilik, bukan hanya memberikan hiburan, tetapi juga menjadi contoh nyata bahwa anak laki-laki bisa berpartisipasi dalam kegiatan dapur. Melihatnya dapat menginspirasi banyak keluarga untuk tidak ragu lagi mengajari anak laki-lakinya memasak. Dalam konteks ini, orang tua memiliki peran penting untuk menuntun dan membimbing anak-anak mereka, serta menciptakan lingkungan yang mendukung bagi anak-anak untuk bereksplorasi di dapur.

Psikolog juga menekankan bahwa memasak bersama dapat meningkatkan ikatan antara orang tua dan anak. Aktivitas ini tidak hanya melatih keterampilan, tetapi juga menciptakan momen berharga yang dapat dikenang oleh anak sepanjang hidup mereka. Mengajak anak laki-laki untuk memasak di rumah dapat menjadikan mereka lebih mandiri dan siap menghadapi tantangan di masa depan.

Kegiatan seperti ini seharusnya tidak lagi dipandang sebelah mata. Mengajarkan anak laki-laki memasak adalah investasi untuk masa depan mereka dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari, sekaligus membentuk karakter yang baik. Menghadapi dunia yang semakin modern, keterampilan memasak adalah salah satu bentuk keterampilan hidup yang perlu dimiliki oleh setiap anak, tak peduli gender.

Exit mobile version